Chapter 2

13K 519 12
                                    






Chapter 2







Pagi menjelang, sinar matahari sukses membangunkan sang laki-laki dari tidur nyenyaknya. Membuka kedua kelopak matanya, mengerjap pelan lalu memandang langit-langit kamar tidurnya. Dengan perlahan dia melihat kesamping untuk memandang sang istri yang masih tertidur lelap. Mereka masih berpelukan, Sasuke membelai pelan rambut Sakura agar tidak membangunkan sang empu rambut. Tetapi gerakkannya membuat Sakura menggeliat pelan, Sakura semakin mengeratkan tubuhnya pada Sasuke. Dada mereka berdempetan serta pinggul Sakura semakin merapat ke Sasuke.

Sasuke menggeram pelan “shit” umpat pelan Sasuke. Kelakiannya kembali menegang didalam tubuh Sakura. Dengan perlahan dan hati-hati dia melepas rangkulan mereka serta mencabut kemaluannya melangkah perlahan menuju kamar mandi untuk memuaskan dirinya. Tidak mungkin dia mengulangi kegiatan semalam mereka, sudah pasti Sakura tidak lagi dalam pengaruh alkohol. Jadi Sasuke memutuskan untuk mendinginkan dirinya dengan air dingin.

Selesainya mandi Sasuke keluar kamar mandi, Sakura masih terlelap dalam tidurnya. Mengambil kaos biru dongker dan jeans pendek selutut untuk dipakainya. Hari ini adalah weekend jadi Sasuke libur bekerja. Ponsel Sasuke berdering, meraih ponselnya dan membaca sang penelpon ‘Itachi Calling’. Sasuke melangkah keluar kamar untuk mengangkat panggilan tersebut.

Saat Sasuke kembali kekamarnya dia melihat Sakura yang sudah segar habis mandi tengah menyisir rambutnya didepan cermin. Tempat tidurnya sudah rapi begitu juga meja depan sofa sudah tidak ada botol bekas minuman Sakura semalam. Tersadar jika ada yang memasuki kamar, Sakura meletakkan sisirnya lalu berbalik menghadap sang suami. Sasuke memandang Sakura, begitu juga Sakura. Berbeda dengan Sasuke, Sakura memandang penuh selidik.

“pelayan sudah menyiapkan Sarapan” tanpa peduli ucapan Sasuke, Sakura bertanya “apa yang sudah kita lakukan? Maksudku, apa yang sudah kuperbuat? Aku tau semalam aku mabuk berat.”

“kau lupa?” kata Sasuke santai, dia menyandar dipintu sambil besedekap tangan. “kau memperkosaku”

“cih.. bicara yang benar tuan!”

“kau bisa lihat buktinya!” Sasuke menyingkap kerah kaosnya memperlihatkan beberapa kissmark hasil karya Sakura “apakah ada ditubuhmu?” Sakura memejamkan matanya “kau tahu Sakura? Kau sangat ganas semalam”

Sakura membuka  kelopak matanya, wajahnya merah, karena kesal “keluar!” Sasuke mengangkat sebelah alisnya “kubilang keluar!”

“jika aku tidak beranjak?” Sakura sudah habis sabar, melangkah cepat lalu medorong keluar Sasuke. “keluar dari kamarku Sasuke!”

“ini kamarku jika kau ingat”

“juga sudah menjadi kamarku. Jangan ganggu aku!” berhasil mendorong Sasuke keluar segera saja Sakura menutup pintu dan menguncinya.

Sasuke mengendikkan bahu acuh lalu melangkah kemeja makan untuk Sarapan. Selesai Sarapan Sasuke keluar mansion ada janji dengan Naruto untuk membicarakan beberapa hal. Sebelum pergi dia sudah bilang pada pelayan untuk mengantarkan makanan kekamarnya jika saja Sakura tidak mau keluar kamar dan berkata jika dia akan menemui Naruto.

Waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang, Sasuke sudah kembali ke mansionnya. Saat akan  melangkah masuk dia berpapasan dengan seorang pelayan.

“tuan” pelayan tersebut membungkuk.

“apa Sakura sudah makan?”

“sudah tuan, sekarang nona Sakura berada diruang keluarga”

“hn” Sasuke melangkah masuk untuk menghampiri sang istri. Sasuke kira Sakura akan mengunci dirinya selama beberapa hari.

Dilihatnya Sakura menonton sebuah acara televisi. Sasuke duduk disebelah Sakura. Sakura tidak menyapa, menoleh ataupun bahkan meliriknya. Biasanya Sakura akan menyapanya ‘masih marah eh?’ batin Sasuke.

Slip, Guess?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang