"Jungkook-ah.. "
"Ya hyung?" jungkook berbalik menghadap jimin yang sedang duduk di sisi ranjang.
Bajunya sedikit tersingkap di bagian dada. Sedang jungmin masih asik menyusu.
"Apa tidak masalah kalau jungmin ikut bersama kita? Jadwal kita hari ini sampai larut. Bagaimana kalau jungmin kelelahan? Bagaimana kalau dia merengek ingin susu?"
Ya, hari ini bangtan sudah mulai kembali menjalani rutinitas mereka sebagai idol. Namun kecemasan jelas terlihat di wajah ayu jimin.
"Tenang saja hyung. Kita akan menjaga jungmin dengan baik. Lagipula ada staff dan juga stylish noona yang akan membantubkita menjaga jungmin." tungkainya dibawa mendekat kearah jimin.
"Dan masalah asi jungmin. Kau bisa menyusuinya diam-diam. Kita bisa mencari alasan apapun itu. Jadi jangan cemas lagi, ok?" jungkook mengecup pipi jimin.
Ini yang jimin suka. Jungkook selalu bisa membuatnya kembali tenang.
"Kalau kau tidak nyaman, kita bisa membawa mobil sendiri. Dan kau akan leluasa menyusui jagoan kecil kita."
"Tapi bagaimana kalau kau kelelahan?" jimin jelas khawatir. Jadwal mereka padat. Dan membawa mobil sendiri justru akan membuat badan lebih lelah.
Raut cemas jimin jelas kentara sekali dimata jungkook. Ah.. Jungkook jadi makin sayang pada hyung manisnya ini.
"Kalau aku lelah.. Tinggal minta pijat pada istriku ini. Iya kan jungmin sayang?"
Nah... Lihat pipi gembul jimin. Merona hebat karena perkataan jungkook tadi.
"A-apa yang kau katakan jungkook-ah..bercandamu tidak lucu." tangannya dengan cekatan membenarkan bajunya.
"Bagaimana kalau aku tidak sedang bercanda?" jungkook memajukan wajahnya. Hingga wajahnya dan wajah jimin Hanya berkisar beberapa senti.
"Jungkook.. " tuhan.. Kuatkan hati jimin.
Hanya tinggal satu langkah lagi bibir keduanya bertemu namun..
"Mwamwamwa... "
"Eoh.. Jungmin ingin bermain ya?" jimin merebahkan jungmin di kasur dan memberikannya boneka kecil berwarna hijau. Disusul dirinya yang ikut berbaring di samping bayi mungil itu.
"Hish.. Anak nakal." gerutu jungkook. Lalu berjalan keluar kamar. Hampir saja dia kelepasan mencium bibir jimin
"Huuhh.. Selamat. Jantungku hampir saja jatuh ke tanah."
*
*
*
*
*Di ruang tengah dorm, member lain sudah selesai bersiap. Bahkan manager mereka sudah sampai disana.
"Dimana jimin?" seokjin bertanya sambil mengikat tali sepatunya.
"Masih dikamar hyung. Jungmin masih ingin bermain di kasur." jawab jungkook yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Katakan padanya untuk segera bersiap. Dan yang lain cepat masuk ke van."
Mereka melakukan apa yang manager mereka perintahkan.
"Jungkook. "
Jungkook yang sedang berjalan ke kamarnya menoleh.
"Ya hyung?"
"Aku sudah minta ijin pada bang pdnim. Dia mengijinkan, asalkan kalian bisa membagi waktu dengan baik."
"Terima kasih hyung. Ah, aku sepertinya akan membawa mobil sendiri. Jungmin akan merasa sesak jika berada di dalam van kita. Apa boleh?" jungkook sedikit gugup. Dalam hati berharap agar manager hyung nya itu mengijinkan tanpa ada pertanyaan beruntun nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(HIATUS) Because Baby (Kookmin)
FanfictionSeorang bayi mungil yang menyatukan dua orang lelaki atas nama cinta dan pengorbanan. Akankah kisah mereka berjalan mulus seperti yang diharapkan?