03

386 51 1
                                    

Gedung besar dengan tampak yang menyeramkan membuat orang yang melihat langsung bergidik ngeri, halaman yang sudah tak dibersihkan menambah kesan lebih horor lagi

"Apa tidak ada tempat lain selain ini? Ini sangat mengerikan" seru Yerin sambil memeluk lengan Sowon kuat

"Ini rumah yang di gunakan sebagai segel itu" jelas Jhope

Yerin semakin gemetar, berbeda dengan Sinb gadis itu menatap rumah tersebut dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan. Sambil memasukkan tangannya kedalam saku jaket, gadis itu berbalik menatap teman-temannya dan dengan mantap dia berjalan mendahului yang lain.

Karena melihat keberanian Sinb akhirnya mereka memutuskan berjalan mengikuti Sinb, Sowon yang sedari tadi diam tanpa ekspresi tiba-tiba saja mengerutkan keningnya

"Ada apa denganmu?" Tanya pria dengan lesung pipit itu

"Aku merasa tidak enak saja, apa kita urungkan saja niat ini. Aku merasa seperti akan terjadi sesuatu" tutur Sowon sambil menatap wajah pria itu dengan wajah yang sedikit tersirat ketakutan

"Sebenarnya kita tidak lakukan ini, tapi kalian memaksa dengan alasan teman kalian. Aku sendiri berpikir kalau ini salah, dan akan berdampak lebih bukan kita saja melainkan seluruh kota" jelas pria itu sambil melihat sekeliling

"Namjoon oppa! Apa yang kalian lakukan, yang lain sudah menunggu. Aku pikir kalian kabur" panggil Yuju sambil menarik tangan Sowon dan diikuti Namjoon

Setiap langkah pria itu menyiratkan rasa cemas dan takut, bagaimana jika benar? Bagaimana dengan keluarganya? Apa yang harus dilakukan jika itu terjadi?

Mereka berhenti didepan pintu besar dengan penuh debu, gagang yang sudah karat bertanda gedung yang mereka masuki sudah sangat tua.

Menurut cerita gedung itu dilarang gusur karena pintu dunia iblis itu berada dalam gedung itu, dan jika digusur maka akan berdampak pada perkembangan kota.

Mereka membuka pintu besar itu yang disambut decitan pintu tersebut, dengan langkah pelan mereka masuk sambil melihat sekitar ruangan itu, terdapat lemari tua yang masih ada buku-buku, pajangan yang menunjukkan pemandangan kota pada malam hari.

Saking penasarannya mereka, masing-masing menuju sudut demi sudut untuk melihat lebih dekat apa yang ada di ruangan ini. Umji gadis imut itu menuju lemari buku yang penuh dengan debu dan juga jaring laba-laba, setelah melihat-lihat ada satu yang membuat dia berhenti dan mengambil buku itu.

"Umji buku apa itu?" Tanya pria yang lumayan tinggi

"Ini buku Time for the Moon Night, ini buku dimana cara permainan ini dimainkan dengan benar dan ada kalimat yang harus kita baca saat permainan itu dimainkan" jelas Umji sambil membuka dan membalik lembar demi lembar

Yang lain langsung menghampiri tempat Umji dan melihat buku yang dipegang Umji, gadis itu membaca dengan cermat kalimat demi kalimat yang tertera dalam buku itu dan sesekali mengerutkan keningnya.

"Bagaimana bisa ada buku ini? Setahuku kata eyang buku yang menyangkut perjanjian dan ritualnya sudah dimusnahkan" kata Yuju sambil memandang mereka dan dibenarkan Namjoon

"Sudah aku katakan cerita itu hanya sebagai penghantar tidur bagi anak kecil, Lihat buku ini! Ini sudah menjelaskan bahwa dongeng tidur itu hanya hoax, dimana membuat anak kecil takut untuk bermain" jelas Sinb sambil merebut buku dari tangan Umji

"Ayo kita lanjutkan kegiatan yang sebenarnya" ajak Sinb dan langsung pergi duduk dilantai ruangan itu sambil menyalakan senternya

Akhirnya mereka semua ikut duduk dan membentuk lingkaran dengan masing-masing memegang senter yang sudah menyala

[COMPLETE] G A M E 👥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang