Lanjutan..

13 5 0
                                    

"Diaaaaaamm.." teriak Biru

"Disaat keadaan kaya gini kalian malah ribut dan saling menyalahkan. Ingat tujuan kita kesini untuk menyelamatkan teman kita bukan untuk saling menyalahkan. Harusnya kita bekerja sama untuk mencari Jingga dan Kuning. Paham?" nasehat Biru

"Maafkan aku Ungu." saut Merah meminta maaf

"Ya aku juga minta maaf ya Mer." jawab Ungu

"Laa, coba kamu terawang apa yang terjadi pada si Jingga." perintah Merah

"Baiklah aku terawang dulu."

Akhirnya si Nila pun melacak keberadaan si Jingga dengan indera keenamnya..

"Bagaimana La?" tanya Biru

"Ternyata Jingga diculik oleh segerombolan perampok." ujar Nila

"Ko bisa?" tanya Hijau

"Iya, sepertinya mereka mengira Jingga adalah penduduk negri senja." jawab Nila

"Gawat, ini sekarang mereka membawa Jingga kemana?" tanya Merah

"Mereka membawanya ke suatu rumah yang tidak jauh dari sini." jawab Nila

"Ungu, kamu kan pengendali dimensi, bisakah kamu membawa kami kesana dengan cepat?" tanya Hijau

"Bisa, tapi aku harus tau ciri-ciri tempatnya." jawab Ungu

"Baiklah aku akan ceritakan ciri-cirinya." saut Nila

Setelah Nila menceritakan ciri-ciri rumah tersebut, akhirnya mereka pun langsung pergi ke tempat perampok dengan jurus penembus dimensi yang dimiliki oleh Ungu..

"Itu dia rumah perampok itu." ucap Nila

"Ayo kita masuk." ajakan Ungu

"Tunggu dulu, jangan tergesa-gesa. Kita harus mengatur rencana agar tidak membahayakan keadaan Jingga." saut Merah

"Benar itu." jawab Biru

"Baiklah, apa rencananya?" tanya Ungu

"Jadi gini, nanti kita bagi tugas. Ungu dan Hijau kalian disini pancing perampok biar keluar nanti aku, Biru, dan Nila akan menyelinap masuk. Mengerti?" kata Merah menyampaikan rencananya

"Siap mengerti.."

Mereka pun berpencar menjalankan rencananya..

"Jadi apa yang akan kita lakukan nih?" tanya Hijau

"Pancing perampok lah biar keluar." jawab Ungu

"Maksudnya gimana caranya? Apa harus pake cacing?"

"Kamu ini sukanya ngelawak yah, emangnya mereka ikan apa? Gini kita teriakin mereka saja biar keluar."

"Baiklah."

"Hei perampok bajingan keluarlah hadapi kami kalo berani... Hei perampok keluarlah kau.. Ayo keluar jangan malu-malu.. Cepat keluar kau.." teriak si Ungu dan Hijau

Keadaan dalam rumah...

"Bos, gimana nih teman-teman dia sudah berhasil menemukan markas kita." ujar ana buah perampok

"Ayo kita keluar hadapi mereka, kamu tetap disini jagain gadis jingga ini." ucap Bos perampok

"Siap bos."

Mereka pun keluar dan menemui Ungu dan Hijau..

"Hei siapa kalian? Dan ada apa teriak-teriak?" ucap perampok

"Kami ingin kalian mengembalikan teman kami!" jawab Ungu

"Enak saja, kalian menebusnya agar dia bisa bebas."

Me Ji Ku Hi Bi Ni UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang