Don't Stop

1.6K 57 1
                                    

Hollaaaaa..... cerita ini mengandung konten 18+ yaaaa. Jd mohon bijak dalam membaca oke? Yang dibawah umur harap skipp scene skidipapap nya yaaaa 😋😋😋


Jennie Pov

Ibuku pernah bilang, sebelum jatuh cinta kenali dulu orang nya. Dan aku 'fail' dalam hal itu. Aku jatuh cinta dengan Jongin tanpa basa basi, perasaanku seakan tak mau menunggu lebih lama lagi. Dan ini lah akibatnya, belum apa-apa sudah salah paham.

"Yhaa, aku antar kau pulang ya?" Rengek pria asing itu

"Shireo (tdk mau)" jawabku kesal

Memang aku yang salah karena telah berasumsi sembarangan sehingga membuatku sedih sendiri. Tapi Jongin juga salah karena telah membuatku jatuh cinta secepat ini, tanpa mengenal ia lebih dulu.

"Tatap aku mengapa kau terus membuang muka?"

"Shireo"

"Aigooo" Jongin mencubit kedua pipiku gemas

Astaga pria ini, apa tidak ada cara lain untuk membujukku selain mencubit pipi ini.

"YHAAA aphooo (sakittt)"

"Benarkah?"

"Tentu saja" aku menatapnya marah

"Itu yang aku rasakan saat kau marah padaku. Jinjja apayo (benar2 sakit)"

"Disini" Jongin meletakkan tanganku di dadanya

Pria ini bukan hanya romantis dan sexy, tapi juga lucu.

Aku tersenyum menatapnya. Sekali lagi aku kalah.

"Jadi, apa kau mahasiswa?" Aku mulai bertanya

"Bukan"

"Apa kau ceo yang punya anak perusahaan disini?" Aku mulai menatapnya serius

Aku bersumpah jika dia mengatakan ya, maka aku akan menyerah dengan perasaan ini. Aku tak ingin masa laluku terulang lagi.

"Aku berharap seperti itu, tapi realitanya tak seindah novel-novel roman"

Aku menutup mulutku dan menatapnya tak percaya

"Kau... pengangguran?"

Jongin menatapku kesal dan menghembuskan nafas kasar. Aku tertawa setelahnya. Dia seperti anak anjing yang lucu jika sedang kesal.

"Kau tau American next top model?"

Aku mengaggukkan kepalaku
"Aku menontonnya 2 tahun yang lalu. Dan akhir-akhir ini aku menyukai master chef australia. Jadi aku sudah tidak menonton ANTM"

"Aku adalah jawaranya dan kau bisa tebak profesiku apa"

Aku mengangguk paham

"Kau menggunakan nama Kim Jongin untuk nama panggung?"

"Bukan, namaku disini adalah Kai. Hanya orang Korea saja yang memanggilku Kim Jong In"

"Oh I see, jadi orang-orang biasa memanggilmu Kai?"

"Yeah kau tau, Kim Jong In lumayan sulit diucapkan dengan aksen barat.... jadi, kau punya nama korea?"

Aku menggelengkan kepalaku

"Kalau begitu mulai sekarang kau sudah punya nama korea"

"Maksud mu?"

"Kim mandu"

Aku spontan mencubit perut Jongin dengan kesal. Bisa-bisa nya dia menamaiku mandu.

"Jika kau terus memanggilku mandu, aku akan mengoprasi pipi ini menjadi lebih tirus"

"ANDWEYO (jangan)"



Perdebatan kami diakhiri dengan kesepakatan Jongin mengantarku pulang. Cukup absurd kan? Yeah, seperti itulah hubungan kami sekarang

Kini aku dan Jongin berada didepan pintu apartemenku, kami saling menatap lama. Dan Jongin mulai membelai pipiku dengan jarinya. Sentuhannya membuat seolah kupu-kupu bertebangan di dalam jantungku.

"Jennie"

Suara beratnya sungguh membuatku gila, dia menyebut nama ku pelan tapi itu justru membuatku berharap lebih.

"Hmm" sahutku parau

Jongin mulai menggesekkan hidungnya dengan pipiku, kemudian membisikkan sesuatu...

"I love you"

Aku memejamkan mata, tak sempat menjawab karena bibir Jongin sudah menempel dengan bibirku. Aku membuka mulutku, meberi akses pada Jongin untuk bermain lidah denganku.

Jongin tak menyianyiakannya, lidahnya bermain dalam bibirku seolah mencari sesuatu. Tangannya bergerak membelai pundakku kemudian lenganku.

Logikaku berkata ini terlalu cepat, tapi tubuhku tak mau mendengarkannya. Aku malah membiarkan Jongin bermain dengan leherku, menciumnya sesekali menjilatnya.

Tangan besarnya bergerak menjadi lebih berani dan menyentuh apa yang dia mau sentuh. Dan hal itu sukses membuatku mendesah pelan.

"Aku, menginap malam ini ya"
Ucap Jongin parau, bola matanya menghitam.

Aku mentap matanya dalam, ada sebuah hasrat yang memang harus kami tuntas kan malam ini.

Aku mengangguk menatap Jongin. Pria itu tersenyum hangat dan mencium keningku.


Author Pov

Hujan musim panas mengguyur seluruh kota florida. Ini adalah hujan musim panas terindah bagi Jennie maupun Jongin. Yahh, hasrat mereka yang sudah terpendam begitu lama, akhirnya bisa tersalurkan semalaman.

Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan mereka berdua masih nyaman diposisinya. Sambil mendengarkan hujan yang mereka anggap sebagai musik pengiring kebersamaan pagi ini.

Jongin memeluk tubuh naked Jennie dari dalam selimut.
"Kau sudah bangun?" Bisik Jongin

"Hmm, setengah jam yang lalu" sahut Jennie sambil tetap melihat hujan dari jendela apartemennya.

"Kenapa tidak membangunkanku juga"

Jennie mengubah posisinya, berhadapan dengan Jongin. Dan membelai pipi Jongin

"Kau sepertinya kelelahan semalam"

Jongin yang tadinya masih terpejam, langsung membuka matanya dan tersenyum.

Jongin Pov

Aku membuka mata dan melihat Jennie tepat didepan wajahku. Ini begitu dekat, ditambah lagi kami sama-sama naked sekarang. Jantungku berdegup kencang merasakan dada Jennie yang menempel dengan dadaku.

"Aku... menginginkanmu lagi... Jennie Kim"

Bisikku, dan wajah cantiknya langsung merona. Oke aku tak tahan lagi. Tanpa basa basi kepalaku turun kebawah dan mengulum apa yang aku inginkan.

Desahan Jennie membuat hasratku tak tertahan lagi.

Jennie Kim, mengapa kau bisa membuatku se gila ini. Aku merasa hyper sex jika ada didekatmu.

Hujan menjadi saksi bisu percintaan kita. Aku berjanji tak akan meninggalkanmu Jennie. Aku sungguh tergila-gila padamu sejak awal.

Locked in the hotel
There's just some things that never change
You say we're just friends
But friends don't know the way you taste
'Cause you know it's been a long time coming
Don't you let me fall
Ooh, when your lips undress me
Hooked on your tongue
Ooh love, your kiss is deadly
Don't stop



To be Continue

SENORITA (JENKAI VERSE) - [COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang