Terdiam sendiri, sunyi, sangat sepi. Begitu pula hati. Aku tak mengerti, bagaimana bisa terjadi semua ini. Namun hal itu sudah biasa ku jalani. Bahkan sudah seperti kawan sejati. Serasa terdiam di malam hari tanpa bintang dan sang rembulan. "Sunyi".
Namun, gemerlap dengan perlahan seperti cahaya yang sedang menghampiri. Perlahan mulai menerangi. Ternyata, kau si cahaya mentari yang muncul setelah gelapnya hati. Tetapi aku hanya bisa mengagumimu. Tanpa berfikir aku bisa dekat dengan mu. Namun kau semakin mendekatiku. Sehingga ku betanya "siapa namamu?".
Dengan perlahan ku mengenalmu, berusaha mengetahui semua tentang mu. Sejak itu, aku mengenalmu. Sifat lugu yang terdapat padamu. Dan senyum yang manis bagai tebu. Membuatku mulai menyukaimu pada saat itu. Dan untuk pertama kali nya aku merasakan semua ini. Inginku rasanya mengutarakan rasa ini. Akan tetapi halangan selalu menghantui. Namun meski hal itu kerap terjadi, aku takkan mudah berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yang Tak Tergapai
RomanceRasa suka dengan seseorang memang tidak bisa di sembunyikan terlalu lama. namun ketika pengungkapan dan harapan yang sudah di depan mata, ternyata hanya bayangan belaka. terkadang kisah kehidupan memang seperti itu. dia memberi suatu hal ,dan kita m...