RaSen

~lima~

menangis bukan berarti harus bersedih, kadang seseorang menutupi kesedihannya bukan dengan menangis namun dengan tersenyum
-

Author

“dan lo mau nyakitin gue lagi iya?! Itu maksud lo?! Sorry gue gak bisa! Gue udah bahagia tanpa lo dan lo gak usah berharap sama gue lagi ngerti?!” kata senja penuh penekanan

Setelah mengatakan itu senja memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolahnya, akan tetapi salim masih setia berdiri ditempat itu.

“liat aja ra gue bakal bikin lo balik sama gue” kata salim penuh ambisi

Saat dijalan menuju kelasnya senja berlari dan menangis tanpa ia hiraukan tatapan mata dari teman-temannya. Tanpa sengaja senja menabrak seseorang

“maaf gue gak lihat”

“senja? Kamu kenapa?” tanya kurni

“kurni? Maaf please maaf” ucap senja dengan lirih

“hey liat aku, kamu kenapa nangis?”

“aku enggak nangis tuh, siapa yang nangis?”

“jangan bohong sama aku! Kenapa kok kamu nangis? Jangan nangis lagi dong nanti cantiknya ilang gimana? Emang kamu mau cantik kamu ilang?” tanya kurni sambil menyeka sisa air mata yang ada dipipi senja

“iya aku gak nangis lagi deh, janji” kata senja sambil memperlihatkan jari kelingkingnya

“okey, janji?”

“yes i’m promise”

“kamu mau keruang osis atau ke kantin?”

“aku mau kekantin aja deh aku laper” kata senja sambil berlari

“jangan lari sen nanti jatuh”

“kamu buruan sini aku udah laper nih”

Sesampainya dikantin mereka segera duduk tengah-tengah kantin. Sebelumnya senja menolak untuk duduk ditempat itu karna menurut senja duduk ditengah kantin menjadi bahan tontonan oleh siswa lain, namun seiring waktu senja mulai terbiasa duduk ditempat itu karna ia duduk bersama kurni. Tidak ada yang berani duduk ditempat itu selain senja dan kurni, kalau ada yang menempati tempat tersebut kurni akan marah

bagian ini tuh pendek banget maaf ya gayss
Please voment reader's 🙏