Awalnya tak aku hiraukan,
Notifikasi Line yang bertumpuk hingga ratusan ituHingga aku tak sengaja membuka aplikasi itu
Entah atas hal apa
Kamu tiba-tiba menghubungikuBagaimana perasaanku itu tak bisa kujelaskan sekarang
Aku senang karena kamu memberiku pesan
Aku bahagia karena kamu masih mengingatku
Aku ingin marah setelah sebulan lalu kita berdua menikmati kota Jogja bersama kau baru menghubungiku sekarang
Aku ingin mengacak-acak rambutmu lagi'Hai!'
Sepintas kalimat itu sangat biasa
Namun berbeda jika kau yang mengirimnyaSetelahnya, kutanyakan maksudmu menghubungiku
Dan benar saja!
Kamu mengajakku bertemu.
Baiklah, ternyata aku tak merindu sendiri
Ternyata aku tak bahagia sendiriBersama, katamu sebulan lalu pada pukul 01:12 dini hari
Aku tersenyum berada di pangkuanmu.
Kepalaku sangat nyaman ketika kamu membelai rambutku,
Kita saling bertatapan
Kemudian kamu menciumkuAneh,
Aku sangat senang kita seperti ini
Bahkan tanpa status yang jelasSialan!

KAMU SEDANG MEMBACA
Journal of the 365: HE
PoetryUntuk kisah yang telah usai Untuk harapan yang sudah pupus Di hari setelah kita jatuh cinta, kau lupa. tak apa akan kubantu kau menyisihkan memori pilu tentang aku yang merindu sendirian. Ole...