First Kiss

1.4K 53 0
                                    

Sinar matahari menyusup ke celah-celah jendela apartemen Jennie. Jam menunjukkan pukul 10 pagi, sejenak ia teringat wajah pria asing itu. Dan senyum tipis menghiasi wajahnya.

"Omo...apa yang ku lakukan?"
Tersadar, untuk apa ia tersenyum? Jennie bahkan tak tahu namanya, mereka hanya bertemu selama hitungan menit saja. Dan kecil kemungkinan untuk bisa bertemu dengan pria Korea itu lagi.

Jennie melangkah ke kamar mandi, bersiap untuk ke restoran. Ia tak ingin telat lagi seperti kemarin. Lebih baik datang lebih awal kan?

Sesampainya didepan restoran, Jennie terkejut melihat pria asing itu lagi. 'Mau apa dia?' Batin gadis itu

"Annyeonghaseyo chef-nim" sapa laki-laki itu

Jennie melangkahkan kakinya menjadi lebih dekat dengan pria tersebut, mencoba cari tahu maksud dari pria itu.

"Maaf, ada keperluan apa anda disini?" Oke, Jennie menggunakan bahasa Korea baku ... yang paling baku, untuk membuat jarak antara mereka.

Pria itu menyodorkan outer milik Jennie. Dan membuat sang pemilik outer mengangguk paham

"Outer ku tidak jadi hilang"

Ucapan datar Jennie membuat pria asing itu tertawa.

"Kau imut juga, ku kira hanya pipi mandu-mu saja yang imut"

"Pipi ku sama sekali tidak mirip mandu" Jennie mengambil outer-nya kesal dan menatap mata pria itu. Dan sial-nya membuat pria asing didepannya semakin bahagia(?) Entah lah. Kata apa yang pas untuk menggambarkan perasaan pria itu sekarang.

"Aku Jong In... Kim Jong In imnida" Jongin menjulurkan tangannya untuk memulai perkenalan secara sopan.

"Jennie Kim... panggil saja Jennie" beruntung, Jennie masih punya sopan santun membalas jabatan tangan Jongin.

"Jongin dan Jennie... nama yang serasi untuk sebuah undangan pernikahan bukan?" Ucap Jongin sambil menahan tangan kecil Jennie dalam genggamannya.

Jennie luluh, wajahnya merah. Pria didepannya ini benar-benar membuat dentaman jantungnya tak berirama lagi.  'Ani, Jennie... sadar lah... '

"Apa yang kau bicarakan?" Ucap Jennie sambil menarik paksa tangannya. Dan kedua tangannya memegang pipinya sendiri. Oh ayolah, sudah lama tak ada pria yang berucap kata semanis ini pada seorang Jennie. Wajar saja dia malu.

"Nanti pulang jam berapa?"

Jennie tak menjawab pertanyaan Jongin dan langsung masuk ke restoran. Kebetulan restoran belum terlalu ramai dan dia memutuskan untuk duduk di bangku dekat Lisa yang sebagai kasir hari ini.
Jennie mengambil air minum Lisa tanpa berkata apapun. Hal ini membuat Lisa heran.

"Ada apa dengan mu?"

Belum sempat Jennie menjawab Lisa, sebuah suara berat muncul.

"Permisi nona, nanti malam Jennie pulang jam berapa?" Ucap Jongin dengan bahasa Inggris nya yang lumayan.

"Jam 10 malam" sahut Lisa spontan

"Kapan dia libur?"

"Besok"

"Oke, thanks"

Jongin akhir nya melangkah keluar restoran dengan perasaan yang puas.

Sedangkan Jennie, hampir mengeluarkan air yang ada didalam mulutnya berkat kepolosan Lisa yang haqiqi.

"Why? Apa salah ku?" Lisa yang tak terima dengan death glare Jennie, memiringkan kepalanya.

"Aku berusaha menghindarinya kenapa kau malah membuka jalan untuk nya?"

SENORITA (JENKAI VERSE) - [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang