_02

1 1 0
                                    

Happy reading 😘

__

  Felix sudah sampai di kelasnya, ia langsung menuju tempat duduknya,
Dengan lesuh

  Meja barisan ke tiga samping jendela,
Ia duduk, tas dan tanganya ia taru di atas meja, kemudian ia memb.enamkan kepalanya di lipatan tangannya.

  BRAKK.....

suara gebrakan meja, mengagetkan seisi kelas , bahkan Felix pun ikut kaget karena nya.

  "PAGIII....FELIX,"teriaknya
Semua yang ada di kelas langsung menutup telinga, tak terkecuali Felix

"Apaan sii cung"protes Felix. lalu kembali membenamkan kepalanya di lipatan tangannya.

Jisung sang pelaku kerusuhan tadi, cuman cengegesan tak berdosa.

"Hehe...maap-maap deh, btw lo kenapa lesuh gitu?!belom makankah"tanya Jisung

Felix menggelengkan kepalanya, masih di posisi yang sama.

"Trus?!"tanya Jisung lagi, firasatnya kini bilang kalau Felix sedang rindu ke teman-temannya.

"Gw kangen ama mereka"ucap Felix, firasat Jisung benar, ia kasian akan Felix, tak bisa di pungkiri ia juga merasakan apa yang di rasakan Felix.

  Merindukan, orang-orang yang sangat berarti, dan sangat kita sayang, itu sangat berat.
Apa lagi jika, bertahun-tahun bersama,dan bertahun-tahun juga mereka terpisah.

Kringg....kringgg

Bell masuk berbunyi, Jisung tak berkata-kata lagi , ia lebih memilih diam dan duduk di mejanya samping Felix, ia mengusap punggung Felix, memberi semagat kepada sahabatnya itu.

//Skip istirahat//

Kringg....kring...

"Baiklah anak-anak jam pelajaran sudah usai, kita lanjutkan esok, dan jangan lupa tugas yang seam kasih, oky kalian bisa istirahat."ucap seam  jung, kemudian keluar dari kelas.

"Akhirnya...Lix kantin kuy"ucap Jisung
"Euggh...ngak deh cung"Balas Felix tak bersemangat.
"Ish...ngak bole gitu, ayo kantin"kata Jisung lagi, lalu menarik tangan Felix agar ia beranjak dari bangkunya. niatnya untuk menghibur hati Felix

  Felix dan Jisung berjalan menuju kantin,
Jisung dengan semagat 45nya, mencoba membuat Felix semagat juga, pasalnya ia terlihat seperti mayat hidup, kali ini.

"Oyy lix...smagat kek, loh kek mayat idup...ngeri gw"ucap Jisung, sebab setiap siswa/i yang mereka lewati, ketakutan melihat raut wajah Felix.

  Masih ngak menjawab, Jisung udah mulai lelah, terus-terusan membujuk Felix tapi tak ada hasilnya.

Kemudian..

Sampai di kelas 12 IPA 2, manik matanya tak sengaja melihat, seorang pemuda bersama pemuda lainnya, yang sangat ia kenal,
Ia mengerjapkan, bahkan mengkucek matanya memastikan kalau ia salah lihat, tapi salah, itu nyata.

  Pemuda mirip tupai ini, tak bisa lagi untuk menyembunyikan senyum kebahagiaanya,
Masih dengan senyum yang merekah di wajahnya, ia melihat Felix yang masih berjalan terus seperti mayat hidup.

  Kemudian ia menyusul Felix, dan menarik lengannya, kembali menuju ke kelas 12 IPA 2,

  "Apa lagi sii cung ..kata mau ke kantin"protes Felix lagi, ini sudah ke dua kalinya di hari ini Jisung menarik-narik pergelangan tangan nya..

"Sini bentar dulu..."kata Jisung

Lalu saat sampai di depan kelas 12 IPA 2, ia berhenti, kemudian menatap kembali Felix yang melihat sesuatu, dan akan menangis, Jisung tau arah pandang Felix

"Jangan nagis dulu, setidaknya untuk sekarang"bisik Jisung pada Felix

Felix mengangguk kan kepalanya, kemudian mereka berdua tersenyum imut, dan saling pandang,

Siswa/i terutama para cowok same, gemas sendiri melihat mereka berdua.
Apa lagi yang tertarik dangan Felix
  Si Flower boy di SMA Khyun's.

  "Jadi kita masuk!"tanya Jisung masih dengan senyum nya.

Dengan cepat dan semangat, Felix mengangguk kan kepalanya kembali.

Mereka berdua masuk, bahkan tampa permisi, mau permisi pun tak ada gunanya, mereka berdua bakal tetap masuk.

  "Minho hyung"ucap Jisung pertama kali, saat melihat Minho,

  Yang di panggil Minho membalikkan badannya, lalu tersenyum senang, sakin senangnya ia langsung berdiri dan berlari, memeluk Jisung,

Jisung pun langsung membalas pelukan Minho kepadanya, ia tak perduli dengan tatapan kaget bahkan iri dari para siswa/i.

"waaa....tupai kesayangannya lino"ucap Minho, tak melepaskan pelukannya.

"Huaa....icung kangen"kata Jisung, Minho pun terkekeh mendengarnya

  Felix hanya berdiri menatap Jisung, sampai

"Lix.."suara yang sangat ia kenal, bahkan ia rindukan menyapa pendengarannya,

Ia membalikkan tubuh nya menatap, yang memanggil namanya.

Ia tersenyum, menatap pemuda di depannya, kristal bening sudah bersarang kembali di pelupuk matanya, tapi ia tahan agar tak meneteskan nya.

  Keduanya tersenyum, jauh di dalam lubuk hati mereka berdua ada perasaan rundu yang amat mendalam, mereka berdua tak munafik untuk memyembunyikam perasaan rindu nya.

Felix berjalan mendekat, begitupun Changbin, semakin mereka berdua melangkah semakin dekat jaraknya,

  Dan kini jarak mereka sangat dekat,
Changbin mengangkat tangan kanannya, menyentu puncuk kepala Felix dan mengelus pelan rambut halus Felix.

"Lama yah!ngak ketemu..... Koala!"Ucap Changbin sembari tersenyum hangat,

  Felix tak bisa lagi membendung air matanya, kristal bening nya telah berhasil jatuh melewati frecklees indahnya.

  Ia memeluk Changbin, begitupun Changbin membalas pelukan Felix, jujur ia sangat teramat rindu pada Felix, semua kebiasaan Felix, senyuman, tawanya, bahkan perhatiannya, begitupun Felix, ia juga sangat teramat rindu dengan sesosok Changbin.

  Felix dan Changbin masih setia berpelukan, menuntaskan semua rasa rindu, keduanya sampai Jisung menghancurkan, moment Changlix:)

"Oyy....enak yah peluk-peluk, saking enaknya ngak nyadar tempat!"ujar Jisung.
Minho masih di samping Jisung, memeluk pinggang nya.

Felix melepaskan pelukannya dan Changbin, lalu menatap sinis ke arah Jisung, yang lagi pasang muta tak berdosa nya.

  "Bodo!"satu kata yang di lontarkan Felix, Jisung, Minho, dan Changbin terkekeh sembari geleng kepala, memang dua sejoli ini tak bisa akur, tapi kalo berada yang kesusahan mereka berdua yang selalu paling depan buat nolongin, dan kedua nya ngak bisa di pisah walau cuman sehari, kalo Minho dan Changbin ngak ada.

"Ekhem....ekhem...permisi sorry bat kalo ngeganggu nii"ucap Jeno yang sekelas dengan Changbin dan Minho.
"Gw mau nanya..."lanjutnya, kali ini dengan nada yang berbeda, ia melirik ke arah Jisung yang memandanginya.

"Ehmm..."ia rada takut sebenarnya, apa lagi pada Jisung,

Kalo Felix itu flower boynya SMA Khyun's,. Beda dengan sohipnya, Jisung.
Jisung menjabat sebagai singa ganasnya SMA Khyun's, padahal wajahnya mirip tupai.

"Kalian sapanya Changbin ma Minho!"tanya Jeno...




























__________________________________

Tbc

Oky tamba gak jelas

Buat bhsnya ulan mau bilang miannae
Karna ada kata yang. Gak nyambung.

Oky
Jangan
Lupa
Volmet
And
Follow my akun

Bye bye
See you next chap 💕

LOVE MAGIC I {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang