Woojin sedang duduk di tempat tongkrongannya bersama Minho dan Changbin. Meskipun mereka sudah kerja, tapi nongkrong tetep jadi acara mingguan mereka. Nongkrongnya depan komplek tapi.
"Gue baru putus dari pacar gue." ucap Woojin.
"Sama siapa lagi?" tanya Minho kesel. Sudah malas Minho mendengar temannya itu. Yang hobi mainin hati cewek.
"Gila sih, si Woojin tampang biasa aja tapi ceweknya ngebadeg." ucap Changbin.
"Yang penting gue bahagia." sahut Woojin acuh.
"Lo bahagia diatas penderitaan orang lain? Gak bagus bego." ucap Changbin.
"Percuma lo hidup kalo cuma permainin hati cewek." sahut Minho sambil menyesap rokoknya. Changbin menatap Minho ngeri.
"Suka nih gue sama lo kak." ucap Changbin.
"Gue gak suka sama lo. Sorry aja nih bin." balas Minho.
"Sialan." gerutu Changbin.
"Pulang ah. Hawanya panas. Ada setan disini." ucap Woojin.
"Lo setannya bego." ucap Changbin dan Minho barengan.
"Kompak amat."
Merekapun pulang ke rumahnya masing-masing. Mereka itu anak rantau semua. Tapi, udah punya rumah hasil dari kerja keras mereka selama 4 tahun di kantornya Chan. Jadi, wajar aja mereka sedeket itu.
-
Jeongin dan Hyunjin sedang jalan-jalan bersama di pusat perbelanjaan. Mereka hanya jalan-jalan doang. Nggak beli apapun disana juga. Definisi manusia gembel duit ya kaya mereka.
Hyunjin sekarang lagi kedip-kedip kayak orang ayan setiap ketemu perempuan. Jeongin yang melihatnya sudah kesal. Karena Hyunjin malu-maluin.
"Godain cewek mulu sih lo. Gak laku?" sindir Jeongin.
"Dih, cewek gue banyak. Cuma ya gue males aja seriusin mereka." balas Hyunjin.
"Sini biar gue bunuh aja mereka semua." sarkas Jeongin. Hyunjin ketawa.
"Kalo mereka mati, terus gue gimana? Gabisa tebar pesona lagi dong gue?" tanya Hyunjin.
"Bego." Jeongin kesal dan berjalan meninggalkan Hyunjin yang lagi-lagi menggoda perempuan. Hyunjin mah cuma ngoleksi doang. Niat seriusin mah nggak ada. Sama macem author.
Tak sengaja mereka bertemu dengan Felix. Yang sedang makan di Kafe. Alhasil, mereka nyamperin Felix dan ngerecokin Felix yang sedang makan.
"Bagi kali. Makan sendiri aja kaya orang jomblo." ucap Hyunjin. Felix kaget.
"Biasa aja mas. Muka cengo lo serem." sindir Jeongin.
"Lo berdua ngapain dah kesini? Malu-maluin aja."
"Yang ada lo yang malu-maluin. Makan sendiri sambil bengong kaya orang ketinggalan kereta." ucap Hyunjin.
"Udah sendiri, bengong, ketemu ajal lo nanti." ucap Jeongin.
"Mulut lo pada minta disambelin ya. Sini gue sambelin mulut lo berdua!" kesal Felix.
"Lo beres ya makannya? Yaudah yuk pulang bareng. Kita anterin deh." ajak Hyunjin.
"Gue bawa mobil. Lo berdua duluan aja."
"Yaudah, kita duluan ya." ucap Hyunjin.
"Hm."
Hyunjin dan Jeongin pergi. Jeongin menatap Hyunjin tajam. Membuat Hyunjin menatap balik Jeongin.
"Ngapa lo liatin gue kayak gitu?" tanya Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Or Dead?! [Straykids]
Misterio / Suspenso"Minta maaf atau mati?" -Pshyco "Straykids everywhere all around the world."