dia

74 4 2
                                    


Miyeon perlahan membuka kedua matanya sembari mengeryit menahan rasa pusing dan sakit yang datang tiba-tiba.

Tunggu sebentar, rasanya Miyeon sangat kenal dengan bau ini. Bau rumah sakit, ya Miyeon yakin sekali.

"Lo gapapa?" seru Chaeyeon saat melihat Miyeon yang kesulitan bangun.  "Gausah bangun dulu! Tiduran aja lagi lo masih pusing 'kan?"

Miyeon menurut saja. "Kok gue bisa ada di sini?" tanyanya lemah.  "Jiho mana?"

"Jiho ke kantin beli makan buat kita," kata Chaeyeon santai. "Tadi anak-anak cowok nemuin lo di deket toilet,"

Miyeon mengangguk. Tapi kok? Padahal seingat dia, dia muntah di dalam toilet dan tiba-tiba seluruh badannya terasa sakit dan ditolong oleh orang yang gak dia kenal. Miyeon ingat sekali kata-kata terakhir anak yang menolongnya itu sebelum dia pingsan, tapi kok berbeda dengan apa yang dikatakan Chaeyeon?

Masa bodo deh.

"btw thanks ya udah mau repot-repot dateng," kata Miyeon. "Gue seneng banget lo dateng ke sini hehe,"

Sedangkan Chaeyeon hanya tertawa kecil. "Santai aja, kita kan temen,"

"Masih sakit badan lo?" tanya Jiho menyembulkan kepalanya di pintu. Lalu nyengir dan masuk ke dalam membawa seorang gadis yang rasanya familiar bagi Miyeon.

Miyeon menatap gadis itu, "siapa?" tanyanya. Lalu, "yAAMPUN JIHO BAWAAN LO BANYAK AMAT!!" pekiknya kaget.

Jiho, Chaeyeon, dan gadis itu saling berpandangan dan tersenyum. "Kita nginep," kata gadis itu.

"Iya kita mau nemenin elo, liat kepala lo bocor tuh," kata Jiho dan menghampiri Miyeon. Bukannya apa, Jiho malah mencubit lengan Miyeon kencang.

"Makanya kalo dikasih apa-apa jangan langsung lo terima!! Liat 'kan! Gue rasa gara-gara dia makan coklatnya deh? Ya 'kan ya'kan!!"

"Sakit!?" gerutu Miyeon. "Kan gue gak tauuu Jiho! Ini 'kan pertama kali buat gue," keluhnya. "Jangan ngomelin gue dong lagi sakit juga,"

Chaeyeon tersenyum sambil sesekali tertawa kecil, "udah udah ini rumah sakit,"

"Ngomong-ngomong dia siapa?"

Chaeyeon dan Jiho bertatapan sebentar sambil tersenyum. "Temen baru kita."

Gadis itu maju mendekati Miyeon yang sedang terbaring lemas. Senyumnya tidak luntur sejak tadi lalu menjabat tangan Miyeon halus,




























"Kenalin, gue Rose, temen baru lo,"

[2] w h o • miyeon ft. 97Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang