06 [END]

2.4K 337 67
                                    

Teriakan Amber diabaikan secara sadis oleh Yoongi. Yang terpenting sekarang, ia harus menemukan apa yang telah lama dinantinya; Kim Taehyung. Kaki mungilnya berlari menuju mobil dan menjalankannya dengan cepat melaju ke Brooklyn.

---------------

"Makanya, jangan main kabur saja seperti orang bodoh."

Mulut Amber terkadang bisa lebih berbisa dari ular. Ia menelepon Yoongi dengan panik karena si mungil mendadak lari dari hadapannya, seolah-olah ia melihat Amber seperti hantu. Yoongi hanya tertawa hambar di seberang telepon, mumet juga karena memutari Brooklyn yang notabene tidak bisa dibilang area kecil, tanpa petunjuk apapun.

"Kembalilah kemari, apa kau lupa kalau aku bisa membawa dia ke studio?"

Yoongi membuang nafasnya kasar. "Ya, ya. Aku memang tolol, umpatilah aku sesuka hati ketika aku sampai nanti."

"Bukan hanya mengumpat, aku juga akan membuatmu babak belur. Cepat kemari, bogemku sudah tidak sabar untuk melayang kepadamu."

"Oke, oke," bergidik juga Yoongi membayangkan Amber yang bertato dan kekar itu menghajarnya. Tanpa banyak cingcong, Yoongi cepat-cepat menyetir mobilnya untuk pulang ke studio. Biarlah dihajar juga, yang penting ia bisa melihat wajah Taehyung yang sudah lama tidak ditemuinya.

Baru berjalan beberapa meter, netra kembar Yoongi menangkap seorang anak yang tak asing baginya. Mendadak Yoongi menghentikan laju mobil dan menepikannya ke bahu jalan. Segera ia turun dari mobil dan berlari ke trotoar.

"Haeun! Haeun!"

Yang dipanggil menoleh, matanya membulat dan mulutnya menganga melihat orang yang memanggilnya. Nampaknya anak itu baru pulang sekolah karena ia membawa ransel di punggungnya dan botol minuman di tangan kanannya. Yoongi menghampirinya dengan nafas terengah.

"Yoongi Oppa!" gadis kecil itu mendekap kedua kaki Yoongi erat, botol minumannya membentur kaki Yoongi. "Kau kemana saja, Oppa? Aku merindukanmu!"

"Aku tidak kemana-mana, Haeun. Dan aku juga merindukanmu," Yoongi melepaskan dekapan Haeun dan berjongkok, menyamakan tingginya dengan sang bocah. Tangannya mengusap kepala Haeun sayang. "Mana Taehyung?"

"Taehyung Oppa sedang di apartemen, ayo Yoongi Oppa ikut ke apartemen!"

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Yoongi mengiyakan dan dengan girang Haeun menggamit jari-jari Yoongi, membimbingnya ke apartemen tempatnya dan Kakaknya tinggal. Debaran sangat kentara dalam dada Yoongi, tapak demi tapak menambah kencang debarannya. Ocehan Haeun seperti angin lalu di otaknya, masuk kanan keluar kiri, fokusnya hanya kepada Taehyung, Taehyung dan Taehyung.

Mereka telah tiba di apartemen berlantai dua, apartemen ini jauh lebih layak dibandingkan apartemen yang kemarin. Yoongi boleh berlega hati karena nyatanya Taehyung dan Haeun hidup lebih baik dari sebelumnya. Haeun terus membawanya hingga mereka sampai di depan pintu apartemen Taehyung di lantai satu.

"Ayo masuk Yoongi Oppa, jangan melamun."

Dengan gugup Yoongi membuka pintu, dan membiarkan Haeun masuk tergesa ke dalam lebih dulu. Matanya menelisik satu persatu isi apartemen Taehyung. Dan ini jauh, jauh lebih baik daripada kondisi sebelumnya.

Mr. Taxi  [TaeGi] | COMPLETE✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang