REHAN

2 0 0
                                    

"Rehan..!"

Adryana terkejut sambil mengucapkan nama sahabat kecilnya, Rehan Triwiguna.

Rehan adalah sahabat Adryana, mereka bersahabat sejak usia mereka kecil.

Orang tua Adryana dan Orang tua Rehan sudah bekerja sama sejak dulu, dan mereka selalu melakukan pekerjaan dinas di kuar kota bahkan luar negeri.

Walaupun banyak pembantu rumah tangga dirumah, Pak Jaya, ayahnya Rehan, tidak bisa percaya untuk menitipkan Rehan kepada pembantu rumahtangga-nya.

Rehan pun dititipkan dirumah Pak Dani, ayahnya Adryana. Sehingga Adryana dan Rehan selalu bersama dari kecil, mereka sangat akrab seperti adik dan kakak, karena Rehan lebih tua 5 tahun.

"How Are You, Adryana?" Sapa Rehan dengan bahasa kesehariannya di Belanda.

Adryana terdiam sejenak, dan langsung tersenyum.

"Oh, i'am Fine, thank you. And you?" Jawab Adryana, membalasnya dengan bahasa yang sama.

"Ouh, ternyata sahabatku ini bahasa inggris nya oke juga yah." Ujar Rehan, sambil mencubit pipi Adryana.

"Iiiihh, sakit tau." Gerutu Adryana, sambil menepis tangan Rehan. "Eh, iya. Kenalin, ini Rehan, sahabat aku dari kecil." Lanjut Adryana mengenalkan Rehan kepada kedua sahabatnya.

Rehan pun berkenalan dengan Annisa dan Tiffany.

"Yaudah, yuk kita pulang." Ajak Rehan sambil membuka pintu taksi.

"Yaudah, guys maaf yah aku gak bisa pulang bareng kalian." Ujar Adryana.

"Iya, gapapa, sampai ketemu besok yah Dri." Kata Annisa, sambil melambaikan tangannya.

"Dadah, dri..!" Tiffany tak mau ketinggalan.

Adryana dan Rehan pun masuk kedalam taksi.

"Kok kamu bisa ada disini? Kapan sampe? Gimana kuliah disana? Semester berapa sekarang? Pasti udah punya cewe yah? Cantik gak? Kenalin dong! Pasti ca.." Tiba-tiba Rehan menutup mulut Adryana yang tiba-tiba nyerocos.

"Kamu tuh, kebiasaan yah. Kalo nanya satu-satu dong, kan bingung jawabnya." Ujar Rehan.

Adryana hanya cemberut, sedikit kesal.

"Oke, oke. Aku baru sampe tadi pagi, biasa liburan. Kalo kuliah, sekarang aku menjelang semester akhir, dan disana baik." Jawab Rehan, menjelaskan.

Adryana hanya terdiam mendengarkan, sambil menopang dagu dengan tangannya.

"Kalo pacar, belum ada. Soalnya disana gak ada yang secantik kamu sih." Ujar Rehan, diapun tersenyum dan menampilkan giginya.

"Alah, gombal." Ketus Adryana, yang tiba-tiba menepuk bahu Rehan.

"Gimana hari pertama sekolah?" Tanya Rehan, mengalihkan pembicaraan.

"Seneng sih lumayan, seru." Jawab Adryana. Namun seketika raut wajahnya berubah kesal.

"Katanya seru, tapi kok kaya kesel gitu, kenapa?" Tanya lagi Rehan karena penasaran.

"Itu loh, ada anak Osis kelas sebelas. Dia nyebelin banget tau gak sih." Kata Adryana mulai bercerita.

"Wah, nyebelin gimana?" Tanya lagi Rehan semakin penasaran.

"Yaitu, dia gangguin aku terus coba. Awalnya dia ngehalangin jalan pas aku mau ke kamar mandi, eh, pas keluar, kaki aku di sandung nyampe aku jatuh." Kata Adryana menjelaskan.

"Berani juga dia yah, kalo ada, udah aku hajar dia." Ujar Rehan geram.

"Katanya sih, dia itu anak trouble maker sekolah. Dia sama temen-temen se-geng nya, emang suka jahilin orang." Ujar Adryana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FALL IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang