4. Night stage

30 9 0
                                    

Pria itu maju selangkah, menidurkan tubuh Mira di ranjang kemudian menatap matanya dalam-dalam.

--------
"Jangan sedekat itu padaku, bastard! Kau membuat jantungku melompat-lompat tidak karuan." Teriak Mira dalam hati.

"Aku akan melakukan nya dengan perlahan." Bisik pria itu tepat di telinga Mira, membuat wanita itu kegelian.

Pria itu menempelkan bibir nya pada bibir Mira, Mira terkejut, matanya membulat lebar.

"Jangan tegang." Bisik pria itu kemudian mencium wangi rambut dan wangi tubuhnya.

"Ya Tuhan, si bajingan ini kata-katanya vulgar!" Umpat Mira dalam hati.

Ini pertama kali Mira mengenal ciuman, dia tidak tahu harus bagaimana menyikapinya. Maka dari itu, Mira diam seperti orang bodoh.

Tiba-tiba kesadaran Mira akan dunia nyata kembali, dia mendorong tubuh pria itu. Rasa panasnya berkurang, seperti dia sudah melepaskan seluruh hormon nya.

"Shit, ternyata memang benar kalau aku sudah orgasm." Umpat Mira dalam hati.

Mira tidak menyangka jika pikiran kotornya sereceh ini, hanya dengan mempunyai pikiran seperti itu, bawahnya sudah basah.

"Jauhkan tubuhmu dariku, aku harus pulang?" Kata Mira kemudian mendorong dada bidang pria itu.

"Pulang? Bahkan aku belum memasukimu sayang."

Mira mencoba bangun walaupun rasa panas itu masih menggelayuti tubuhnya.

"Aku harus pergi, obat perangsang itu sudah tidak berefek." Kata Mira lirih.

"Oh benarkah?" Tanya pria itu menantang.

Pria itu mendekat kemudian mendorong tubuh Mira sehingga kembali jatuh terlentang. Wanita itu terkejut dan terengah, nafasnya yang mulai teratur kembali tidak teratur.

"Oh God." Teriak Mira dalam hati saat tangan pria itu menyelusup masuk kedalam gaun Mira.

"Aku tidak bisa membiarkanmu puas, sedangkan aku tidak. Setidaknya, kita bisa puas bersama-sama." Kata pria itu.

Blesh!

Dan masuklah satu jari pria itu dalam lubang kewanitaan Mira. Mira terpekik tak bersuara, matanya memandang pria itu yang juga sedang memandangnya sambil tersenyum.

"Kau unik, aku menyukaimu. Kau cepat sekali orgasme."

Wanita itu memejamkan matanya, menikmati tangan sang pria yang bermain nakal di lubang sensitif nya.

"Ahhh..." Tanpa sadar, satu desah sudah berhasil lolos dari bibir Mira.

Pria itu tersenyum, "Panggil aku Lukman."

Mira setengah bingung mengapa tiba-tiba pria itu menyebutkan namanya. Saat Mira sadar bahwa dia sudah mendesah, wanita itu mencaci bibirnya dalam hati.

"Kau ini sangat irit bicara ya." Kata pria itu.

"Bukan urusanmu." Balas Mira ketus.

Pria itu tertawa, "Tentu saja ini urusanku, kau milikku."

"Sialan!" Pekik Mira dalam hati.

Pria itu tertawa dalam hati, rasanya seru sekali mengerjai wanita ini.

"Kita lihat, apa setelah ini kau akan irit bicara lagi." Kata pria itu dalam hati.

Pria itu memperhatikan wajah merah Mira, kemudian memasukan tiga jarinya sekaligus. Membuat wanita itu mendelik kearahnya sambil mulutnya mengeluarkan sumpah serapah tak bersuara.

"You such a bastard boy." Umpat wanita itu.

Pria itu tertawa. See? Wanita itu akan mengumpat dengan sendirinya.

Mira tidak menyangka jika pria itu berani memasukan ketiga jarinya yang kotor kedalam lubang kewanitaan nya. Oh ingatkan Mira untuk mandi bunga tujuh rupa nanti setelah semua ini terjadi.

Mira benar-benar mengutuk dirinya karena walaupun dia mengumpat dan menyumpah pria itu, wanita itu tidak menolak perlakuan nya.

Mira kembali memejamkan mata saat bibir pria itu kembali menyentuh bibirnya, dan kemudian pria itu melucuti pakaian Mira satu per satu tanpa sisa.

"You so pretty." Puji pria itu saat menjelajah tubuh Mira.

Mira malu, wajahnya memerah. Seumur hidup, baru pertama kalinya dia memamerkan tubuhnya pada orang lain.

Kini gantian pria itu yang melucuti bajunya satu persatu hingga yang tersisa hanyalah boxer. Mira mendelikkan wajahnya ketika melihat tubuh pria itu.

Gila. Gila. Gila.

Hanya tiga kata itu yang mampu terucap dari bibir indah Mira.

Dada bidang.
Bahu tegap.
Kulit kuning langsat.
Otot menonjol.
Perut six pack.

Semuanya yang ada dalam diri pria itu, dapat membuat seluruh cewek bertekuk lutut dihadapan nya. Termasuk Mira saat ini. Mira terkunci pada betapa indah tubuh pria di hadapan nya ini.

"This is driving me crazy." Jerit Mira, membuat pria itu mendekatkan tubuh mereka berdua.

Mata Mira terkunci pada sesuatu dibalik boxer itu. Sesuatu yang nanti akan memasukinya. Sesuatu yang jika masuk kedalam alat kelamin nya, akan merubahnya beberapa derajat.

Selama beberapa nafas, Mira berhenti bernafas. Mira butuh kesadaran untuk membawanya kembali ke dunia nyata.

Karena, terlalu mengagumi mahluk ciptaan Tuhan yang sempurna tiada tara itu tidak baik. Benar kan?

"Bukan hanya kau yang takjub pada tubuhku, tapi aku juga takjub pada tubuhmu." Kata pria itu sambil berbisik.

Dan Mira yakin jika dia akan gila kalau melanjutkan kegiatan ini.

Tbc

Mimin pendosa!

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang