Because I Love You
Kali ini partnya lumayan panjang.
Harap maklum, typo bertebaran dimana - mana.
Happy Reading yup!
Hening
Begitulah susasana dalam mobil sport yang sedang dikendarai Edo. Yaya yang sibuk bermain HP-nya dan Edo yang fokus menatap kemacetan jalan dihadapanya. Hanya deru mesin mobil yang terdengar oleh keduanya.
"Kita mau kemana sih?"tanya Yaya memecah keheningan. Edo yang tak kunjung menjawab membuat Yaya kesal. "Jawab ih"tanya Yaya dengan mengerucutkan bibirnya.
Edo yang melihat ekspresi Yaya itu merasa gemas. Cup... langsung aja Edo mencium bibir Yaya singkat.
"Ihh Edoooo",teriak Yaya.
"Makanya, jangan coba - coba buat aku gemas. Paham?",balas Edo.
Edo memarkirkan mobilnya setelah melakukan perjalanan sekitar 30 menit untuk sampai disini. "Temani aku nonton film. Dan juga bantu aku memilih hadiah buat teman bisnisku."jelas Edo sembari melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil. Yaya yang sedang merapikan barang- barangnya dan bersiap untuk keluar dari mobil, dikejutkan dengan Edo yang membukakan pintu untuknya.
"Oiya, aku juga mau bilang sesuatu. Lusa besok temani aku datang ke acara pelelangan. Kamu tau lah itu acara sangat membosankan dan aku tidak tahu mau mengajak siapa ke acara itu."ujar Edo.
Maklum, Edo mau tidak mau harus datang ke acara pelelangan itu. Edo termasuk orang penting di sana, karena acara itu diadakan oleh keluarga besar Edo, terutama Ayahnya Edo. James Reido namanya, orang yang berpengaruh dalam dunia bisnis skala internasional.
"Lalu kau ikut menyeretku ke dalam acara yang membosankan ini."jawab Yaya.
Edo mengulurkan tangan untuk membantu Yaya keluar dari mobil. Semua mata tertuju pada Edo dan Yaya yang sedang berjalan bergandengan memasuki mall. Bahkan ada yang berbisik - bisik membicarakan mereka. "Mereka serasi sekali". "Ceweknya seorang model kah?cantik sekali". "Apa mereka seorang artis?". Begitulah yang didengar Yaya dan Edo samar - samar. Munculah ide jahil di otak Edo. Dilepasnya tangan Yaya dan dengan posesifnya Edo langsung menarik pinggang Yaya.
"Kita harus kelihatan romantis"ujar Edo dengan muka mesumnya. Mereka berjalan bak pasangan sesungguhnya. Yaya hanya pasrah dengan apa yang Edo lakukin.
"Aku mau nonton film romantis"pinta Yaya. Edo langsung nentuin filmnya dan membeli dua tiket untuknya dan Yaya. Sembari menunggu Edo membeli tiket, Yaya pergi membeli pop corn dan juga minuman.
"Sudah?"tanya Edo yang langsung menarik Yaya memasuki studio karena sudah waktunya untuk menonton.
(Edo POV)
Saat sedang asyiknya menonton film. Aku tidak sengaja melihat seorang pria yang duduknya tidak jauh dari sebelah Yaya sedang memandangi bagian kaki Yaya. Yaya memang berpakaian sangat minim. Laki - laki manapun akan tergiur jika melihatnya. Mungkin karena aku sudah terbiasa dengan cara berpenampilannya, yang begitu melekat dengan kata 'seksi'. Langsung saja aku melepaskan jaket yang ku pakai dan memakaikannya ke atas kaki Yaya.
"AC nya dingin sekali, nanti kamu bisa sakit".
Yaya yang mendengar alasanku hanya mengangguk menyetujuinya. Yaya mempercayai apa yang aku katakan tanpa curiga sedikitpun. Dasar bodoh batinku. Mana mungkin aku bilang alasan yang sebenarnya kepada Yaya. Melihat hal itu, laki - laki tadi langsung saja mengalihkan pandangannya, melihatku dan kemudian fokus menonton film. Mungkin dia kira aku ini pacarnya yang protektif. Seketika aku ketawa dan itu membuat Yaya kebingungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because I Love You
RomanceYaya, perempuan cantik yang dikelilingi laki - laki tampan. Sahabatnya? Seniornya? Teman Masa Kecilnya? Mantannya? Teman Kampusnya? atau bahkan Musuhnya.... bagaimana keseruan kisahnya? Siapakah yang akhirnya memenangkan hati perempuan ini? Baca aja...