Part 03

699 32 2
                                    

16 Febuary
"happy birthday sayang" kata silvia sambil memegang sebuket bunga mawar putih
"makasih" kata kei kemudian mengambil bunga itu kemudian memakan kelopak nya
"gimana sayang? , enak gak?" tanya silvia kepada kei
"enak kok, kamu tau aja kesukaan ku" kata kei kemudian tersenyum
Silvia hanya tersenyum simpul
Namun sebenarnya silvia sangat takut karena bila seseorang yang telah meninggal dia akan mengingat semua peristiwa semasa dia hidup sampai dia meninggal selama 1 hari tepat pada hari peringatan kematiannya
Untuk membuatnya lupa tentu saja mereka harus memakan kelopak bunga mawar yang sudah dimantrai sehingga dia akan tetap lupa
Dan hari ini ialah hari peringatan kematian kei
Makanya silvia sangat takut sekali bila kei tau semuanya dan akan marah
Setelah memakan buket bunga itu, kei pun langsung ke kamarnya
Namun ketika kei sampai dikamar ia melihat laci itu terbuka
Padahal laci itu tidak pernah ada yang bisa buka kecuali silvia
Kei pun mengeluarkan isi nya
Kei melihat foto dirinya dengan seorang gadis
"ini kan cathelyn" kata kei dalam hati
Kei pun membalik foto tersebut
Terdapat sebuah tulisan singkat di balik foto itu
"cathelyn dan kei forever" kata kei sambil membaca kalimat itu
Samar samar ingatan kei pulih
Kei merasa sakit kepala yang sangat luar biasa, ingatan kei seolah masuk ke dalam kepalanya karena memakan banyak sekali mawar putih tentu saja memori itu bereaksi ganas ingin masuk ke kepala kei, namun otak kei menolak sehingga membuat kei jatuh pinsan tak berdaya

Pemakaman XXX
Hujan deras dan disertai petir  tidak membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk pergi dari tempat itu
Cathelyn berjalan ke sebuah batu nisan yang sangat ia kenal
Cathelyn membawakan beberapa gorengan kesukaan kei dan juga memberikan sedikit bunga kepadanya
"selamat ulang tahun sayang" kata cathelyn sambil menahan air matanya
Cathelyn pun membuka payung dan meletakannya di batu nisan itu
"kamu takut petir, aku akan menemani mu sampai hujan berhenti" kata cathelyn kepada batu nisan itu
Namun sekuat apapun cathelyn menahan air matanya, air matanya selalu saja lolos keluar
Cathelyn menangis di batu nisan tersebut
"maaf kei, aku lemah, padahal aku sudah berjanji ga akan menangis lagi" kata cathelyn kepada batu nisan itu
Namun batu nisan itu tidak menjawab dan hanya terdengar suara petir yang bergantungan di langit malam disertai hujan yang lebat
"bisakah aku bertemu denganmu kei?" tanya cathelyn lagi ke batu nisan itu
Cathelyn menunggu bermenit menit sampai batu nisan itu menjawab
"bodoh sekali aku kei, kenapa aku menungu batu ini menjawabku?" kata cathelyn sambil menertawakan dirinya
"kamu pasti meledekku disana" kata cathelyn lagi
Hujan pun beransur ansur reda
Cathelyn pun segera beranjak pergi dari pemakaman itu
"aku pergi kei, sekali lagi, selamat ulang tahun" kata cathelyn kemudian mengambil payung itu dan pergi

23.00
Kei pun tersadar dari siumannya , tanpa terasa kei menangis
"kenapa aku harus menangis? Kenapa hati aku sangat sakit?" tanya kei sambil mengusap air matanya
Kei pun melirik laci itu, laci itu sudah terkunci
Kemudian silvia pun memasuki kamar kei
"kamu uda bangun sayang?" tanya silvia kepada kei
Kei hanya mengangguk
"sayang, aku mau kamu tetap disisiku ya, walaupun kamu pergi , aku akan tetap ikut kemanapun kamu pergi" kata silvia memandang lekat ke kei
Kei hanga menganguk ragu

Keesokan harinya
Kei pun masuk kekelasnya, kei melihat cathelyn sedang menggambar
Kei pun menghampiri cathelyn
"kamu suka gambar?" tanya kei
Cathelyn sangat terkejud dan langsung menutup gambarnya
"iya" jawab cathelyn dingin
"kamu gambar apa?" tanya kei
"gambar orang yang aku suka" kata cathelyn dingin
"siapa?" tanya kei
"tapi dia udah meninggal dan kebetulan aja mirip denganmu" kata cathelyn kemudian merapikan gambarnya
Ntah kenapa perasaan kei sangat sakit ketika mendengar jawaban cathelyn
"ooh begitu, yaudah aku kayaknya hanya menganggu, aku pergi ya" kata kei dan tidak dijawab oleh cathelyn
Sepeninggal kei, cathelyn pun menangis
"Entah kenapa aku merasa kalau kamu itu kei ku, kei punyaku" kata cathelyn dalam hati
Erico pun datang menghampiri cathelyn yg sedang menggambar
"sayang gambar apa?" tanya erico
"jangan manggil sayang deh , aku geli" kata cathelyn ketus
Cathelyn pun mengemasi barang barangnya dan pergi meninggalkan erico
Tiba tiba silvia menghampiri erico , seolah telepati, silvia sudah berada di depan erico , padahal tidak ada yang melihat silvia masuk ke kelas mereka
"gue ingatin lo! Lo gausah ganggu cowok gue! Ngerti lo!" bentak silvia
"terus apa masalahlo?" tanya erico
"kalau lo ga mau ada masalah, mending gausah banyak bacod" kata silvia kemudian meninggalkan erico
"aneh" kata erico dalam hati

My Ghost Boyfriend (Season 2) : One Last wishesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang