MEI 2019

4 0 0
                                    

Boleh aku membenci ?
Entah benar karena dirimu atau hanya sikapmu
Atau karena aku yang salah berharap ?

Mumtaz, mei 2019
Dukuh Kupang, salah temen



Aku menaruh tanya pada langit hitam malam ini
Tentang hati yang berubah gelisah
Tentang hati yang dirundung pilu dikeroyok rasa penuh bersalah
Apa kata maaf cukup mampu menenangkan kalud yang sedang mencoba bercanda dengan hati ini ?
Semoga temaram sinar rembulan bersedia menyampaikan maafku padamu

Mumtaz, Mei 2019
Surabaya, merasa bersalah tidak bisa menemani



Aku tidak mau berjanji
Bukan karena aku takut untuk berkomitmen
Namun aku tahu
Ada yang sedang gelisah menunggu janji itu terwujud
Dan aku tidak ingin ia menyianyiakan waktu dengan kegelisahan yang tak menentu

Mumtaz, mei 2019
Surabaya, mencla mencle is still alive



Tidak ada yang istimewa
Perlakuannya sederhana
Namun membahagiakannya luar biasa

Mumtaz, mei 2019
Surabaya, sebahagia itu



monoton..
tiada hasrat,
hanya bosan yang selalu menjerat,
tiada angin segar yang tersirat,
walau hanya sesaat,
Sepertinya aku butuh menertawakan duniaku
Yang sudah tidak sebercanda dulu

Mumtaz, mei 2019
Surabaya, mulai bosan



Aku sibuk bermain dengan fantasiku :)
Cukup membahagiakan, walau hanya dengan membayangkan

Mumtaz, mei 2019
Surabaya, filmnya 11 12 sih



Baru saja aku merasa bahagia
Damai hati dalam keharmonisan
Sukacita dalam kekeluargaan
Sampai aku lupa mengucap doa untuk kebahagiaan
Sekarang apa sudah waktunya?
Ah aku belum cukup tangguh untuk kembali
Kembali dalam hidup yang tak pernah ku ingini
Kembali untuk merasakan sakit yang sama
Yang masih berujung luka

Mumtaz, mei 2019
Sumenep, dia kembali ke rumah ini



I hate this fucking friday
Benar, "membenci" tak kan bisa sepenuhnya kita hibahkan pada orang yang kita cintai
Benar, "memilih" selalu jadi jalan keluar yang sangat disayangkan untuk dilalui
Benar, "diam" tidak akan pernah menyatukan dua insan yang ingin beradu
Benar, "mengalah" bukan lah cara kita memperbaiki masalah
Benar, aku benar benar "membenci memilih diam untuk mengalah"

Mumtaz, mei 2019
Sumenep, dia datang untuk menetap




celotehan belakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang