Psikopat Idiot

18 2 0
                                    

"Hahahha, yah terus belah dadanya!"

Dengan muka beringasnya, Zurich menyaksikan di laptopnya beruang yang disiksa dan di mutilasi oleh beberapa orang. Ia begitu menikmati pemandangan itu.

Zurich tinggal di apartemen ini seorang diri, semenjak orangtuanya meninggal. Ia sejenak teringat bagaimana ayahnya dahulu memberinya video gore dari deep web. Semenjak itulah ia menyukai hal-hal yang berbau gore dan Zurich pun menjadi psikopat. Namun, semenjak 'Red Room' ditutup, ia tak bisa lagi menyaksikan penyiksaan pada manusia.

Sambil menggandeng tasnya, ia turun dari motor Harley Davidson ayahnya. Ia teringat bagaimana ia mendapatkan motor itu.

9 tahun yang lalu:

"Zurich, jangan gunakan motor itu, kau tidak tau betapa pentingnya itu bagiku!", teriak ayahnya sambil memukul zurich.

"Ayah! Mengapa kau tidak mempercayai ku, aku ini sudah besar ayah!"

Sebuah pukulan dari ayahnya langsung mengenai muka Zurich hingga ia terpental.

"Umurmu masih tujuh tahun, kau belum bisa menggunakan nya!"

Sekali lagi ayahnya Zurich memukulnya, hingga hidungnya berdarah.

Ayahnya tersenyum melihat Zurich terkapar dan mengeluarkan air mata sekaligus darah. Ia tertawa hingga menggelegar di seisi rumah itu. Lalu ayahnya pun berbalik dan pergi keruang tamu sambil menyaksikan sebuah film porno di tv nya.

Dengan amarah yang meluap, Zurich segera mengambil pistol ayahnya yang disimpan di lemari gudang, tepat dimana ia berdiri sekarang. Ia tak lupa memakai sarung tangan. Otak cerdasnya telah merencanakan ini sejak lama, namun menunggu waktu yang tepat seperti sekarang ini.

"Akan ku lenyapkan kau", katanya didalam hati sambil berjalan ke ruang tamu dimana ayahnya berada sekarang.

"Dooorrrrr", suara tembakan menggema di seluruh ruangan.

Hening mulai menyelimuti rumah itu. Zurich begitu takut kala itu. Namun ketika ia menyaksikan ayahnya terkapar dengan peluru bersarang dikepalanya, ia tak kuasa menahan tawanya. Rasa takutnya berubah menjadi perasaan gembira.

"Dooorrrrr, Dooorrrrr, Dooorrrrr", sekali lagi suara itu menggelegar dirumah itu. Sambil tertawa gembira ia menembaki ayahnya yang telah meninggal itu dengan amarah yang menyala-nyala.

"Rasakan itu manusia bodoh, setelah kau membunuh ibuku, inilah yang pantas bagimu. Hahahaha!"

Ia mulai menghancurkan dan mencampakkan barang-barang yang ada di rumah itu. Dia berharap polisi mengira telah terjadi perampokan dirumah itu dan berharap ia bebas dari hukuman. Polisi dan para tetangga mulai berdatangan kerumahnya. Ia selamat hari itu dari hukuman, setelah ia me-reka-reka kejadian itu bahwa ada perampok yang menyerang mereka. Polisi mudah percaya pada anak itu, sebab pikir mereka tak mungkin seorang anak kecil membunuh ayahnya dengan berkali-kali tembakan. Hingga hari ini tak ada seorang pun yang mengetahui kejadian yang sebenarnya. Dan harta warisan pun jatuh kepada Zurich yang merupakan anak tunggal di keluarga itu. Dialah yang mengelola harta warisan itu hingga sekarang. Cerdas sekali.

Ia mulai memasuki gerbang sekolah dan menuju aula, tempat MOS diadakan. Zurich adalah murid baru disekolah itu dan wajib mengikuti MOS. Ia terpaku pada seorang kakak pembina yang merupakan primadona di SMA itu. Entah apa yang menyebabkan psikopat itu bisa jatuh cinta. Hal yang mustahil namun betul adanya. Sejak saat itu ia selalu mengikuti kemana pun kakak itu pergi.

Ia memberanikan diri untuk bertanya,

"Hai kak, apa kabar, nama kakak siapa ya?"

"Hahahaha bocah idiot, lo anak baru disekolah ini jangan sok belagu lo disini", itu adalah salah satu pembina MOS, namanya Brian.

Psikopat IdiotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang