Hari ini, jimin mendapat undangan dari teman nya saat di sma dulu. Sempat terjadi perang mulut antara jimin dan jungkook. Tapi akhirnya jungkook mengalah, membiarkan jimin pergi ke tempat temannya mengadakan pesta.
Dengan catatan, harus pulang setelah satu jam. Heol! Perjalanannya saja memakan waktu setengah jam. Lalu jimin disana hanya numpang lewat begitu?
"Jungkook~...ayolah.. Biarkan aku di sana lebih lama.." jimin teris membujuk jungkook. Ijin pergi memang sudah didapat. Tapi masa iya cuma sebentar. Jimin kan juga rindu teman-temannya waktu di sma dulu.
"Kau tega membiarkan jungmin tanpa pengawasan ibunya? Bagaimana kalau jungmin lapar? Bagaimana kalau jungmin poop? Bagaimana kal-"
Mulut jungkook di jepit dengan dua jarinya. "Kalau jungmin lapar, aku sudah menyiapkan asi di freezer, kau hanya perlu merendamnya di air hangat sebentar lalu memberikannya pada jungmin. Dan kalau jungmin poop, bukannya kau sudah bisa mengganti popoknya?"
"Tapi kal-"
"Aku akan memberikan imbalan untukmu kalau kau mau menjaga jungmin dengan benar selama aku pergi. Bagaimana?"
"Hadiah apa? Uangku banyak, aku bisa beli apapun dengan uangku."
Jimin menghela nafasnya berat. Jungkook ini kadang memang susah kalau di ajak kerja sama.
"Baiklah.. Kau yang menentukan hadiahmu sendiri. Mau tidak?" harap-harap cemas jimin menanti jawaban jungkook.
Sedangkan jungkook berpikir keras apa yang hendak dia minta dari jimin. Tapi saat matanya menangkap sosok jungmin yang sedang bermain dengan boneka beruangnya, ide briliant langsung mampir di otak encernya.
"Call... Aku akan pilih hadiahku sendiri. Sekarang hyung bersiap saja. Aku akan mengajak jungmin pergi jalan-jalan sebentar. Kalau ada sesuatu kau hubungi saja nomorku, ok? Aku menyayangimu!"
Setelah mengatakan itu, jungkook segera menggendong jungmin. Tak lupa memakaikan beani lucu pemberian taehyung. Botol asi dan popok jungmin sudah masuk di dalam tas slempangnya.
"Jungmin sayang.. Ayo kita jalan-jalan. Eomma harus pergi sebentar." jungkook menciumi pipi gembul jungmin yang anteng dalam gendongannya.
Jimin tersenyum lembut melihat interaksi antara jungkook dan jungmin. Semoga saja mereka akan selalu bahagia selamanya.
"Jungkook.. " jungkook yangbhampirembuka pintu berbalik dan menoleh. Mengatakan apa tanpa suara.
"Kau melupakan ini." jungkook mengerjapkan matanya.
Cantik.. -batin jungkook.
"Kalau kau tidak pakai masker, fans akan mengenalimu.. " ucap jimin sambil tersenyum manis.
"Jangan repotkan appamu ya jungmin sayang..." dikecupnya kedua pipi jungmin sayang. Menghasilkan kekehan lucu bayi itu.
"Jjah.. Kalian sudah tampan. Hati-hati di jalan ya... " bahu jungkook di dorong pelan. Si empunya badan bahkan hanya menurut tanpa mengeluarkan suara.
"Ya ampuun, mataku yang salah atau jungkook memang semakin tampan?"
*
*
*
*
*
*Saat melewati ruang tengah, jungkook hanya elihat taehyung dan jin yang tertidur di karpet, kelelahan main game kalau jungkook tidak salah.
Matanya mengedar, sepi. Pasti tiga rapper di grupnya sedang berada di studio masing-masing. Suatu keuntungan bagi jungkook. Karena tidak akan di cecar pertanyaan dari para hyung nya.
"Aman hehe.. "
"Khekhekhe.. "
"Eoh.. Anak apa tertawa.. Apa kau suka pergi berdua bersama appa?" jungmin tertawa lucu menanggapi perkataan jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
(HIATUS) Because Baby (Kookmin)
FanfictionSeorang bayi mungil yang menyatukan dua orang lelaki atas nama cinta dan pengorbanan. Akankah kisah mereka berjalan mulus seperti yang diharapkan?