chapter 4

393 43 6
                                    

CHAPTER 4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
HAPPY READING!

Lima menit berlalu, sehun masih saja memeluk luhan, merasa semakin aneh pada sehun, luhan melepaskan pelukan nya dan memandang sehun

"Sehun-ah"panggil luhan sambil memegang rahang sehun dengan kedua tangan nya
Sehun terus memandang luhan, entah karena apa sehun semakin mendekat kan wajah nya ke wajah luhan menempelkan benda tak bertulang nya untuk bersatu dengan luhan, memejamkan mata  kontras dengan mata luhan yang terbuka lebar.
Walaupun hanya menempel namun sukses membuat jantung kedua nya berdegub dua kali lebih cepat, perasaan aneh seperti ada kupu kupu berterbangan di perut mereka.
Cukup lama sehun yang tersadar langsung menjauhkan wajah nya dari luhan memandang luhan yang terdiam

"Lu mianhae aku tak bermaksud" sehun panik yang melihat luhan terdiam melamun
"A-ahh kajja kita kembali ke lestoran, pasti orang tua kita sudah menunggu" ajak luhan pada sehun, setelah mengatakan itu luhan segera pergi menuju lestoran meninggal kan sehun yang masih duduk di bangku taman.

Apa jika aku jujur pada mu, kau akan percaya lu? 

Awal nya sehun ingin mengatakan perasaan yang sesungguh nya pada luhan, sejak mereka pertama bertemu, kemudian kejadian di parkiran dan lorong sekolah,semua kejadian tersebut sudah mampu membuat sehun sadar akan perasaan nya.
Sehun bukan lah laki-laki yang peka, bukan pula laki-laki yang bisa menunjukan perasaan nya secara gamblang. Dengan dia bertengkar dengan luhan mungkin itu bisa menghilangkan kegugupan nya terhadap luhan. Dia tau dia telah terjerat pesona luhan sejak mereka pertama bertemu namun entah lah hanya sehun yang tau perasaan sesungguh nya.
"Hhhaaahhh" sehun membuang kasar nafas nya sambil beranjak untuk menuju lestoran.

Makan malam berjalan lancar namun belum ada keputusan dari kedua nya, mereka ingin memiliki waktu untuk lebih mengenal lagi dan tentu nya di setujui oleh orang tua mereka.
Setelah malam itu sehun dan luhan menjadi canggung, entah yang memalingkan muka ketika bertatapan, atau berbalik badan ketika tidak disengaja bertemu di koridor sekolah.
Sebenernya luhan yang menjaga jarak dari sehun, luhan masih belum bisa membuang bayang bayang ciuman mereka di taman malam itu, setiap teringat kejadian itu luhan merasa aneh pada diri nya sendiri, ia merasa seperti anak ingusan yang masih terjerat cinta monyet, konyol bukan?

Seperti hari ini di parkiran kampus luhan yang berniat menunggu sahabatnya yang belum menunjukan batang hidung mereka, harus bertemu sehun yang baru keluar dari dalam van putih nya, sesaat ia memandang sehun namun ketika sehun juga ikut memandang ke arah nya ia segera memalingkan muka dan bersiap pergi dari parkiran ke cafetaria, mungkin menunggu sahabatnya di sana lebih baik, pikirnya, tapi  belum tiga langkah ia berjalan lengan nya sudah lebih dulu di tahan oleh seseorang di belakang nya, luhan tidak membalikan badan karena dari bau tubuh yang maskulin khas seorang pria serta tekstur tangan nya ia sudah tau jika sehun yang menahan nya.
Cukup lama mereka terdiam hingga salah satu sadar jika mereka menjadi pusat perhatian mahasiswa yang baru saja sampai di parkiran

"Lepas oh sehun!"luhan berujar sambil berusaha melepaskan tangan sehun diatas lengan nya

"Kenapa menjauhi ku?"tanya sehun tanpa memperdulikan ucapan luhan

"Aku tidak!"ucap luhan tegas masih berusaha melepaskan tangan sehun, sehun yang sadar lengan luhan sudah memerah karena ia terlalu erat menahanya segera melepaskan tangan nya

"Wae? Sudah mempunyai keputusan untuk membatalkan pertunangan? Bukankah kau yang menginginkan pertunangan ini tetap di teruskan?"sehun memandang luhan tajam, luhan yang di pandang seperti itu menjadi gugup dan menundukan kepala nya

Love at universityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang