01

1K 61 0
                                    

Pagi yang indah ditemani kicauan burung yang merdu mengiringi langkah kakiku menuju sekolah, perkenalkan namaku Choi Yuna, tapi teman-teman mempunyai nama panggilan mereka sendiri yaitu Yuju.

Aku bersekolah di sekolah Sunrise, sekarang aku sudah duduk dikelas 12 dan mempunyai waktu yang cukup banyak disekolah. Menuju ujian untuk memperebutkan bangku kuliah kami selalu menambah waktu belajar disekolah, walaupun kami lelah tapi sangat mengasikkan bisa lebih lama dengan teman-teman.

Oh.... Maaf saking bersemangatnya aku bercerita, tidak terasa aku sudah memasuki gerbang sekolahku. Gedung besar dengan 4 lantai dan halaman yang luas membuat sekolah ini menjadi sekolah favorit di kota Moon Night.

Mengapa dinamakan Moon Night ? Konon katanya kota ini dulu dipimpin seorang kepala yang biasa dipanggil dengan nama Moon, beliau dulu memimpin kota ini dengan sangat baik dan kota ini menjadi makmur tapi........

Dibalik itu semua beliau meminta bantuan para iblis, dia membuat perjanjian dengan iblis dimana setiap malam purnama akan ada tumbal yang disediakan beliau untuk menepati janjinya pada iblis.

Dimana perjanjian itu beliau meminta menjadi pemimpin dan kekayaan, setelah mengetahui semua itu penduduk kota langsung memberi hukuman dimana beliau beserta seluruh keluarganya di gantung ditengah-tengah kota.

Dari kejadian itu kota kami mengalami penurunan drastis, semua yang dimiliki kota ini perlahan menghilang tetapi tepat  bulan purnama orang misterius datang dan menutup  perjanjian itu dengan menyerahkan seorang gadis yang masih perawan menjadi tumbal akhir.

Mulai dari kejadian itu kota ini diganti namanya menjadi kota Moon Night dimana pada malam bulan purnama perjanjian itu ditutup dan kota ini perlahan mulai berkembang dengan baik.

"Choi Yuju! kau ini sudah jam segini tapi masih aja belajar, apa tidak capek?! Kemarin kita belajar sampai jam 8 malam dan kau lanjutkan sekarang?! Pagi-pagi begini, kau memang sangat rajin"

maaf memang temanku yang satu ini sangat cerewet gadis pendek satu ini namanya Jung Eunha tapi kami lebih senang memanggilnya dengan nama pendek walaupun akan dijitak tetap saja kami tidak kapok.

Aku mempunyai 5 sahabat tapi mungkin mereka masih dalam perjalanan, padahal biasanya Eunha selalu terlambat tapi kali ini tumben datang pagi.

"Akhir-akhir ini kau bermimpi apa Eunha?" Tanyaku, yahh kalian tahu saja Eunha itu tiada hari tanpa harus terlambat, bahkan dia selalu saja dapat hukuman membersihkan tempat-tempat disekolah ini.

"Aku?! Memangnya ada yang salah dengan gaya fashion ku kali ini?" Ahh.... Aku hampir lupa satu hal tentang Eunha, dia gadis paling feminim dengan gaya busana yang mencolok

"Huh bukan gaya fashion mu Eunha, tapi kau datang pagi hari ini?! Semalam mimpi apa?! Hamburger?!" Jelas ku, gadis ini memang sangat lemot 😑, tapi karena dia sahabatku aku memakluminya.

"Hey apa salahnya aku berubah? Apa kau senang melihatku dihukum huh?!" Kesalnya, apa salahnya jika aku bertanya begitu, aku itu penasaran saja.

"Aku hanya bertanya saja pendek! Yahh baguslah kalau kamu berubah setidaknya lebih baik" balasku tapi yahhh kalian tahu aku dihadiahi jitakan

Tak lama 4 sahabatku datang dan yahh mereka menanyakan hal yang sama, sudah aku katakan sejak awal kalau Eunha itu selalu datang terlambat dan kedatangannya pagi ini membuat semua orang bertanya-tanya dan jawabannya sama.

.

.

.

"Hey cerita dahulu jangan terlalu dipercayai. Itu hanya cerita untuk menidurkan anak-anak dulu" seru seorang siswa sambil meminum es teh

Sekumpulan siswi di meja sebelah malah tertarik dengan apa yang dibicarakan siswa itu

"Ngomong-ngomong nihh yang dikatakan siswa tadi itu bukannya sejarah kota ini yah?!" Seru Sinb gadis kelewat laki itu malah mengikuti siswa tadi

"Ayolah Sinb saat jam istirahat begini ceritakan hal-hal yang lebih baik dari pada cerita omong kosong itu" sahut Yerin gadis dengan wajah imut setelah Umji dan Eunha itu sangat benci dengan hal-hal berbau horor

"Ayolah Yerin, cerita dulu itu tidak nyata, kau masih mempercayai hal-hal dulu yang sebenarnya hoax belaka" timpal Sinb lagi sambil memasukan roti cokelat dalam mulutnya

"Jangan menganggap hal dulu sebagai lelucon Sinb! Apa yang dikatakan orang tua kita adalah sejarah yang seharusnya tidak diikuti" sahut Sowon sambil mengambil sepotong kue yang baru saja dibawa Umji

"Sowon itu hanya hoax games Time for the Moon Night itu hanya omong kosong agar anak-anak seusia kita takut bermain hal menyenangkan itu" seru Sinb sambil meminum jus lemon nya

"Seharusnya kita membicarakan hal lain, games itu sangat berbahaya jika kita memainkannya maka kita dapat membuka pintu yang sudah dikunci beratus-ratus tahun lalunya dan iblis-iblis itu akan keluar dan membunuh kita semua" jelas Yuju sambil menyeruput teh angetnya.

Tiba-tiba saja Sinb dan Eunha tertawa

"Hahahahaha Yuju bilang saja kamu takut bermain permainan itu, aku pikir kau orangnya pemberani tapi kau sama saja dengan Sowon dan Yerin penakut" ejek Eunha sambil memakan kue tadi

"Ayolah apa disini yang berani hanya aku dan Eunha?! Umji apa kau berani memainkan permainan itu?" Tanya Sinb

"Aku sih terserah tapi bukannya permainan itu harus dimainkan dengan 13 anggota?!" Tanya Umji menatap mereka berlima

"Benar juga kita berenam dan harus ada 7 orang yang bergabung" pikir Sinb sambil memutar jusnya dengan sedotan

"Hey! Siapa bilang berenam, kalian bertiga yang ingin bermain bukan?! Jangan ajak-ajak dong" protes Yerin yang sudah keringat dingin

"Ayolah Yerin kita bahkan belum memulai permainannya, bagaimana bisa kamu langsung keringat dingin begini?! Memalukan sekali" ejek Sinb dan Yerin hanya menghadiahi pukulan di bahu Sinb

.

.

.

.

"Yuju sebentar lagi eyang akan datang jangan lupa siapkan kamar untuk eyang" seru ibu Yuju dari dapur saat Yuju baru saja membuka pintu depan

Yuju yang mendengar teriakan ibunya langsung menghampiri ibunya

"Eyang akan datang sebentar lagi?!" Tanya Yuju sambil melihat ibunya memasak

"Ia sayang, siapkan kamar untuk eyang dan bersihkan badanmu malam ini kita akan makan-makan" seru ibunya sambil menyiapkan piring

"Baiklah apa menu utamanya ibu?" Tanya Yuju sambil membantu mengambil piring

"Daging panggang kesukaan eyang dan kamu tentunya, berhenti berlama-lama disini dan siapkan kamar untuk eyang! Sudah berapa kali ibu memberitahukan ini pada kamu Yuju"

"Baiklah akan aku bereskan secepatnya" seru Yuju sambil mengecup pipi ibunya dan langsung meninggalkan ibunya

Hanya butuh 1 jam mobil berwarna hitam sudah terparkir di halaman rumah mewah bermotif eropa itu

"Owhh eyang lama tidak berjumpa denganmu lagi" seru Yuju sambil memeluk eyang kesayangannya itu

"Yuju kau tambah cantik saja, apa sudah ada yang punya?" Goda seorang laki-laki tinggi

"Ohh ya ampun Namjoon oppa aku kira oppa tidak datang" kaget Yuju dan langsung beralih memeluknya

"Hahaha sepupu gantengmu ini pasti akan datang, bagaimana sekolahmu? Apa menyenangkan?" Tanya Namjoon setelah berpelukan

"Lumayanlah oppa" seru Yuju

Mereka menghabiskan malam itu dengan makan bersama dan bertukar cerita, bahkan mereka melakukan hal-hal konyol agar suasana semakin seru.

Setelah merasa puas akhirnya Yuju membawa eyang ke kamar sambil berbincang ringan, tapi ketika Yuju akan menutup pintu suara enyang membuat Yuju berbalik sambil mengerutkan keningnya.

Bagaimana bisa eyang mengetahui rencana itu?! - Yuju

[COMPLETE] G A M E 👥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang