Keping tujuh

14 2 0
                                    


Kisah Para Nabi

Tidak mengherankan jika kisah nabi-nabi di dalam kitab suci memuat
musibah yang besar pada diri mereka. Tidak ada satu pun nabi yang tidak mendapatkan musibah.

Malah, karena musibah itulah mereka menjadi istimewa.
Bagaimana tidak istimewa jika kita membaca kisah Nabi Yusuf as.

Didengki oleh saudara-saudara kandungnya, lalu dibuang di sumur.
Ditemui oleh pengembara dan dijadikan budak.

Diperjualbelikan di pasar budak. Dibeli oleh keluarga kerajaan lalu dipenjara karena kasus yang difitnah ke atasnya.

Hawa nafsu kita menginginkan, mestinya orang yang dicintai
Allah adalah yang tidak dapatkan musibah sama sekali. Hidupnya
enak, nyaman, lancar, rezeki mengalir deras seperti jalan tol.

Ternyata tidak ada yang seperti itu. Semua menderita musibah.
Tapi lihatlah di ujungnya, Allah selalu menempatkan kisah yang
indah di akhir kisah setiap nabi untuk membuat kita optimis dan
mengenal sifat Allah yang Mahabaik. Nabi Yusuf as., akhirnya keluar
dari penjara dengan posisi terhormat.

Beliau mengartikan mimpi raja dan menjadi problem solver atas masalah yang dialami keluarga
kerajaan.
Ujungnya pun dibuat indah, Nabi Yusuf as., tidak ada
dendam dan dikumpulkan lagi dengan keluarganya.

Sama persis dengan kehidupan jerapah. Bayi jerapah itu ketika
lahir langsung ditendang oleh ibunya sendiri. Lalu bayi itu bangun, ditendang lagi hingga jatuh.
Bangun lagi dan ditendang lagi hingga jatuh.
Begitu seterusnya sampai sang bayi jerapah itu kuat berdiri
untuk menopang tubuhnya yang tinggi. Sampai mati jerapah tidak pernah jatuh lagi.

Allah ingin agar kita kuat menerima kehidupan. Maka Dia
menjatuhkan kita terlebih dahulu. Maka berbahagialah jika dijatuhkan
oleh Allah.

(Dikutip dari buku : Rahasia kunci rezeki, Karya Nasrullah)

Self-ReminderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang