05. Suspicious

108 20 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Jungkook sudah sampai di universitasnya ia duduk di bangkunya sambil menatap keluar jendela.

"Sikap Saeron kok aneh?" ia melihat kotak makan yang ada di hadapannya.

Flashback

Jungkook seperti biasa mengantarkan sang adik ke sekolah dan seperti biasa juga fans Jungkook bertebaran di halaman sekolah.

"Oppa aku serius kau harus berhenti mengantarku ke sekolah, dari kemarin banyak yang mencari Citra dan apalah dihadapanku" ucap Somi Jungkook memutar bola matanya malas.

"Turun, belajarlah yang benar" ucap Jungkook acuh Somi menggembungkan pipinya sambil menatap tidak suka kakaknya karena tidak menggubris perkataannya tadi, ia segera turun.

"Oh Somi, Jungkook oppa" sapa Saeron ia mengeluarkan sesuatu dari tasnya lalu memberikannya ke Jungkook.

"Oppa semoga kau suka" Jungkook mengerutkan keningnya menatap kotak bekal itu ia menatap Saeron sambil tersenyum kikuk lalu ia menatap Somi sekilas dan menutup jendela mobilnya lalu segera menjalankannya.

"Hey kau ini kenapa tumben sekali memberikan kotak makan untuk Jungkook oppa, ada apa? Apa kau..." Saeron memotong kalimat Somi ia mengeluarkan kotak makan lagi.

"Aku juga membuatkannya untukmu" ucap Saeron lalu memberikannya untuk Somi.

"Wah terimakasih" Sohyun melihatnya mengerutkan keningnya ia menatap Saeron.

Flashback end

"Ron-ah ayo bicara berdua sebentar" ucap Sohyun memegang tangan Saeron, Saeron mengangguk.

"Somi-ah aku dan Saeron di panggil ke ruang guru Park kita kesana dulu ya" Somi mengangguk ia berjalan menjauh, Sohyun menarik Saeron ke taman belakang sekolah.

"Ron-ah jawab jujur, apa kau menyukai Jungkook oppa?" tanya Sohyun Saeron membelakkan matanya ia menggigit bibirnya.

"Jawab jujur Kim Saeron" Saeron mengangguk pelan Sohyun membuang nafas panjang.

"Kau tau usia Jungkook oppa itu hanya akan menganggap kita adik gak lebih? Belum lagi kita tidak tahu apa Jungkook oppa menyukai seseorang apa tidak di universitasnya, kau tahu itukan?" Saeron mendongak ia mengangguk pelan.

"Tapi aku pasti bisa merubahnya, aku bisa merubah pemikirannya tentang itu dan aku yakin Jungkook oppa tidak akan menyukai gadis di universitasnya aku yakin" ucap Saeron tegas Sohyun memegang pundak Saeron.

"Baiklah baiklah, aku akan mendukungmu, tapi jika kau bermain kasar aku tidak bisa berbuat apa apa" Saeron mengangguk sambil tersenyum.

"Jangan beritahu Somi aku takut ia akan keceplosan ke Jungkook oppa" Sohyun mengangguk Saeron dan Sohyun pun kembali ke kelas.

.
.
.

"Yya! Apa apaan ini" lamunan Jungkook buyar saat mendengar teriakkan itu ia menoleh ke arah depannya.

"Ada apa?" Yeri menunjuk baju Jungkook dan bajunya.

"Kemarin Kuning sekarang hitam, apa kau memata mataiku?" tanya Yeri Jungkook terkekeh ia mendekati Yeri.

"Hey nona aku tidak pernah memata mataimu lagi pula kau bukan tipeku" Yeri membelakkan matanya ia memukul Jungkook.

"Yya! Sakit hentikan" Yeri berhenti rambutnya acak acakan ia menatap Jungkook tajam.

"Tuan Jeon tolong jaga bicaramu ya, lagi pula banyak yang mengantri untuk mendapatkan hatiku jadi jika nanti kau termasuk salah satunya jangan salahkan aku" ucap Yeri ia meniup poninya yang menutupi wajahnya lalu duduk di tempatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang