Chapter 3

10.3K 470 17
                                    







Chapter 3





Sasuke melangkah tergesa dilorong kantornya, wajahnya terlihat datar namun Sarat akan emosi yang telah ditahannya. Beberapa pegawainya menunduk hormat namun yang dihormati tidak menggubris sama sekali. Dia sedang menahan kesal, beruntung bagi karyawannya karena tidak kena pelampiasan atas amarah sang bos.

Tanpa sopan santun yang sudah dipelajarinya, Sasuke mendobrak dengan keras sebuah pintu yang sedari tadi ditujunya. Menghampiri sang empu ruangan yang sedang menetralkan detak jantungnya karena kaget mendengar pintunya didobrak. Tanpa babibu Sasuke mencengkram kerah kemeja Itachi dan dengan cepat membogem sudut bibir Itachi dengan keras.

“Sasu-kun apa yang kau lakukan?” Sasori yang berada disebelah Itachi memekik histeris. Dia mencoba menghalau lengan Sasuke yang akan meninju lagi Itachi.

Otouto kau kenapa hah? Beginikah sambutanmu untuk kakakmu?” Itachi bangun dan kembali duduk.

“bukankah sudah kubilang heh, baka Aniki? Hindari Sakura jika dia mendekatimu!”

“Sasu-kun, Sakura hanya menggodanya, kenapa kau sampai sebegitunya memukul kakakmu sendiri?”

“cih, dia membiarkan Sakura duduk dipangkuannya dan menciumnya.”

“APA? Apa benar Itachi??” Sasori menatap tajam Itachi.

“ak aku berusaha melepaskannya. Sungguh!”

Buk

Sasori membogem sudut bibir lainnya Itachi. Poor Itachi.

“dasar lelaki genit. Aku kurang apa coba? Aku sudah memberikan semua tapi nyatanya kau masih menggoda adik iparmu?”

“Beb, aku bisa jelaskan. Tenang dulu ok! Sasuke, bantu aku!” Itachi memandang memelas Sasuke.

“urusi sendiri urusanmu Itachi!” Sasuke melangkah keluar tanpa perduli dengan 2 lelaki itu.

Lelah mendera Sakura, kepalanya pening. Baru saja ia berbicara serius dengan sang Paman perihal perusahaan peninggalan Ayahnya. Rasa kesal dan dongkol juga mendominasi hati beserta perasaannya. Hah.. menghela nafas, Sakura keluar dari mobil mewahnya menuju pintu mansion milik keluarga suaminya. Saat melangkah, ia melihat salah satu pelayan menerima sebuah paketan.

“paketan untuk siapa?”

“ah nona Sakura, sudah pulang? Ini paketan untuk tuan Itachi, nona”

“oh” Sakura melangkah mendahului pelayan itu. “Itachi-nii sudah pulang?”

“sudah nona, dari tadi siang” pelayan itu melangkah dibelakang Sakura.

“Sasuke-kun?”

“tuan Sasuke sudah pulang nona, baru saja”

“hn. Paketannya biar aku saja yang memberikan ke Itachi-nii” Sakura berbalik menghadap pelayan itu.

“baik nona” pelayan itu memberikan sebuah kotak paketan yang entah berisi apa.

Sakura menuju tangga yang terhubung ke lantai atas. Mansion itu mempunyai 2 lantai, lantai paling atas terdiri dari 3 kamar utama yang masing-masing dihuni oleh mertua Sakura, kakak ipar juga kamar Sasuke. Kamar Fugaku dan Mikoto berada disayap kanan mansion sedangkan kamar Sasuke disayap kiri.

Untuk kamar Itachi berada di tengah kebelakang. Sisanya untuk ruang kerja bagi masing-masing lelaki dimension ini. Ada juga ruang kosong yang entah untuk apa Sakura tidak tahu. Menurut Sakura, mansion ini dibangun tertalu boros, karena ada beberapa ruangan yang dibiarkan kosong.

Slip, Guess?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang