O4 : sekolah

1.7K 520 99
                                    

"hah?! papa, sumpah ini gak lucu!" seru dongyun dengan wajah terkejutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hah?! papa, sumpah ini gak lucu!" seru dongyun dengan wajah terkejutnya. bantal sofa yang berada di pangkuannya itu pun refleks dilempar ke bawah karpet tebal yang melapisi lantai di ruang keluarga.

sang papa menghela nafasnya, "papa gak bercanda, sayang. besok kamu berangkat sama kak minkyu, oke?"

"pa!"

tidak dipedulikan rengekan anak bungsunya dan lelaki dewasa itu melangkah masuk ke dalam kamarnya bersama mamanya yang menyempatkan diri untuk mengelus lembut surai dongyun seraya berkata, "ini buat kebaikan kamu, sayang. semangat, ya? mama and papa loves you."

dongyun mengepalkan tangannya dengan matanya yang berkaca-kaca. "mama sama papa bohong! gak sayang sama aku. dongyun hates both of you!"

"kim dongyun!" tegur minkyu. "stop talking about nosense. kamu gak kasian sama mama papa? mereka kerja dan ngelakuin semuanya buat kita. kamu cuman perlu nurut kali ini aja. ini buat kebaikan kamu juga."

helaan nafas panjang terdengar dari dongyun dan kepalanya langsung menunduk. "but, i'm afraid. society really scared me and y'all never know how i feel everyday. how i think about my past. i don't mean to fight all of you, i'm afraid. just that."

minkyu berjongkok di hadapan dongyun yang duduk di atas sofa. detik selanjutnya, tubuh dongyun yang bergetar karena tangisan itu didekap erat oleh sang kakak. punggungnya dielus lembut supaya adiknya tenang.

"i know it right, we know. both of our parents are know the best thing for us, especially for you. you don't need to be worry too much." minkyu mengeratkan pelukannya ketika tangisan dongyun terdengar semakin keras di telinganya. "sssh, don't cry. everything gonna be alright, okay? i'm here whenever you need me."

jika waktu bisa diputar, minseo rasanya ingin kembali ke surga dan meminta supaya Tuhan tidak menakdirkan dirinya dan changwook bersaudara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jika waktu bisa diputar, minseo rasanya ingin kembali ke surga dan meminta supaya Tuhan tidak menakdirkan dirinya dan changwook bersaudara.

karena kakaknya itu benar-benar menyebalkan!

mamanya tadi berkata jika bekal mereka telah disiapkan di atas meja ruang tamu dan minseo pikir kakaknya itu telah membawakan bekalnya sekaligus. ternyata, tidak.

"masa aku harus balik lagi, sih?! kakak tuh nyebelin banget jadi manusia. punah kek!" omel minseo selama di jalan. omong-omong, mereka jalan kaki karena sekolah mereka tidak terlalu jauh.

changwook hanya melirik adik bungsunya itu dengan tatapan malas. "makanya lain kali barang sendiri tuh diurusin," ucapnya seraya berjalan masuk meninggalkan minseo di gerbang depan sekolah.

sumpah, kalau ini bukan di sekolah, minseo benar-benar akan memukuli kakaknya itu. namun, jika dipikir-pikir pun changwook tidak akan peduli karena kakaknya itu pasti akan mengatainya seperti, "gak sakit, ginian doang dasar lemah."

seperti biasa, changwook berjalan menuju kelasnya dan hanya mengulas senyuman tipis jika ada yang menyapanya. sebenarnya, changwook ini cukup terkenal di sekolah. namun, ya tetap saja sifat apatisnya itu sangat menyebalkan. di tiap event sekolah, changwook merupakan orang yang sangat bertanggung jawab dan akan menyelesaikan tugasnya dengan cepat.

hanya tugasnya.

tanpa membantu tugas temannya yang lain.

dirinya sendiri tidak terlalu memedulikan perkataan ataupun sindiran dari teman-temannya karena bagi seorang joo changwook life must go on and i don't give a fuck for anyone. setidak peduli itu dirinya bahkan jika ada anak tersesat di tengah keramaian sekalipun.

lebih ke changwook malas direpotkan jika ia terlalu peduli pada orang lain. maksudnya, bayangkan jika ternyata orang yang dia pedulikan itu hanya mengambil keuntungan atau menipunya? lebih baik changwook bersikap seolah-olah hanya dia saja yang berada di sini.

sampai pada detik ini, matanya menyipit ketika melihat seseorang yang tampak kebingungan di dekat tangga. seseorang yang tampak tidak asing di mata changwook sedang memainkan ujung tali tasnya dengan gerakan gelisah, persis seperti anak balita yang hilang di pusat perbelanjaan.

dan entah apa yang membuat changwook berbelok, membuang waktunya alih-alih berjalan terus ke arah kelasnya dan menghampiri lelaki itu.

"dongyun?"

"k-kak changwook?!"

oh, jadi ini yang dinamakan mimpi buruk di dunia nyata.

kalau alurnya kecepetan maaf ya huhu aku juga sedang emo karena changsom, yeah at least mereka enggak dipisahkan lagi huhu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kalau alurnya kecepetan maaf ya huhu aku juga sedang emo karena changsom, yeah at least mereka enggak dipisahkan lagi huhu.

next door ㅡchangsomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang