Kemarahan Harry

14.7K 770 4
                                    

"Harry.. kau disini?" ujar Molly Weasley dengan wajah berseri-seri saat melihat Harry sudah berada di ambang pintu masuk rumah yang berada di Grimmauld Place nomor Dua Belas, London.

Harry yang masih dengan kondisi marah menjawab pertanyaan seseorang yang sudah dianggap ibunya itu dengan nada yang tidak sesopan biasanya, "Seperti yang anda lihat Mrs. Weasley. Ngomong-ngomong, dimana Sirius? Mengapa anda berada disini?".

"Keataslah dulu, nak. Seperti biasa, di bordes kedua kamarmu pintu yang kanan. Ron dan Hermione juga diatas." jawab Mrs. Weasley sambil menunjuk kearah kamar yang biasa ditempati Harry diatas. "Oh ya, jangan ribut. Mrs. Black sedang tidur dilukisannya yang nyaman."

Ron dan Hermione disini? Mengapa mereka tidak memberitahuku? Batin Harry dengan kesal. Wajah yang cemberut menghiasi langkah-langkah menuju kamarnya. Ia berjalan melewati tirai panjang yang dimakan ngengat dan sederet kepala-kepala peri rumah yang mulai mengisut. Langkahnya semakin ia percepat. Tak sabar rasany melihat kedua teman baiknya yang telah tega membiarkannya terkurung bersama keluarga Dursley di Privet Drive.

Harry terdiam saat menyebrangi bordes yang suram itu, ia lalu memutar pegangan kunci berbentuk kepala ular dan membukanya. Seketika, Ron dan Hermione memalingkan wajah mereka ke pintu. Senyum melebar diwajah mereka saat mengetahui Harry datang. Hermione berlari dan memeluk erat Harry sedangkan Ron bangkit dan memberi salam selamat datang kepadanya. Bahkan Pidwidgeon, burung hantu Ron yang mungil berputar-putar diatas mereka dengan penuh semangat.

"Mione, biarkan Harry bernapas dulu." oceh Ron

Setelah pelukannya dilepaskan, Harry bernapas sejenak dan mulai menghujati kedua sahabatnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah ia pikirkan tadi.

"Mengapa kalian tidak memberitahuku kalau ada disini? Dan mengapa kalian disini? Apa kalian menghadiri semacam pertemuan rahasia? Tanpaku? Siapa yang melihat Voldemort bangkit? Atau Diggory terbunuh? Sekarang kalian begitu saja melupakanku."

"Sabar dulu Harry. Kami juga baru sampai disini. Bahkan kami belum selesai menulis surat untukmu. Kami juga tak tahu mengapa kami disuruh kesini." Ron mencoba menenangkan Harry.

Sekitar satu jam kemudian Sirius sudah berada diambang pintu kamar tanpa mereka sadari. Harry yang pertama mengetahui hal itu langsung berlari kearah pintu dan memeluk Sirius. Mereka berdua lalu turun ke ruang makan agar Harry bisa mengatakan apa yang terjadi hingga membuatnya datang kesini.

"Paman Vernon, Bibi Petunia dan temannya menjelek-jelekkan orang tuaku. Terutama si gendut temannya. Aku sudah kehilangan kesabaran dan kusihir dia dengan mantra penggelembung. Aku kesini dan entah akan mendapat surat peringatan dari Kementrian Sihir atau tidak."

Semua yang ada di rumah keluarga Black itu masuk ke ruang makan dan berhasil menghentikan acara curhat Harry dan Bapa Baptisnya. Setelah selesai makan malam, Mrs. Weasley menyuruh Ron, Harry, Hermione, Fref, George dan Ginny untuk menyiapkan segala sesuatu yang akan mereka bawa ke Hogwarts esok hari. Mereka pun pergi ke kamarnya masing-masing dan mematuhi apa yang diperintahkan Mrs. Weasley.

***

Pendek banget yah?

Iya ini disengaja, cerita fokusnya bukan Harry sih, tapi DraMione.

Yang suka vote, yang gak suka comment aja gak suka.

Sider dosa.

Chapter 2 akan di update dalam minggu2 ini kok..

My EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang