Setelah memasuki tahun kedua (Namakamu) Azkadelyta sekolah di SMA NUSA 2, alias hari pertama kelas sebelas, masih saja sikap juteknya tercantum di dalam dirinya. Tak jarang lelaki yang mendekatinya hanya karena penasaran. Maka dari itu, ia selalu bersikap jutek kepada lelaki.
Hari ini hari Senin, hari dimana siswa memasuki sekolah dan dengan wajah yang tidak ceria. Malas, mungkin. Sama halnya dengan (Namakamu), ketika semua murid keluar untuk makan di kantin, ia hanya duduk di kursi seraya memainkan handpone dan mendengarkan musik.
"Kiw,"
(Namakamu) menoleh ketika mendengar suara tersebut. Disana terdapat Iqbaal, lelaki yang dikenal nakal dan berisik di kelasnya.
"Jutek banget deh dia Al," ucap Iqbaal ke teman yang berada di sampingnya.
"Cewe gue tuh Baal,"
"Gue tampol lo!"
"Berisik banget sih," ucap (Namakamu) seraya menatap sinis ke arah dua lelaki tersebut.
"Ya ampun marahnya gemes banget sih kamu," ucap Iqbaal seraya mencubit pelan pip (Namakamu) membuat (Namakamu) mengusap pipinya dan menatap Iqbaal tajam.
Iqbaal tidak takut, justru ia menjadi gemas mendapat tatapan seperti itu.
"Pergi sana!" Usir (Namakamu).
"Yah di usir masa," kata Iqbaal seraya menatap sedih ke arah (Namakamu)
"Jangan rese, Baal. Pergi gak lo?" (Namakamu) mengambil ancang ancang untuk memukul Iqbaal menggunakan sepatunya.
"Eits iyaaa, ampun. Yaudah yuk Al, pergi aja kita," Ajak Iqbaal ke teman nya yang bernama Aldi.
"Cus bos,"
"See you my sweety," Iqbaal mengerling kan matanya nakal ke arah (Namakamu) yang membuat gadis itu bergidik geli.
Setelah keduanya pergi, (Namakamu) bernapas lega.
"Ada aja ya cowok model begitu, hih amit amit!"
***
Bel pulang sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu, tetapi hari ini adalah jadwal piket (Namakamu), dan sialnya jadwal piket nya sama dengan jadwal piket Iqbaal.
"Nyapu nya yang bener dong neng, biar jodoh sama gue nanti," kata Iqbaal seraya berdiri di ujung pintu menatap (Namakamu) menyapu. Namanya lelaki, pasti malas piket, apalagi yang modelnya seperti Iqbaal.
"Najis!" Ucap (Namakamu) seraya menatap Iqbaal sinis.
"Matanya awas copot sayang,"
"Amit amit, Devynaaaa!!! Bawa balik cowo lo sumpah!" Teriak (Namakamu) kepada Devyna yang sedang menghapus tulisan di papan tulis.
Devyna memutar bola matanya sebal. "Buat lo gue tambahin ceban!"
"Skip banget gue Dev,"
"Jadi malu cogan di rebutin cecan," ucap Iqbaal seraya tersenyum menggoda.
"Amit amit yaAllah,"
Iqbaal terkikik kemudian keluar begitu saja dari kelas tanpa membantu piket.
"IQBAAAAL PIKET LO!" Teriak (Namakamu) membuat Iqbaal kembali lagi ke dalam kelas.
"Eh si sayang kenapasih? Aku kan cuma keluar sebentar yang,"
"NAJIS, GUE CUMA NYURUH LO PIKET YA GUE BAIK BIAR LO GA DENDA KE BU ALIN!"
"Iyaaaa iyaaa, galak banget sih sama calon suami. Yaudah nih aku nyapu, kamu sabar ya sayang," Iqbaal mengambil sapu yang ada di tangan (Namakamu), kemudian mencubit pipi (Namakamu) lagi.
(Namakamu) menginjak kaki Iqbaal dengan sebal lalu Iqbaal meringis kesakitan.
"Adududuh sakit dong!"
"RASAIN TUH!"
Devyna yang sedaritadi hanya mendengarnya pun seketika pusing.
***
At 19.20 pm
Sehabis melaksanakan sholat Isya, (Namakamu) tiduran diatas kasur kingszize nya sambil bermain handpone membuka sosial media instagram. Jika sedang bosan seperti ini, ia akan memainkan sosmed bisa sampai tiga jam hingga lupa makan ataupun mandi.
Ting!
Ting!
Ting!"Ck, berisik amat si yaampun," celoteh (Namakamu) seraya membuka aplikasi WhatsApp, dari nomor yang tak dikenal.
0895xxxxxx
✔️saveback yah bebKening (Namakamu) mengkerut. "Jangan jangan Iqbaal nih,"
✔️siapa?
0895xxxxxx
✔️calon suami km
✔️saveback dong, biar bs liat snap wa kamu✔️siapa sih?
✔️iqbaal y?✔️hehehehe tau aja neng ke tebak ya?
✔️sv back ya oke????✔️oke
(Namakamu) menghela napas nya sebal. "Maunya apasih nih cowok?"
~~~~
how about my new story?
seru kah? mau dilanjut ga? hehehehe-switdesire-

KAMU SEDANG MEMBACA
Egotistical
Ficção AdolescenteAwal di kejar kejar, sudah dapat di sia siakan. Cinta tak sebercanda itu.