Ini hari keempat aku dirawat di rumah sakit. Tapi baru pagi ini aku merasa benar-benar sehat. Kehilangan 2 kg, lebam di pipi bekas tonjokan Stella sudah nyaris hilang, dan masa-masa jadi Sleeping Beauty sudah lewat. Sudah kujalani banyak sesi pemeriksaan, tanpa aku sadar betul apa yang mereka lakukan padaku. Hanya pernah menjerit ketakutan melihat jarum suntik yang dipegang suster untuk mengambil darah. Baru tenang setelah Bang El dipanggil untuk mendampingi. Selanjutnya, ia tidak pernah jauh dariku. Para suster menjulukinya daddy of the year.
Tante Fang datang di sela-sela bertugas. Menceritakan apa yang ingin sekali kudengar begitu ia duduk di sampingku di sofa. Shai baik-baik saja, katanya, hanya disibukkan dengan wawancara oleh kepolisian di sini maupun SPF secara online. Sekali lagi, Shai jadi saksi kunci untuk perbuatan Stella.
Aku belum melihatnya lagi sejak kami dievakuasi dari lokasi penyekapan. Beberapa kali Shai menyempatkan diri menjengukku, tapi tidak mau membangunkan aku.
------------------------------------------------
Bagian ini dihapus pada 1 September 2019
Baca versi cetaknya saja ya.... Lengkap dengan extra parts.
_________________________________
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, tunai sudah tugasku mengantarkan Rhea ke pelaminan ... eh, ke ujung novel versi Wattpad.
Sebagai penutup, silakan tulis kesan dan pesanmu di sini.
Terima kasih sudah membersamai Clair dari 1 Januari hingga 14 Juli ini.
You're the best readers
Salam sayang.
Ary.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLAIR [Sudah Terbit]
Mystery / ThrillerSeorang gadis clairtangent. Sesosok kenangan yang dihidupkan. Seorang pemuda yang luput dari kematian. Dan sebuah janji untuk saling menjaga. Rhea Rafanda, siswi kelas 12, memiliki kemampuan clairtangency. Ia dapat membaca kenangan melalui sentuhan...