4. if i kiss you, i will be sign the contract with the devil. and i love it

1.7K 216 41
                                    

Sudah berapa minggu, ya, saat Solar memberikan kontrak perjanjian dengan Iblis secara cuma-cuma? Entahlah, Byul lemah dalam mengingat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah berapa minggu, ya, saat Solar memberikan kontrak perjanjian dengan Iblis secara cuma-cuma? Entahlah, Byul lemah dalam mengingat. Satu-satunya yang ia ingat di malam penuh hujan itu, Byul hendak melangkah sejengkal lagi untuk mencuri Solar namun semua gagal dalam sekejap saat satu notifikasi pesan singkat dari si pemilik hati dari gadis manis itu.

Rigel.

Tapi kalau kau tanya apa status mereka saat ini? Byul juga tak tahu. Namun yang nampak kini adalah bagaimana mereka telah terlampau sering bertemu. Awalnya hanya sapaan canggung, namun kini Byul mendapati dirinya tengah menyesap selinting Bohem Cigar Mojito sambil menatap embun hujan yang menghiasi jendela kamar Solar.

"Kenapa tidak menyesap Fizzy Yellow saja? Kudengar itu lebih pekat dari Mojito milikmu. " Ucap Solar sambil duduk di samping Byul, merengkuh bahunya dengan mesra sembari menatap kepulan asap yang baru saja diciptakan gadis berambut abu-abu di sampingnya.

"Nanti kau terganggu. "

"Siapa bilang?" Solar mengunyah sebuah strawberry yang telah dicucinya. "Mantan kekasihku sering merokok. "

Dan satu lagi rahasia yang Byul telah intip adalah, gadis dengan wajah seperti jelmaan malaikat ini telah menjalin hubungan dengan banyak pria, sebagian kandas karena keegoisan kaum adam dan setengah lagi karena kaum itu hanya ingin mengintip apa yang ada dibalik kain satin yang menjadi favorit Solar.

"Begitu juga Rigel?"

Solar tertawa seolah mendengar lelucon terbaik abad ini, "Dia masih memilikiku, Byul. Kau tahu itu. "

"Ya, ya, aku tahu," Ucap Byul dengan raut frustrasi. "Aku bahkan bosan mendengar desahannya di kamar mandi sambil berfantasi liar tentangmu. Rasanya ingin kubunuh saja dia. "

Solar hanya menatap Byul dengan senyuman kecil. Mulutnya penuh dengan strawberry dengan tangannya yang memegang gelas berisikan wine.

Tak ada lagi kesan gadis polos yang bisa kau telanjangi dalam sekejap, Solar yang kini menyecap wine dengan rasa strawberry yang tertinggal di ujung bibirnya sembari bersandar manja di dada Byul adalah gadis binal yang akan membuatmu meraung-raung di dalam kamar mandi.

Dan Byul akhirnya tahu, bahwa topeng berlukiskan kata gadis manis nan inosen itu dikenakan untuk sekadar menutupi kesan gadis panas yang sebenarnya tak layak untuk masih duduk di bangku sekolah.

•••

"Kau tahu, Byul? Aku nyaman di dekatmu. " Ucap Solar sembari berbaring di atas ranjang berbalut kain cashmere berwarna biru laut itu. Di sampingnya ada Byul yang kini mengkhianati malam dengan tinggal bersama Solar tanpa peduli bahwa bulan telah merajai langit.

"Jadi kenapa tidak tinggalkan Rigel?"

Solar mendecak kesal, "Kenapa kau tak bisa melupakannya? Kau tidak sadar, kalau aku kini berada di sampingmu? Bukan ada di sampingnya saat hari ulang tahunnya?"

Dan selain malam, Byul telah mengkhianati adik lelakinya sendiri. Merengkuh kekasih sang adik saat malam ulang tahunnya. Itu terdengar seperti opera sabun yang akan sukses besar jika ada orang yang mau menuliskan naskah tentang mereka.

"Aku ingin memilikimu."

"Aku milikmu. "

"Tanpa ada Rigel ataupun pria lain. "

"Maka aku siap untuk dimiliki olehmu," Ucap Solar menatap netra Byul yang kini bertubrukan dengannya.

Dan bersama waktu yang terlewat tanpa arti, pikiran kini telah membuyar bersama petrikor di luar sana, sembari menggelap bak cakrawala yang kini menyelimuti bumi. Byul memotong jarak antara mereka, nafas beradu naif bersama nafsu yang berkobar panas. Si dominan menyentuh bibirnya si gadis manis, merasakan secercah rasa wine dan strawberry yang begitu inosen dan memabukkan, menggodanya untuk mencumbu si submisif lebih dalam lagi. Mengobrak-abrik mulut demi mencari rasa candu itu, menghitung satu-satu nafas yang terasa tak berguna lagi. Menghirup aroma inosen nan menggoda dari seorang Solar yang kini menatapnya dengan mata setengah terpejam, merasa kewalahan saat Byul akhirnya memberi izin untuk meraup oksigen sebanyak mungkin.

"Miliki aku seutuhnya. " Solar kembali menatap netra Byul yang kini membalasnya dengan tatapan seduktif.

"Mari kita lakukan-apa yang laki-laki dan perempuan lakukan. "

Dan malam itu juga, Byul menandai kontrak di atas tubuh polos seorang Solar.

wine and strawberry sparkling | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang