What Is Happy [✅]

Awalnya

Kepalaku berdenyut sakit. Terbaring di jalanan. Di sekitarku tercium bau anyir yang amat pekat. Ada sebuah titik cahaya. Cahaya itu memberikan uluran kepadaku. Aku ingin meraihnya. Namun suara teriakan asing memanggilku. Aku tak tau itu siapa. Yang jelas saat ini kelopak mata indahku mulai tertutup dan menjadi gelap.

WHAT IS HAPPY?
BY FRLYNKITSUNE

PAIR= SASUNARU & SASURUKO
🖤
🖤
🖤
MENGISAHKAN TENTANG KEHIDUPAN SANG NAMIKAZE BUNGSU YANG TAK ADA CAHAYA HANYA KEGELAPAN
🖤
🖤
🖤
this character figure belongs to M.K
author only borrows the character for this ff
🖤
🖤
🖤
Enjoy to reading my story
Vote my story
Happy reading

Kalian tau apa artinya bahagia? Cobalah ceritakan sedikit saja padaku. Aku ingin tau apa kata orang tentang bahagia. Apakah bahagia harus tersenyum setiap hari? Ataukah bersama kekasih tiap pekan?

Aku sama sekali tak memahami definisi bahagia itu. Padahal aku ini seorang namikaze, ah lebih tepatnya buangan namikaze.

Kenapa aku mengatakan hal itu? Karena mereka tak pernah menganggapku. Mereka selalu memakiku. Mereka membenciku

Aku sendirian...

Namikaze Minato dan Namikaze kushina adalah ayah dan ibuku. Mereka selalu bersinar di mataku walaupun mereka selalu memandangku hina seperti kotoran.

Kalian bertanya aku sedih? Tentu saja! Siapa yang tak sedih ketika diabaikan dan diberikan tatapan keji dari dua orang yang membuat kita berada di dunia ini.

Namun aku tak pernah menangis dan tak akan pernah menangis. Air mataku sudah habis untuk semua itu.

Aku tetap bersyukur karena kami sama mengizinkanku tetap tinggal bersama mereka walau dengan caci maki yang melukai hatiku.

Aku bersyukur walau mereka menatapku serendah apapun.

Bukankah ini pantas untuk seorang anak pembawa sial?

Aku benci tapi bukan pada mereka tepatnya pada diriku yang hina ini.

Diriku yang tega membiarkan saudaraku meninggal karena diriku. Aku seorang pembunuh! Aku tak mampu melindungi orang yang ku cintai!

Aku sangat menyesal akan hal itu. Berpikir ulang kenapa bukan aku saja yang mati. Dengan begitu bukankah beban hidupku terangkat?

Namun, kami sama ternyata masih punya rencana yang membuatku lebih dalam mengenal duka bukan bahagia.

"ANAK PEMBAWA SIAL! BERANI BERANINYA KAU MELUKAI RUKOKU HAH! SETELAH KEMATIAN KURAMA KAU MASIH MENGINGINKAN KEMATIAN SAUDARA KANDUNGMU YANG LAIN?! DASAR ANAK BRENGSEK TAK TAU DIUNTUNG!"

Mungkin kalian akan menyarankan bunuh diri adalah hal yang tepat. Namun sayangnya aku tak selemah itu.

Aku masih ingin mencari definisi bahagia, air mata bahagia, dan senyum bahagia.

Apa maksudnya semua itu?

Apakah bahagia itu seperti saat melihat darah keluar dari kulitmu karena sayatan ulah sendiri?