mdzs long ff- the world without jgs (3)

3K 143 17
                                    

   Berita tentang kasus teh panas melayang itu sudah menyebar luas. Tentang ketua klan,Jin Zixuan yang membela anak dari hubungan gelap ayah kandungnya, atau tentang Meng yao yang meminta permintaan maaf dari para senior nya.

Kehidupan Meng yao cukup berubah karena hal itu. Banyak murid yang mencoba berteman dengannya, atau malah semakin membencinya.

Ada murid-murid yang menjadi sangat baik, terlalu baik hingga membuat Meng yao risih, sudah pasti memiliki niat tersendiri. Setelah melihat perilaku Jin Zixuan terhadap Meng yao, orang-orang itu merasa dapat meraih ambisi mereka dengan memanfaatkan Meng yao.

Meng yao merasa lucu, Jin zixuan adalah orang yang sangat-sangat ia hormati karena kebaikan nya. Namun murid-murid ini,mengapa ia tak dapat menyukainya seperti ia menyukai kakaknya?

Jin Zixuan memang dikenal tegas dan self-centric , merak berjalan , dan berbagai julukan lainnya.

Namun, dibalik semua itu, tujuan dan tekadnya sangat lah jelas. Hati yang jernih yang tak dapat melihat sebuah tindakan yang menyimpang dari prinsip nya. Sisi nya itulah yang membuat Meng yao sangat menghormatinya.

Meng yao bukanlah orang yang memiliki karakter sekuat Jin Zixuan, kehidupan di distrik lampu merah membuatnya lebih tahu cara untuk bertahan hidup dengan memanfaatkan perilaku nya.

Walau tidak menyukai orang-orang yang menjilat kakinya demi mendekati Jin Zixuan, dia tidak mengusir mereka atau mengabaikan mereka. Ia bertutur kata sopan, menanggapi mereka seakan-akan ia menerima mereka.

Hal sekecil apapun harus ia lakukan untuk bertahan, namun di balik sedikit rasa kagum yang tumbuh dimata orang lain atas dirinya, rasa benci dan amarah yang ditujukan kepadanya terlihat lebih banyak.

Bisa dibilang Meng yao adalah anak yang diberkati. Dia dapat mudah mengerti, beradaptasi dan mempelajari sesuatu. Hanya dalam kurun dua bulan, dia sudah menguasai dasar dan level nya hanya selangkah dibawah murid lainnya.

Di pagi hari sebelum orang lain terbangun, meng yao berlatih. Setelah kelas dimulai, dia belajar bersungguh-sungguh, terkadang ia memanfaatkan relasi ia dengan murid lain untuk mendapatkan ilmu yang lebih banyak. Di malam hari ia berlatih kembali hingga ia tertidur.

Informasi tentang Perkembangannya yang pesat tersebar dengan  cepat, semakin hari, rasa hormat yang dia terima semakin tinggi.

Dia harus berlatih sekuat tenaga dan membuat ibunda yang menunggu nya bangga.

........

Setelah tiga bulan belajar menjadi kultivator dibawah bimbingan klan Jin, kemampuan Meng yao kini tak dapat di remehkan.

Ilmu kultivasi, seni berpedang, mantra-mantra dan hal-hal lainnya, kini Meng yao sudah menguasai nya. Bahkan wawaaannya bisa dibilang melebihi murid lain.

Prestasi Meng yao terdengar sampai ke telinga nyonya Jin,dan tentu saja berita tentang kehebatan dari anak suaminya dengan seorang pelacur membuatnya geram.

Hari itu, setelah kelas selesai, Meng yao kembali ke kamar nya. Dia berniat untuk membaca buku wawasan kultivasi setelah membersihkan diri. Setibanya ia di kamar, ia disambut oleh sesuatu yang sedikit mengejutkan.

Di dalam kamarnya, ada Nyonya Jin yang menggunakan pakaian mewah, gaun kuning muda dengan ikat pinggang dan perhiasan emas, juga jubah luar yang terbuat dari kain emas dengan motif yang eksklusif, membuat diapapun mengerti bahwa wanita ini berposisi tinggi.

" .. meng yao memberi hormat kepada Nyinya Jin"

Nyonya jin tidak membalas hormat nya, dia hanya tertawa singkat penuh kebencian.

mo dao zu shi - the world without Jin Guangshan (wangxian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang