Waktu demi waktu berlalu. Semua kenangan telah terkikis oleh waktu. Kenangan itu memang sudah berlalu. Pundi-pundi memori telah menyisip ke dalam ingatanku. Hembusan angin tak sama seperti dulu. Walau aku berada di tempat yang sama dan juga bumi yang sama, yang membedakan hanyalah waktu.
Iyah... Benar... seperti kata orang kebanyakan. Yang lalu biarlah berlalu, jangan terlalu tenggelam dalam sebuah mesin waktu. Tapi jujur saja aku masih terlelap dalam masa lalu yang begitu indah itu, sampai aku lupa bahwa waktu tidak bisa berputar kembali. Jangankan berputar, berhenti saja waktu tidak mau. Dan bodohnya aku masih berharap aku bisa kembali ke masa lalu.
Seperti yang kukatakan sebelumnya... saat ini aku sedang duduk di tempat yang sama, diruangan yang sama, di bumi yang sama. Hanya saja tempat ini sedikit kusam, sedikit berdebu, dan juga cat-cat di dinding mulai retak-retak. Tetapi, setidaknya tempat ini menyimpan sejuta kenangan yang indah bersama keluarga lengkap ku. Oh iyah...udara disini tidak sesejuk 12 tahun yang lalu. Tetapi ini adalah kota Bandung, lebih sejuk dari kota-kota lainnya. Ayunan yang sama telah ku duduki saat ini, namun sedikit lebih tua tampaknya dan mungkin talinya tidak sekuat dulu. Di sini aku bersantai sambil melamun menikmati leluasa angin...
.
.
.
Sayangnya aku ga bisa menikmati itu lagi, aku pindah dari kota yang indah ini dikarenakan papa memulai bisnis di Jakarta. Mau tidak mau aku harus menuruti permintaan papa, tidak hanya aku tapi mama, kak rey, dan kak james juga ikut melaksanakan apa yang papa mau. Memang berat meninggalkan kota yang begitu asrih dengan kebun-kebun tehnya , di sana juga terdapat kenangan waktu ku kecil. Tetapi papa berjanji kepadaku, aku akan bahagia tinggal di Jakarta karena bisnis papa sangat besar di Jakarta dan itu semua demi membangun ekonomi keluarga kami yang baik dan juga masa depan aku dengan kakak-kakak aku.
Awal aku berada di ibukota Indonesia yaitu kota Jakarta ini aku menduduki kelas 7 di salah satu SMP favorite di Jakarta. Begitu juga kak James kelas 11 dan Kak Rey kelas 12. Kita bertiga berada di satu sekolah yang sama, hanya saja beda kelas.
Aku memasuki kawasan sekolah itu dengan memakai seragam baru dan pengalaman yang baru. Dan juga suasana yang baru, aku juga mengamati lingkungan depan sekolah itu. Di saat aku sibuk mengamati lingkungan sekolah ini, tiba-tiba ada salah satu anggota osis di belakang ku. Kenapa aku mengetahui bahwa kakak itu adalah anak osis karena dia memakai baju yang bertanda kan osis.
" selamat pagi dek..." sapa kakak osis itu
"eh? Iya kak selamat pagi" aku pun menyapa balik kakak osis itu dengan sedikit terkejut
" aduh dek ga usah pakek kaget segala, oh iya kamu bisa cek nama kamu di papan pengumuman untuk mengetahui dimana kelas adik" kakak osis itu memberi arahan pada ku sebari menunjukkan letak papan pengumuman nya.
"oh, iya kak. Terima kasih ya kak" jawab ku dengan senyum manis ku yang terukir di bibir ku
"iya sama sama dek". Setelah itu aku pun menuju ke papan pengumuman untuk mencari tahu dimana kelas ku.
Ku temukan namaku di kemlompok C, cukup lama aku berjalan untuk mecari-cari kelas 7c dan kemudian aku memutuskan untuk bertanya pada segerombolan kakak kelas.
"permisi kak... kelas 7c dimana ya?" Tanya ku
"kalo kelas 7c di lantai dua, kamu tinggal lurus ada tangga terus naik aja." Jawab salah satu segerombolan kakak kelas itu.
"iya kak, makasih kak."
"kalau lurus terus belok kanan itu kamar mandi dek", Salah satu cowok sambil tersenyum kecil dan mungkin tujuannya bergurau.
"hehe, iya kak" sahut ku dengan tertawa kecil juga.
Aku mulai melanjutkan langkah ku dan mulai mencari-cari kelas 7c itu, akhirnya aku terhenti oleh langkahku dan menemukan kelas yang kucari. Aku mulai masuk ke kelas dan melihat sekitar untuk mencari tempat duduk yang cocok dengan ku.
Aku melihat tempat duduk yang masih kosong, lalu aku menduduki dan menaruh tas ku di kursi itu. Tempat duduk disekolah baruku ini berbeda dengan tempat duduk sekolah lamaku. Disini aku duduk sendirian, kalo dulu aku bisa sebangku dengan teman baikku. Ohh... jadi kangen dengan suasana Bandung, aku masih ingat di mana kak James dimarahi kak Rey karena menghilangkan boneka tangan berwarna pink ku. Raut muka kak James di saat itu seperti kucing yang memelas gara-gara dimarahi oleh pemiliknya. Hahaha, sungguh imut dan menggemaskan. Dulu kak Rey sangat perhatian denganku namun akhir-akhir tahun ini kak Rey seperti menjaga jarak denganku. Mungkin kak Rey banyak tugas dari sekolah, makanya jadi jarang untuk memperhatikan aku.
"Heyy...." Perkataan seseorang telah membuat aku tersadar dari lamunanku.
-------------------
Hai para readers setia...
Gimana? Bagus ga bagian membuka lembaran baru?
Comment ya guys^-^
Jangan lupa buat vote juga.
Nantiin bagian selanjutnya ya :)Salam sejahtera♥
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
BaharGia
Teen Fiction"Gia.. andaikan kita seperti bulan dan bintang, selalu bersama dan tak akan terpisah". Gia mengerutkan dahinya karena dia bingung akan kata kata kekasih nya itu "Walaupun kita bukan bulan dan bintang, kita tetap bisa bersatu seperti mereka bahar". g...