[5] Ending

18.7K 554 41
                                    

* * *
Hay hay makasih yg sudah setia membaca hingga part akhir ini ya 😍😍
Jangan lupa yg belum follow yuk follow
* * *

Sebulan sebelumnya Romi dan orangtuanya melarangku untuk tak lagi bekerja namun aku tak biasa berdiam manja dirumah, memutuskan untuk bekerja sepeeti biasa menjadi sekretaris Romi aku merengek jika Romi melarangku ikut kekantor dengannya dan sudah pasti Romi tak bisa mendengarkan rengekkanku ia takut aku sakit jadinya karena ia yakini aku pasti akan ngambek tak mau makan.

Karyawan lain telah mengetahui bahwa aku akan menikah dengan Direktur mereka sebab itu kini mereka memberisalam hormat saat aku datang bersama Romi meski awalnya aku risih lebih lagi dengan Romi yg menggenggam  erat tanganku kembali mempertegas bahwa aku adalah calon istrinya itu.

Di ruangannya itu aku tak di izinkan untuk ikut campur lagi dengan pekerjaannya aku hanya diperbolehkan duduk diam di sofa depan meja kerjanya itu membuatku bosan, aku nyaman dengan ini perhatian yg diberikan oleh Romi aku yakin Romi telah jatuh cinta padaku sekarang melihat perhatiannya padaku.

Saat aku hendak keluar ruangannya Romi sigap meghampiriku padahal tadi ku yakin ia sedang fokua dengan kerjanya bagaimana bisa ia melihat ku membuka pintu ruangannya itu,

"Mau kemana.?" tanyanya

"Aku bosan ingin mengirup udara segar diluar, kau kembali bekerja saja aku hanya sebentar."  jawabku

"Maaf jika membuatmu bosan menungguku, mari kita berjalan-jalan seperti layaknya pasangan kekasih pada umumnya tidak terbelenggu diruangan penuh sesak dengan berkas yg tak ada habisnya ini." ujar Romi mengandeng tanganku berlalu meninggal kan kantornya entah hendak dibawa kemana aku ini.

Mobil Romi pun berhenti di sebuah tempat ku yakini ini adalah taman rekreasi mengapa ia mengajakku kesini? Bukankah ia tak suka keramaian setauku sebab itu ia selalu sendiri tak pernah ku dengar ia pergi ke sebuah tempat bersama teman-temannya namun pengecualian saat 'malam itu' ia patah hati ke club seorang diri.

"Mengapa kita kesini.?"

"Karna ini impianku."

"Taman kreasi?" tanyaku sungguh bingung

"Ya dulu aku bermimpi bersama kekasihku ke taman rekreasi berpegangan tangan seperti ini memakan eskrim bersama duduk melihat orang lalulalang gembira entah itu bersama kekasih ataupun keluarganya." jawab Romi antusias dengan matanya yg berbinar sudah jelas memang itu impiannya.

"Saat bersama Angel apa tak pernah kesini.?" tanyaku meski agar berat mengatakan kata Angel.

"Ia selalu menolak."

"Lantas sebab itu kau mengajakku kesini? Bukankah kau tak tau bisa saja aku menolak."

"Tak akan! Karena aku tau kau suka dengan situasi seperti ini melihat kebahagiaan sebuah keluarga yg sudah ku pastikan mulai saat ini kau akan terus menerima kebahagiaan dariku." yakin Romi sembari mencolek lembut daguku itu.

"Gombal terus mas! Hahaha"

Romi menggenggam tanganku dengan senangnya berjalan bersama seperti sepasang kekasih lainnya wajah ceriannya membuat ku sangat nyaman di dekatnya, matanya berbinar saat melihat sebuah toko bertuliskan *Baby Shop* iapun menarik tanganku memasuki toko tersebut.

"Manisnya!" ujarku saat melihat sebuah sepatu bayi berwarna merah muda yg sudah ditangan Romi itu

"Coba rasakan bahannya sangat lembut cocok untuk bayi kita kakinya tak akan terluka jika memakai ini." antusias Romi ku anggukkan mengiyakannya.

"Tapi kenapa merah muda? Kita belum tau apakah anak kita perempuan atau laki-laki?" godaku padanya.

"Tak penting ia laki-laki atau perempuan aku tetap akan membelinya, jika yg lahir anak laki-laki tak apa ia memakai sepatu merah muda ini toh masih bayi ini nanti saat sepatunya tak muat lagi barulah memakai sepatu lelaki. Tak usah  khawatir aku tak akan menyiakan apa yg aku beli untuk anak kita!" panjang lebar Romi yg hanya ku anggukkan saja biar kelar dah!

My Boss!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang