Nayya POV
--
Selain suka berpenampilan hype beast, Nayya juga suka melukis. Hampir semua kegabutannya ia lakukan dengan melukis.
.
Ting Tung...Ceklek..
.
"Eh makasih pak, ini uang nya"
.
"Iya neng sama-sama, maaf ya tadi ngantri"Pelupa, kebiasaan buruk Nayya yang susah dipungkiri sejak kecil. Hampir saja ia lupa bahwa ia sedang memesan go-food. Dasar, mana masih muda.
Nayya mempunyai seorang adik perempuan yang berbeda 4 tahun dengan Nayya. Novia, kelas 2 SMP.
Kelakuannya berbeda jauh dengan Nayya. Kalau Nayya suka berpenampilan hype beast dan suka menghabiskan waktunya diluar, kalau Novia tidak terlalu minat dengan fashion ala-ala tersebut dan lebih suka dirumah.
----------
06.15Putra POV
--
Seperti biasa, Putra dan temannya sudah stand by dikelas sejak 10 menit yang lalu.Sangat beraneka ragam kegiatan yang mereka lakukan sebelum bel masuk.
Kenneth sedang mengerjakan pr, Lutfi sedang main game, sedangkan Diat, Putra dan Zaki yang sedang curhat satu sama lain.
"Lu tau kaga si Put, gara-gara gua ngetawain ban si Revo yang kempes, ban gua juga kempes kemarin. Untung tukang bannya masih buka" ucap Diat mengingat kejadian kemarin sore saat ban sepedanya kempes.
"MAMPUS! Karma is real gan AHAHAHAH" ledek Putra sambil tertawa terbahak-bahak.
"Berisik bat anjir, bentar lagi masuk nih. Gua belom selesai ngerangkumnya" ucap Kenneth yang masih serius dengan tugasnya.
"Lagian Kenneth yang cantik, yang lagi broken heart, pr tuh buatnya dirumah bukan disekolahan gimana si lu" sahut Putra dengan tampang sok bijaknya sekaligus tampang meledeknya.
"Anjay Putra lagi bijak banget nih, padahal pas gua nyamperin dia tadi pagi, dia lagi ngerjain pr HAHAHA" ucap Zaki dengan terbahak bahak.
Begitulah mereka, apapun yang mereka bicarakan sangatlah random.
Mulai dari tentang game, tentang gosip yang ada disekolahnya, tentang apapun itu.
Dasar tukang gosip, sekalian aja bikin acara arisan? Haha
Memang sepertinya mereka cocok menggunakan rok dibanding celana.
----------
Nayya POV
--
5 menit lagi gerbang akan ditutup, sedangkan Nayya masih setia dengan tali sepatunya. Hm, mentang-mentang rumah deket dateng kesekolah sembarangan.Tin..tin...
.
"Eh sayang ayo berangkat" ucap Nayya saat Mungga sudah menjemputnya.Padahal rumah deket, masih aja dijemput. Hadehh.
Memang pasangan yang sangat terasi eh serasi.
**********
Bel istirahat sudah dibunyikan, Nayya segera mengambil uang ditasnya dan langsung kekelas Mungga."Ehh tunggu dulu" cegah Jua saat Nayya ingin keluar kelas.
"Kenapa?"
"Lu mau kekelas Mungga?" tanyanya dengan tatapan sinis.
"Iyalah, dia kan cowo gua. Ada urusan apa lu nanya gitu?" sahut Nayya yang tak kalah judes.
"Mau ngapain lagi lu ke kelas dia?" tanya Jua yang masih setia dengan tatapan sinisnya.
"Ya gua cewenya, gua berhaklah kekelas dia"
"Liat aja nanti juga diputusin"
"Heh sok tau banget si lu, urusan aja noh cowo kampung lu yang makannya ubi ungu mulu, kaya ga ada makanan lain aja"
"Ngapain gua urusin dia?"
"Dasar munafik! Giliran depan Putra aja pendiem, sok polos. Padahal mah aslinya bar-bar banget HAHA" ucap Nayya lalu langsung meninggalkan Jua.
•••
Setelah perdebatannya dengan Jua, Nayya langsung kekelas Mungga dengan wajah cemberut."Kenapa kok cemberut aja?" tanya Mungga saat menuju kekantin.
"Tau gak sih, si Jua cewenya si Putra songong banget tau. Masa tadi dia nanya-nanya tentang kamu. Muna banget ew"
.
"Yaudah lah ga usah dipikirin" jawab Mungga dengan santai."Ih kok gitu doang si responnya, harusnya kamu kesel dong atau gimana kek"
Emang bener ya, kalo cewe itu ribet. Apalagi kalo udah badmood.
"Ya aku harus gimana lagi sayang?" tanya Mungga dengan wajah polos atau sok polosnya?
"Ishh tau deh terserah kamu aja"
.
.
Jangan lupa follow dan vote guys!!❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
TARO
Teen FictionSeorang pria yang sangat menyukai ubi ungu sejak kecil. Padahal dirinya tinggal di Jakarta, yang kebanyakan masyarakat lebih suka masakan cepat saji. Berbeda dengan wanita yang satu ini, ia sangat tidak menyukai makanan berjenis umbi-umbi apapun itu...