Ketegangan di raut muka Doyoung berkurang. "Nanti gue kabarin." Lalu ia meninggalkan Tamara yang sebenarnya masih bingung.
Bagaimana tidak bingung? Yang berbicara dengannya barusan adalah seorang Kim Doyoung. Si 'cerdas' yang menyabet semua piagam pararel sejak masuk SMA, yang membuat guru pembimbingnya menangis bahagia saat tau bahwa Doyoung berhasil membawa piala juara 1 lomba astronomi, yang membuat orang tuanya memberi pidato singkat di podium tadi karena prestasinya, dan yang—oh tunggu. Terlalu banyak prestasi seorang Kim Doyoung.
"Wow, Kim D. Ada apa nih?" saut Seulgi yang sempat melihat Doyoung dan Tamara berbicara. "Target baru?"
"Apaan 'sih." Tamara tertawa hambar. "Nggak lah! Dia bilang orang tua dia titip selamat soalnya nggak sempat ketemu gue."
Lucu, orang tua Doyoung masih disana dan rasanya tidak ada yang perlu diselamati dari Tamara.
"Lagian dia juga bukan tipe lo, Tam. Kalo lo deket sama dia, 3 angkatan pasti shock." Tamara hanya membalas dengan senyum miring dan pamit ingin pulang
Yang Tamara tidak tau adalah, ada seseorang yang menghela napas lega setelah mendengar persetujuannya. Siapa lagi kalau bukan Doyoung? Ia tersender lemas di dinding toilet, senyumnya pun tak luput dari bibirnya sedari tadi. 5 menit termenegangkan selama SMA, pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Daydream Away // Kim Doyoung.
FanfictionWhen the smartass dates the player for 24 hours only.