chapter 2

33 3 0
                                    

["Ibu, perasaan kita ketika jatuh cinta bagaimana?"

"Eh?! Dari mana kamu tau itu?"

"Dari temen sekelas!"

"Dasar, anak kecil sepertimu belum boleh cinta cinta"]
.
.
"Hei"

"Reina!"

"Astaga, ni orang gak punya telinga apa?"

Lyra terus terusan memanggil temannya yang sibuk dengan buku favorit nya itu. Bagi Lyra, isi buku tersebut sangat menggelikan, ia bahkan tidak mau meminjam buku itu lagi.

"REINA!",panggil Lyra teriak. Jika mereka sedang berada di dalam perpustakaan saat ini, mungkin mereka berdua akan kena ceramah. Reina melirik kearah Lyra, "hm?". Lyra pasrah dengan temannya ini, kalau sudah bucin beda urusannya. Lyra teringat sesuatu, lalu ia menanyai kepada Reina. "Rein, gak nyamperin anak baru..?". Seketika Reina membanting bukunya di meja. Jujur saja,Lyra cukup terkejut tapi sebisa mungkin ia mencoba netral.

"Nyamperin katamu?",ucap Reina sinis.

"I-iya".

"...."
"Ngga", ucap Reina kembali membaca bukunya itu. Lyra seketika heran,biasanya temannya satu ini akan sangat heboh jika ada anak baru apalagi jika ia ganteng. Tapi kali ini, Reina seperti bukan Reina yang biasanya. "Lah, kenapa?"

"..."
.
.
.
Beberapa waktu yang lalu.

"Wa wa wa"

Para murid di kelas Lyra sibuk bercerita dengan teman temannya, Lyra sendiri sibuk mendengar lagu dari earphone nya. Sesekali Lyra melirik ke samping nya,bangku Reina. Hari ini, Reina sedikit telat tak biasanya teman satu satunya ini telat.

GREK..

Pintu kelas pun digeser,lalu Reina muncul setelahnya.

"Pagi Lyra!", ucap Reina sambil tersenyum cerah. Tapi Lyra tak mendengarnya karena masih sibuk mendengar lagu dari earphone nya. Reina meletakkan tangannya dimeja dan menepuk punggung Lyra. Hampir saja handphone Lyra jatuh jika ia tak memegangnya erat.

Lyra membuka sebelah earphone kanan agar mendengar apa yang akan di ucapkan Reina. "Ohayou Lyra!",ucap Reina sambil kembali tersenyum cerah. "Pagi juga,Reina". Reina duduk dibangkunya dan mengeluarkan sebuah buku. Lyra yang melihatnya mengerenyit, 'dia baca buku itu? Lagi?'. Lyra menggelengkan kepalanya lalu memasang kembali earphone yang dilepaskannya.
.
KRING!!..

Bel berbunyi,kemudian para murid duduk di bangku mereka masing masing.

Grek..

Pintu kelas kembali di geser. Kali ini seorang wanita sekitar berumur 30-an masuk. Ekspresi wajahnya cukup datar dengan kacamata menggantung di matanya.

"SELAMAT PAGI BU!!", salam para murid sambil berdiri dari bangkunya.

"Selamat pagi, silahkan duduk".

Para murid pun duduk di bangku mereka semula. "Hari ini ibu ada pemberitahuan". Seketika suasana senyap dan siap mendengar apa yang akan diberitahukan Guru mereka. "Kelas kita kedatangan murid baru, jadi Ibu harap kalian mau berteman dan membantunya",ucap Guru mereka datar sambil membenarkan posisi kacamatanya.

Lyra POV

"Kelas kita kedatangan murid baru, jadi Ibu harap kalian mau berteman dan membantunya",ucap Guru kami.

Murid baru dipertengahan semester? Serius? Sekolah ini saja 'hampir' tak pernah menerima murid pinda-- eh? Dia itu murid pindahan ya?

"Dia berasal dari sekolah di luar kota, dia dipindahkan disini karena pekerjaan orang tuanya". Seketika semuanya ber oh ria termasuk diriku. "Baiklah silahkan masuk", persilahkan Guru kami dengan nada sedikit ramah.

Grek..

Pintu kelas kami pun dibuka dan muncul seseorang dari luar sana. Ia memasuki kelas dengan cukup santai dan berhenti didepan papan tulis. "Silahkan perkenalkan dirimu", titah guru kami. "Baik.."

Seorang remaja lelaki, dia mempunyai rambut berwarna hitam dan manik mata biru-- hah? Dia bule?? Tapi kalo dilihat lihat dia memang seperti bule sih..

"Perkenalkan, namaku Dzaky semoga kita berteman baik..", ucapnya sopan.

Ha? Asli Indonesia?? Wagelaseh,mirip bule ya?

"Baiklah.silahkan duduk di bangku kosong paling belakang. Tenang saja tiap bulan akan di roker..". "Baik Bu",ucapnya sopan lalu berjalan menuju bangkunya.

'Dibelakang ku ternyata..hah..dasar pembawa sial!' (jangan ditiru ya)

Bangkuku terletak di bagian paling belakang nomor 2 dan dekat jendela. Setiap bangku akan diisi oleh 1 orang. Jumlah bangku di kelas ini adalah 25 yang berarti jumlah murid dikelas ini 25. Sebelumnya jumlah murid kelas ini adalah 24,dengan datangnya 'anak baru' ini lengkap sudah.
.
.
.
Kembali ke waktu sekarang

"Dia pas kusapa cuek banget!"

.....

"..."
"?"



Hening

"Maksudnya?"

"Aku kan nganter dia keliling sekolah,emang sih dia denger penjelasanku. Tapi pas kusapa malah diem,kesel!", gerutu temanku satu ini. Aku baru teringat jika ia disuruh guru kami tadi.

"Hahahaha...",tawaku hambar. Memang sih anak baru itu cuek,tapi masa nyapa doang nggak dijawab? Ck,ck,ck..sungguh terlalu..!

"Huh! Siapa sih yang nggak pernah takluk dengan kecantikan dan keimutanku ini?!", ucap Reina angkuh(membangga bangga kan) sambil menyibak rambutnya yang panjang. Ku sentuh mukanya dengan telapak tangan kiriku dengan tatapan datar. "Jangan ngawur".

....

Kalo dipikir pikir kayaknya dia mirip seseorang deh...

Tapi siapa..?

T.B.C.

The Secret Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang