Part 2

553 36 5
                                    

Selamat berimajinasi dengan Naruto dan Hinata

Part 2 (Because I Love You)

*Start Reading

Hinata, Tenten, kedua gadis itu memang bertolak belakang. Hinata yang notabennya gadis dingin dan pendiam. Hinata jarang berbicara jika tidak ada yang penting menurutnya, sementara Tenten? Tenten adalah gadis cerewet. Dia bisa membicara apapun dari hal a sampai dengan z yang tidak ada hubungannya sama sekali. Semua orang tidak percaya dengan hubungan persahabatan keduanya. Bagaimana tidak? Hinata yang dingin, jarang berbicara bisa akrab dengan Tenten yang cerewet dan selalu ceria?

Hinata meregangkan tubuhnya saat merasakan penat setelah beberapa jam menatap layar komputer demi menyelesaikan tugasnya, dan tentu saja harus sesempurna mungkin agar tidak mendapat marah dari 'Pak Tua' yang sering disebut-sebut oleh beberapa karyawan. Hinata mengedarkan pandangannya, gadis itu membeku untuk beberapa detik saat pandangannya beradu dengan mata Naruto.

Cepat-cepat Hinata memalingkan wajahnya kembali dan kembali fokus pada layar komputernya. Sejak hari itu Naruto secara terang-terangan menatap Hinata dari tempat kerjanya. Jika sebelumnya Naruto sering mengalihkan pandangan atau menyembunyikan wajahnya, maka akhir-akhir ini yang terlihat sebaliknya. Naruto tidak akan mengalihkan pandangan atau menyembunyikan wajahnya, justru Hinata yang dengan cepat-cepat memalingkan wajahnya dari Naruto.

"Kalian jadi sering beradu pandang." Bisik Tenten yang duduk di sebelah Hinata. Gadis itu hanya diam dan fokus pada apa yang dikerjakannya.

"Kenapa tidak mencoba dekat dengan Naruto? Kurasa kalian tertarik satu sama lain."

"Tertarik? Naruto? Denganku?" Tanya Hinata menanggapi pertanyaan Tenten. Mendapat respon dari Hinata membuat Tenten tersenyum senang dan berbunga-bunga. Bagaimana tidak? Biasanya Hinata tidak akan menjawab pertanyaan semacam ini, mungkin satu atau dua pertanyaannya yang menurut Hinata penting baru gadis dingin itu jawab. Dan sekarang? Apa yang Hinata respon pada Tenten?

"Ya Naruto dan kau." Jawab Tenten antusias, pasalnya baru kali ini Hinata membicarakan perihal hubungan dan juga pria. Tenten memang jarang mendengar Hinata curhat tentang pria kepadanya. Entahlah menurut Tenten Hinata menyimpan beberapa rahasia darinya.

"Jangan berharap Tenten. Mana mungkin Naruto?" Ucap Hinata menanggapi perkataan Tenten. Tidak seperti tadi Hinata memandang Tenten saat berbicara, Hinata kembali fokus pada layar komputer di depannya.

"Ya, siapa yang tahu." Jawab Tenten asal menanggapi perkataan Hinata. Tenten menggeser kembali kursinya ke arah meja kerjanya, kembali fokus pada pekerjaannya sendiri dan meninggalkan Hinata di tempat kerjanya. Setelah kepergian Tenten, Hinata menatap sekilas pada Naruto, kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya seolah berkata 'Tidak mungkin'

*************

Hinata tidak tahu apa arti pandangan Naruto kepadanya. Apa mungkin pria itu ingin berbicara dengannya, tapi takut karena sifat dingin Hinata? Hinata langsung duduk di depan cermin riasnya, menatap wajah dinginnya sendiri melalui cermin itu. Oh ayolah? Siapa yang tertarik pada wajah datar dan dingin ini? orang lain yang melihat pasti akan lari karena ketakutan.

Tunggu? Sejak kapan Hinata jadi lebih memerhatikan bagaimana mimik wajahnya? terlebih lagi sekarang dia duduk di depan cermin hanya untuk melihat wajah datar dan dinginnya.

"Sialan!" Umpat Hinata sendiri di dalam kamarnya. Gadis itu berjalan ke arah ranjang dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang.

"Kenapa tiba-tiba aku seperti ini?" Tanya Hinata sendiri pada dirinya.

"Apa yang terjadi pada dirimu, Hinata? Kau pasti sudah gila."

"Berhenti memikirkan perkataan Tenten tadi."

Because I Love You (NaruHina)Where stories live. Discover now