~tujuh~

7 2 0
                                    

jangan kasih lihat mereka betapa manisnya senyummu, aku hanya takut mereka berniat merebutmu dari diriku
-K.A.P

“eh jangan kak, yaudah kakak tunggu sebentar ya” jawab cello

Setelah menunggu 15 menit akhirnya makanan mereka berdua sampai dimeja makan
“nih kak makanannya”

“oh ya nih uangnya, kembaliannya ambil aja” kata kurni sambil memberikan uang kertas berwarna biru

“loh kak ini kembaliannya banyak banget loh” ucap cello

“udah gak apa gue masih punya banyak” jawab kurni dengan sombongnya

“sen mau makan kapan ini?” tanya kurni

“yaudah ayo makan, kaciann kakak kulni lapel” kata senja sambil berkata seperti anak kecil

“diih apasih kamu, tapi lucu aku suka” jawab kurni

Setelah itu mereka mulai sibuk dengan makanan mereka. Sampai kurni membuka percakapan telebih dahulu

“tadi kamu ngapain senyum ke mereka?”

“suka-suka aku lah mau senyum kesiapa”

“mulai besok kamu gak boleh senyum ke orang lain kecuali aku”

“loh kok kamu gitu sih?! Mulai deh possesivnya keluar”
“ya aku gak mau nanti ada yang terpesona sama senyum kamu”

"jangan kasih lihat mereka betapa manisnya senyummu, aku hanya takut mereka berniat merebutmu dari diriku" kata kurnu

“yaudah iya aku gak senyum ke orang lain termasuk kamu” kata senja yang memalingkan wajahnya ke arah pintu kantin, tanpa sengaja mata senja bertemu dengan mata salim

“aku ketoilet dulu ya” ucap senja setelah melihat salim yang berada di dalam kantin

“aku temani ya?” tawar kurni

“gak usah kamu tunggu disini aja nanti aku balik lagi kok”jawab senja
temu dengan mata salim

typo 😰
kalo banyak typo maafkan Author ya gays

RaSenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang