Niat baik Jung Chaeyeon yang ingin menolong seorang 'teman' sekelasnya, namun berujung petaka bagi orang terdekatnya
"Jauhi dia, dia itu berhantu!"
"Heol, mereka begitu naif sekali, Bagaimana mungkin mereka mempercayainya?"
"Tunggu!! Tunggu disana...
Pagi itu suasana sekolah masih lengang, nampak hanya seorang siswi berjalan menaiki tangga menuju koridor kelas dengan ponsel berada digenggamannya.
"Ya aku sedang dalam perjalanan sekarang"
"....."
"ini untuk osis"
"...."
"entahlah guruku yang memintaku melakukannya" runtuknya sedikit sebal
"..."
"Oh, tepatnya mengapa aku bukan siswa yang la..."
Siswi itu mendadak berhenti menapaki anak tangga. Penglihatannya meneliti ke area sekitarnya, ia mendongak ke atas tepatnya ke salah satu koridor kelas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"....."
"Ha?Ya?"
"..."
"Tidak, aku hanya mendengar suara piano disuatu tempat"
"Hei, aku akan menghubungikmu nanti. Sampai jumpa" ucapnya mematikan panggilan dan melanjutkan langkanhya.
Sreek
Suara deritan pintu digeser, siswi itu memasuki salah satu ruangan dengan berbagai macam alat musik tersimpan disana. Langkahnya mencoba masuk lebih jauh ke ruanga itu sampai ia menemukan grand piano yang biasa dimainkan oleh siswa ketika pelajaran kesenian. Ia mendekat dan mengamati piano tersebut,
"Tidak ada yang aneh" gumamnya kemudian mengalihkan pandangannya pada cermin diseberang. Matanya membulat tubuhnya bergetar suaranya tertahan hanya sampai tenggorokan ia melihat seorang wanita berambut panjang tengah duduk dan bermain piano di depannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia pun akhirnya kembali melihat ke arah piano tidak ada orang disana tapi tuts piano itu bergerak dengan sendirinya. Dengan seluruh sisa kekuatannya ia perlahan mundur mencoba keluar dari ruangan tersebut, namun
BRAKK
Sial! Ia tak sengaja menabrak salah satu stand mic yang ada disana, pandagannya kembali menuju ke cermin. Matanya kembali membulat saat melihat pantulan bayangan wanita itu perlahan menoleh ke arahnya lalu,
