1. Night Club

59 11 0
                                    

Kesalahan pertama yang pernah Mira lakukan selama dia berada Venice di adalah menyetujui ajakan Vera saat sahabatnya itu mengajaknya ke sebuah night club untuk mendapatkan hiburan setelah Vera diputuskan pacarnya.

"Itu masalahmu Vera, aku tidak ingin ikut-ikutan pusing memikirkan nya." Kata Mira frustasi, karena ia tidak bisa menyakinkan Vera bahwa ia malas pergi ke tempat terkutuk seperti itu.

Siapa yang bisa menebak apa yang akan terjadi disana?
Siapa yang bisa menebak jika terjadi sesuatu?
Tidak ada kan? Oh ayolah, seharusnya Vera mengerti hal ini.

"Ohh c'mon baby, kau mau melihatku frustasi karena Candra? Kau tentu tidak ingin melihat sahabatmu ini galau dan menangis sepanjang hari kan? Kau hanya perlu menemaniku Mira, kau hanya perlu duduk di sudut sofa, menikmati lautan manusia gila. Kau tidak perlu ikut menari, minum, ataupun melakukan one night stand." Bujuk Vera.

Mira menatap Vera tajam, "You a little bitch, aku tidak sudi melakukan one night stand dengan pria-pria di tempat terkutuk itu! Lebih baik aku jadi perawan tua!" Gadis itu jelas tersinggung saat Vera mengatakan hal terlalu sensitif untuknya.

Hih, amit-amit deh melakukan one night stand.

"Ooh ya, benarkah itu? Kau belum pernah kesana, siapa yang tahu akan ada sosok laki-laki yang akan memikatmu, kau tidak akan tahu! Huh."

"Kau selalu pandai merayu, baiklah aku ikut! Tapi jangan memaksaku untuk melakukan hal yang tidak aku mau!" Ucap Mira dengan sedikit tegas.

Wajah Vera berkembang mendengar persetujuan Mira akhirnya.

"Yes, c'mon, aku akan menunggumu diluar 10 menit." Kata Vera kemudian mangambil kunci mobil sambil bersiul.

Sedangkan Mira, wanita itu memutarkan bola matanya. Jengah dengan sikap kekanakan Vera.

Mira melepas seluruh pakaian nya, menyisakan pakaian dalam, kemudian masuk kedalam kamar mandi untuk cuci muka.

Jelek? Tidak!
Sebenarnya Mira adalah wanita cantik dan memiliki bentuk tubuh yang sempurna. Dia cocok untuk pekerjaan modeling, menguntungkan!
Tapi ya itulah Mira, wanita dewasa yang keras kepala!

Mira menatap dirinya di cermin, mungkin Vera benar. Mira perlu keluar dari zona nyaman, dan perlu menikmati masa-masa indah di hidupnya.

Satu menit yang Mira lakukan adalah beradu pada setan dan malaikat yang saat ini sedang hinggap di kepalanya. Setelah pertimbangan, akhirnya Mira memutuskan.

"Fine, aku akan menikmati dunia hiburan." Katanya meski dengan suara yang berat.

Mira membuka lemari pakaian nya. Tangan nya mengambil sepasang pakaian dalam bewarna jingga. Dan matanya menjamah seluruh lemari hingga  berhenti pada satu titik.

Mira mengambil sebuah gaun yang pernah digunakan nya sekali dulu, saat acara reuni teman sekolah nya saat SMA. Mira menimang-nimang, apakah gaun ini masih cukup dipakai ditubuhnga? Tapi Mira tidak akan tahu jika tidak mencobanya, bukan?

Beberapa saat kemudian Mira kembali menautkan dirinya di depan cermin, gaun hitam yang sederhana tapi elegan menurutnya. Tidak terlalu sexy, dan tidak terlalu terbuka.

Gaun hitam ini menunjukkan punggung Mira yang terbuka hingga sebatas pinggang, sangat cocok dengan model rambut Mira yang panjang dan bergelombang berwarna hitam kelam.

Merasa perfect dengan pakaian nya, Mira memakai soflents yang mempercantik matanya. Hei, ini malam minggu! Mira juga ingin terlihat cantik di depan umum sekali-kali. Setelah itu, Mira mengoles bibir nya dengan lip balm, yang akan memberi kesan imut. Lalu terakhir dalam berdandan, Mira memberi jepit berwarna merah di tepi rambutnya. Wanita itu merasa, rambutnya terlalu sepi.

Terakhir, Mira berjalan menuju rak sepatu dimana terdapat berbagai macam sepatu hak disana. Mira memilih sepatu hak bewarna hitam yang cocok dan stylis dengan gaun nya malam ini.

Din...din...din

"Mira, ayo cepat! Ini sudah pukul 12 lewat." Teriak Vera.

Teriakan Vera menggema di seluruh sudut rumahnya. Mira tidak akan terkejut nanti jika para warga keluar dan protes karena terganggu akan suara Vera.

"Crazy bitch, dia tidak tahu bahwa wanita membutuhkan waktu untuk mempersiapkan dirinya?" Mira mengambil tas hitam kemudian menaruhnya di bahu dengan cepat, malas mendapat lengkingan dari Vera.

Tidakkah Vera tahu jika Mira pun tidak suka menunggu ketika Vera selalu dandan lebih dari 1 jam jika mereka akan ke indomart membeli persediaan makanan di rumah. Seharusnya ini sudah fair!

Klak!

Suara pintu mobil ditutup dengan keras.

"Heii Mira, itu mobilku, santai lah saat menutupnya!" Pekik Vera saat mendapati Mira duduk di sebelahnya dengan wajah tidak enak dipandang.

"Heii Vera, aku masih perempuan, bersabarlah yang banyak saat aku sedang berdandan!" Balas Mira malas kemudian menyibukkan diri dengan ponsel.

Vera tak percaya, Mira mengambil kalimatnya dan mengatakan nya kembali.

Tbc.

This is my mature story, i hope, you like this! 😀

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang