PROLOG

73 13 3
                                    


Mencoba tuk melupakan semua tentang dirimu,
Yang selalu menghantui setiap langkah hariku.

Semua sesal dalam hati
karena cinta yang ku rasa tak terukur dalamnya sampai
saat kau pergi.

Tolong jangan membuatku
merindu lagi.

Sebab kau satu satunya yang tahu, bagaimana ketegaranku menanti nya di hari hari kemarin.

Tolong mengerti...
bahwa aku telah sampai pada
titik-di mana aku sudah
benar benar ingin menyerah dengan keadaan yang ada.

Sejak kecewaku yang entah,
ke berapa kali
sebab aku menaruh percaya lagi.

Katakan padanya...
Bahwa aku pernah menanti
terlalu lama.

Aku pernah berharap sekalipun mustahil rasanya.

Sayang ku pernah begitu besar,
meski mati berkali kali,
di tangannya.

Kini demi aku dan dia.
Aku bergegas pamit,
bukan karena sudah tak cinta.

Aku hanya ingin melangkah ketempat,
dimana aku bisa memakamkan segala bentuk sakit.

Biarkan kini perlahan
kupadamkan rasa, kukubur cinta,
dan kulupakan kita.

Sejenak aku akan bernafas lega,
untuk belajar terbiasa dan mendewasa.

Sebab bersamamu adalah bahagia dan luka dalam satu cerita, bersamamu aku merasakan rasa paling luar biasa dan begitu bermakna.

Tapi, takdir tetaplah takdir...

Waktu perlahan menuntunku berjumpa lagi denganmu seseorang yang dulu bersamaku.

-REY-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang