Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu
Sedikit cerita tentang karya tulis saya ini,ini adalah cerita pertama yang saya tuliskan di wattpad .
Jujur,cerita ini telah saya tuliskan di buku diery kesayangan saya sewaktu saya hidup di balik jeruji besi (penjara) , beberapa hari yang lalu tepatnya pada tanggal 11 Juli 2019 saya dinyatakan bebas bersyarat, Alhamdulillah setelah sekian lama perjalanan yang saya tempuh di balik tembok jeruji besi, akhirnya pada saat ini detik ini saya bisa menghirup udara bebas.
Saya termotivasi menulis ini dari para pejuang kemerdekaan seperti Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai presiden dan wakil presiden pertama RI, sewaktu ia dimasukkan ke dalam penjara pada zaman penjajahan dulu,mereka kebanyakan menghabiskan waktu nya didalam penjara adalah menulis alasan itu lah yang mendatangkan sebuah ide pada diri saya untuk menghabiskan waktu di dalam penjara akan bermanfaat dimasa yang akan datang.
Semoga kisah yang saya tuliskan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Dan terpenting untuk para pembaca tolong support saya untuk cepat menyelesaikan karya tulis ini di wattpad.😁
Bukan hanya di wattpad saja, rencana saya jika para pembaca mendukung saya untuk menerbitkan buku karya saya ini dengan seizin allah insyaallah saya terbitkan, mohon doa dan kerjasamanya.
Jika ada kesalahan dalam penulisan saya minta maaf yang sebesar-besarnya, dikarenakan saya masih belajar.
Oiya,,, jikalau cerita ini menarik bagi kalian para pembaca tolong beri komentar dan share agar lebih bermanfaat untuk kita semua.terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.
.
.
Aku dan saudara kembarku rie akhirnya menyelesaikan jenjang sekolah dasar (SD) selama 6 tahun,SD yang terletak di kampung penghasil buah duku bumi beselang serundingan tepatnya di desa pelosok yaitu SDN 2 TERUSAN.
Nilai yang begitu memuaskan dari hasil jerih payah kami selama 6 tahun berhasil membuat kedua orang tua kami bangga.Malam tanpa bintang membuat EBAK (ayah) memutuskan kami untuk melanjutkan sekolah menengah atas (SMP) di SMPN 3 KOTA LUBUKLINGGAU.
aku dan saudara kembarku sebelum menyelesaikan jenjang SD telah mempunyai tempat sekolah yang diidamkan,,,yaitu di pondok pesantren Al Azhar kota Lubuklinggau, apalagi sahabat seangkatan kami banyak memilih di pondok pesantren Al Azhar, hanya dengan bermodalkan cita-cita untuk menjadi pendakwah agama Islam dan bisa hidup lebih mandiri dari sebelumnya.ternyata tidak sesuai dengan pilihan kedua orang tua kami,EBAK yang mempunyai kumis tebal tanpa jenggot dan muka ceria yang selalu ia pancarkan disetiap harinya menyuruh kami memilih untuk disekolah kan di sekolah negeri,di iming-imingi untuk dibelikan sepeda motor sport, malam itu kami berdua dengan tegas dan kompak untuk enggan disekolahkan di SMPN 3 KOTA LUBUKLINGGAU pilihan EBAK ."Kenapa kalian tidak mau disekolahkan di sekolah itu,padahal guru disanakan ada teman akrab EBAK,ya...bisa mengawasi kalian lah pokoknya" tanya ayah
Sambil duduk di kursi rumah lantai dua dan ditemani oleh seorang perempuan yang kami panggil keseharian UMAK (ibu) adalah sesosok ibu penyayang,dari kecil kami berdua selalu dimanja olehnya.
kami diam sejenak dengan muka kecewa melihat pendapat ayah yang tidak sesuai dengan keinginan kami berdua.Dan setelah beberapa menit kemudian, kedua orang tua kami berbisik-bisik seperti ada yang dirahasiakan.
SMPN 3 KOTA LUBUKLINGGAU adalah SMP yang terakreditasi baik, letaknya lumayan jauh dari kampung kami, apabila kami di sekolahkan di SMPN 3 KOTA LUBUKLINGGAU saat itu kami pikir pengeluaran orang tua kami akan sangat banyak, dimulai bayar uang sewa kos,tukang ojek antar jemput anak sekolah dsb, apalagi umur kami saat itu masih sangat belia membuat sedikit rasa ketakutan untuk hidup di perantauan.
Ponpes Al Azhar yang kami idamkan pun sama letaknya di kota Lubuklinggau,tapi kami disanakan bisa netap di asrama para santri yang telah disediakan oleh pihak ponpes ?
hanya sekilas pikiran kami berdua mengenai kedua sekolah tersebut.
.
.
.
Akhirnya setelah melalui bisikan, entah apa yang dibisikkan kedua orang tua kami itu,ayah dengan tegas menyuruh kami di sekolahkan di SMPN karang jaya, SMP yang berada di kampung sebelah tak jauh dari kampung ku."pokoknya kalian tidak boleh sekolah di ponpes,ebak dan umak telah bersepakat memilih kalian untuk di sekolahkan di SMPN karang jaya, kalau kalian tidak mau juga,,,ya... terserah kalian,itu masa depan kalian, intinya ebak ingin melihat kalian jadi anak yang sukses di masa yang akan datang"dengan nada yang agak keras ayah keluarkan
Tak ada sepatah katapun yang kami bantah,kami diam dan diam.
Meski agak kecewa dengan pilihan ayah yang tak sesuai dengan keinginan kami, kami hanya bisa menampakkan muka kecewa agar kedua orang tua kami mengerti atas keinginan kami ini.
Mata ibu pun menerawang kearah kami berdua.
"nak,,, lebih baik kalian turuti saja kehendak ebak itu, apalagi umak belum bisa melepaskan kalian jauh-jauh dari umak,tolong nak ikuti saja kehendak ebak itu"ujar ibu pelan-pelanKepala kami pun terasa melayang tak tentu, sekolah yang kami idamkan akhirnya gagal untuk digapai.
Aku dan saudara kembarku rie akhirnya mengiyakan kehendak ayah dan ibu, melalui perdebatan yang sangat singkat aku dan rie saudara kembarku bergegas menuju kamar tidur dengan penuh kekecewaan, cita-cita untuk menjadi pendakwah pun terhempas sudah karena pilihan kedua orang tua kami yang tak sesuai dengan keinginan kami.
Aku dan rie saudara kembarku dulu dari berumur 4 tahun sudah bisa mengaji,tempat pengajian itu dirumah wawak kami sendiri tak jauh dari rumah kami,disanalah awal ilmu agama islam kami peroleh,dan disana pulalah cita-cita kami untuk menjadi pendakwah agama islam tertanam,kami ingin seperti kakak laki-laki ibu kami yang kesehariannya kami panggil wawak sebagai pendakwah agama Islam,serta seperti para baginda rasul dulu yang telah membawa ajaran kebenaran hingga saat ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
"MELUPAKAN PARA PECUNDANG YANG MEMBUAT KU TERPURUK"
Художественная проза"ditulis dari kisah nyata pengalaman hidup dari pemuda kembar kisah ini dilatar belakangi oleh watak-watak sahabat kekasih dan keluarga dimana buku ini, buku pertama yang dirilis dan didalam buku ini bukan hanya cerita saja yang diumbarkan melainkan...