1 : keluarga Kim

2K 202 10
                                    

Warning typo bertebaran, Please stay enjoy on this story :'v #bahasa Inggris belepotan euy😂
.
.
.

Jennie sibuk memotong wortel di dapur dengan alunan musik berbau jazz menemaninya. Menyiapkan beberapa sayuran lainnya. Lalu dia mengambil beberapa chicken crispy yang sudah di gorengnya, dan memasukkannya kedalam dua tempat bekal. Menghiasnya dengan beberapa selada, timun, dan rebusan sayur yang tadi sempat dipotongnya.

"Oke ini dah selesai, ah jusnya" ia bergerak kearah lemari pendingin, dan mengambil sebotol cairan berwarna oranye yang sedikit beruap karena perbedaan suhu udara.

Dituangnya jus itu kedalam dua botol yang lebih kecil. Setelah semua selesai, ia mengambil sekotak sereal, lalu menuangkan sereal itu kedalam dua mangkok, mencampurkannya dengan susu vanilla, lalu meletakkannya ke meja makan yang sudah terdapat roti, susu, dan buah disana.

Aktivitas Jennie berhenti ketika ia merasakan pelukan di pinggangnya. Tangan kecil itu melingkar lembut dan terasa sangat menenangkan bagi Jennie.

"Kau sudah bangun sayang?," Ujarnya lalu membalikkan badan

Anak itu tersenyum manis, "ya, aku mau sereal eomma"

Jennie mengusak rambut pirang anak cowoknya "udah eomma siapkan, ayo kita makan sekarang," lanjutnya sambil menggendong David dan mendudukkannya di kursi yang berhadapan dengan kursi Jennie.

"Eomma, apa David nanti boleh jalan jalan di sekolah?," Izin David di tengah-tengah makannya.

Jennie tersenyum simpul dengan sifat David. Sesungguhnya ia sempat merasa khawatir dengan David yang pemikirannya terlalu dewasa untuk anak seusia 7 tahun seperti dirinya, tetapi anaknya itu selalu bisa menenangkan dirinya.

Jennie mengangguk dengan senyum, "hmn boleh, tapi jangan keluar dari pekarangan sekolah. Paham?,"

David mengangguk dengan deretan giginya terpampang jelas. Mereka menghabiskan sarapan mereka dan segera bersiap untuk melakukan aktivitas rutin pagi hari mereka.

Beberapa menit kemudian Jennie dan David telah siap untuk berangkat, Jennie memegang tangan kecil David dan berjalan menyusuri lorong apartemen mereka

"Apa anak eomma gugup karena ini hari pertamanya masuk sekolah?" Tanya Jennie dengan senyum menghangatkan

David mengangguk lalu menggeleng dengan senyumnya

Jennie menaikkan alisnya lalu menghadap putranya itu, "hmn, mana jawaban yang sebenarnya?,"

"Aku gugup sekaligus bersemangat eomma"

Jennie terkekeh melihat putranya yang sangat pandai berbicara, ia menyentuh hidung David dengan jari telunjuknya, lalu kembali berjalan.

"Jangan khawatir, bukankah kawan-kawannya David banyak yang masuk sekolah juga?," Tanya Jennie ketika sudah berada dalam mobil

"Yaa, Jun Hyung kan udah naik kelas. Ini tahun keduanya, haaah" lanjut David dengan helaan di akhir kata. Jennie kembali tersenyum melihat tingkah laku putranya

Mobil Jennie bergerak di jalanan kota New Zealand. Melewati gedung-gedung tinggi pencakar langit di kota itu. Pemandangan perkotaan New Zealand sedikit memberikan kesan yang berbeda dengan daerah perbatasan.

Walaupun mereka tinggal di kota itu, sebisa mungkin Jennie tetap mengarahkan David agar tetap bisa menggunakan bahasa dari kampung halamannya, Korea Selatan.

Terkadang pikiran kalut membuatnya bimbang untuk memilih kembali ke tanah kelahirannya, atau menetap di tanah perantauan ini. Ada banyak alasan mendukung dan tidak untuk Jennie agar dapat kembali ke kampung halamannya.

1 Am Alone (Jenyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang