Friendship-3

11 3 0
                                    


Happy Reading

Amel sudah siap dengan seragamnya dan segera menuju ke ruang makan dimana keluarganya bersiap untuk sarapan.

Amel adalah anak tunggal. Dia selalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Tapi dia tidak manja.

Setelah sarapan amel segera berangkat meskipun masih pagi, karena dia harus segera menyelesaikan tugasnya sebagai sekretaris OSIS di SMA Bakti.

Sesampainya di sekolah dia melihat pak satpam yang sedang membuka pintu gerbang, "Pagi, pak Agus" sapa Amel dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.

Pak Agus terkejut mendengar suara Amel "Eh si eneng ngangetin aja, pagi neng. Tumben datengnya awal"

"Iya pak ada tugas OSIS yang belum selesai jadinya terpaksa datengnya awal" jelas Amel dan diangguki oleh pak Agus, setelah itu Amel segera masuk ke ruang OSIS dan mengerjakan tugasnya.

Saat sedang serius mengerjakan tiba-tiba ponselnya berbunyi. Setelah dilihat ternyata ada pesan masuk dari Farel, dia adalah ketua OSIS.

Farel Ketos

P

Kenapa rel?

Lo udah nyelesain
tugasnya belum?

Lagi proses

Oh, nanti kalau udah
selesai lo kasih ke
gue biar gue yang urus.

Oke.

Amel kembali meneruskan tugasnya dan tak lama terdengar suara Elvira.

"Selamat pagi Amel, gue kangen banget sama lo", Elvira memeluk Amel dari belakang yang membuat Amel sedikit tercekik.

"Eh lepasin El, lebay amat sih baru ketemu kemarin juga, kecekik nih gue", kesal Amel sambil meneruskan tugasnya.

"Hehe sorry deh, ngomong-ngomong barang buat tugas OSIS mana? Udah lo bawa" tanya Elvira.

Seketika Amel berhenti menulis dan dia baru ingat kalau dia lupa tak membawanya. "Aduh, gue lupa lagi barangnya ada dirumah gimana dong!? Gue tadi buru-buru" panik Amel.

"Tuh barangnya udah gue bawain." tunjuk Elvira dengan dagunya.

"Kok bisa ada di lo El?" tanya Amel bingung karena perasaan kemarin barang itu ada dirumahnya.

"Ya bisalah, gue tadi pagi niatnya mau berangkat bareng lo, eh ternyata lo udah duluan. Terus mamah lo nitipin ini" Jelas Elvira. "Makanya jadi orang jangan teledor, untung ada gue" tambahnya.

"Hehe iya deh maap kan tadi gue mau cepet-cepet nyelesain tugas ini, terus jadinya gak kepikiran sama tu barang" Jawab Amel.

"Tugasnya masih lama ya?" Tanya Elvira sambil membolak-balik berkas yang ada di depannya.

"Belum, tinggal dikit lagi" Amel tetap fokus karena dia ingin cepat selesai.

"Sini biar gue yang nyelesain. Lo tadi dipanggil ke ruang TU". Tawar Elvira.

"Oh yaudah gue ke TU dulu, nanti kalau udah selesai tolong kasih ke Farel ya" Amel beranjak dari tempat duduknya dan menuju ke ruang TU.

"Iya tenang aja"Jawab Elvira dan dia meneruskan tugas Amel.

Sesampainya di ruang TU dia bertemu dengan Dara yang sedang mencari berkas di salah satu lemari tempat penyimpanan

"Loh Dar, ngapain disini?" Tanya Amel sambil memperhatikan Dara.

"Eh Mel, ini gue lagi nyari laporan keuangan yang masuk bulan kemarin, mau gue data lagi. Lo sendiri ngapain?" Dara masih sibuk mencari dan Amel ikut membantunya.

"Gatau, tadi gue disuruh kesini sama El, gue bantuin nyari ya" Tawar Amel dan diangguki oleh Dara.

Tak berselang lama bu Asih, guru yang berada di ruang TU tersebut memanggilnya. "Mel, sini bentar ada yang mau ibu omongin".

Amel yang sedang sibuk membantu Dara memberhentikan aktivitasnya saat mendengar dirinya dipanggil oleh bu Asih. "Iya bu".

"Eh Dar, gue dipanggil bu Asih lo gpp gue tinggal?" tanya Amel karena sebenarnya dia kasihan melihat Dara yang sendirian mencari data di tumpukan berkas itu.

"Iya gpp sans aja, udah sana" Setelah mendengar jawaban Dara ia segera menemui bu Asih.

"Ada apa bu?" tanya Amel dengan hormat.

"Ini ada berkas siswa baru yang akan sekolah disini, tolong kamu berikan ke wali kelas kamu ya karena dia satu kelas sama kamu. Oh iya sama ini jadwal baru anak OSIS." Pinta bu Asih sambil menyerahkan map berwarna biru tua tersebut.

"Oh baik bu nanti saya sampaikan. Kalau gitu saya permisi, Assalamualaikum". Sebelum pergi dia salim terlebih dahulu.

"Waalaikumsalam", Jawab bu Asih.

Dia segera menuju ke ruang guru tempat gurunya mengajar, sebenarnya dia tidak terlalu kepo dengan anak baru yang akan satu kelas dengannya. Tapi apa salahnya melihat data nya meski hanya sekilas.

"Namanya Ivan, oh cowo ternyata. Ah yaudahlah ga baik kepo terlalu lama." Lirih Amel dan dia pun menutup berkas tersebut dan segera pergi ke ruang guru.

❄❄❄

Belum ada konflik nih:v
Perkenalan dulu lah buat pemanasan aja.
Jangan lupa voment😗

Friendship [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang