0

0 0 0
                                    

Halo~
Ini cerita pertamaku jadi rada gimana gitu ^-^

Selamat membaca.

*******************


  “Kak, tidak terjadi apa-apa.”

    “Kurang ajar,” Armor menggeram. “Penyihir itu sudah membohongiku,” Armor berbalik dan berniat untuk pergi meninggalkan taman diikuti Reamil yang mensejajarkan diri dengannya.

    “Kak, mungkin saja kita salah dalam melakukannya tadi?” ujar Reamil sambil berjalan beriringan dengan Armor.

    “Tidak.” Armor berhenti mendadak membuat Reamil ikut berhenti. “Kita tidak salah, tapi memang bunga itu saja yang palsu.”

    “Ah,” ucap Reamil sedikit bernada. “Baiklah, kalau begitu kita balik saja ke da—“

    “Syutt! Aku seperti mendengar orang meminta tolong” Potong Armor. Dia menelusuri keaadan sekitar dengan mata tajamnya.

    “Benarkah?”

    “Syutt, kau diam makanya!” Reamil mengangguk.

    “Tolong! Apa ada orang di sana?” teriakan yang terdengar samar.

    Armor dan Reamil langsung bertatapan dengan pupil mata yang melebar. Kaget. Mereka berlari menuju tempat di mana tadi mereka meminta permohon kepada bunga harapan. Sampai di sana, mereka tidak melihat sesuatu. Hanya ada ratusan tanaman bunga yang diselimuti kegelapan malam. Hingga suara yang samar itu terdengar lagi.

    “Tolong!”

    Reamil bergidik ngeri saat suaru itu kembali muncul. “Lebih baik kita kembali saja, kak.”

    “DIMANA KAU?” Armor berteriak menghiraukan permintaan Reamil.

    “Ada orang di sana?”

    “YA!” kata Armor mencoba membalas.

    Melihat Armor yang biasa saja membuat Reamil mengesampingkan kengeriannya. Namun, entah kenapa tiba-tiba suara samar itu semakin meredup.

    “Aku ada di dekat sini dan dia ada di sana,” teriakan itu semakin menghilang.

    Armor dan Reamil saling menatap bingung. “Dia?” tanya Armor dan Reamil serentak.

    “KAU DAN DIA ADA DI SINI DAN DI SANA MANA?” teriak Reamil yang mulai merasa curiga.

    “Gelap. Di dekat bunga freesia dan dia di dekat bunga hibiscus,” teriaknya semakin hilang.

    “Kak, aku hanya mendengar bunga dan hibiscus saja. Kalau kau mendengar apa?”

    “Aku mendengar freesia. Dia berkata freesia.” Ujar Armor dengan mata terkejut. “Reamil, seperti kita berhasil.”

    Mendengar ucapan Armor membuat Reamil ikut terkejut. “Kalau begitu, kau pergi ke sana dimana bunga hibicus ditanam dan aku akan pergi ke tempat bunga freesia.” Perintah Armor dan mereka pun mulai berpencar mencari apa yang telah dikabulkan oleh bunga harapan.

.

.

.

.

Bunga freesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga freesia

Bunga hibiscus/kembang sepatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bunga hibiscus/kembang sepatu

.

.

(12-07-2019)

Wish FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang