"Aku rasa kau tak perlu aku wawancara."
"Kau perlu itu untuk seberapa mampulah aku menjadi sekretarismu Karny."
"Kau cukup pintar Diyah."
Diyah tersenyum dan menggeleng.
"Kau harus adil dengan siapapun,tidak perlu membeda bedakan para pekerja mu." Ujar Diyah.
"Pemikiranmu saja lebih baik daripada ku." Puji Karny.
"Baiklah,aku akan menyuruh bawahanku mewawancaraimu,nanti akan kusuruh bawahanku mengajakmu makan bersama sambil wawancara."
"Terimakasih,aku keluar." Balas Diyah lalu keluat dari ruangan Karny.
"Tunggu!"
Diyah menoleh dan mengangkat alisnya.
"Kau datang di acara barbeque nanti kan?" Tanya Karny.
Diyah mengangguk semangat.
"Tidak mungkin aku melewatkan acara itu,aku permisi."
~•~•~•~•~
Hari yang di tunggu-tunggu oleh Karny dan keluarga serta kerabat lain pun sudah tiba.Pukul 19.00 waktu setempat membuat keluarga inti yang mempunyai acara pun sangat repot.
"Dinda!berhenti menelpon dengan Nicol!bantu adikmu si Veren untuk bakar Roky!" Teriak Diny.
"Eh!Enak saja Roky di bakar!" Teriak Veren tak terima.
Belakang rumah yang terdapat taman luas itu menjadi tempat bersinggah nya keluarga inti itu berkumpul,dan menunggu kerabat yang lain.
"Karny,Nicol akan datang nanti malam,boleh ya?" Izin Dinda dan membantu Karny meracik bumbu untuk barbeque.
"Asal kau tidak merusak acara ini,dan jangan terlalu sering berduaan,aku izinkan." Balas Karny sambil menggosok tangannya karena musim dingin masih berlangsung.
Dinda tersenyum sumringah dan berjalan menuju dapur untuk mengambil beberapa beer.
"Jangan terlalu banyak minum beer jam segini,nanti malam saja,Dinda." Tegur Afaf saat melihat Dinda mengambil beberapa botol beer dari dalam kulkas.
"Iya,aku hanya mengambilkan untuk Diny dan Karny."
Afaf hanya bergumam dan melanjutkan acara memasaknya di dalam dapur dengan Fabiola.
"Kau bisa masak yol?aku ragu jika aku akan kejang kejang setelah memakan masakanmu." Ejek Dinda.
"Pergi kau!atau aku siram dengan minyak panas?" Sinis Fabiola.
"Ya,ya,ya aku tidak akan memakan masakanmu." Balas Dinda dan segera berlalu menuju belakang rumah.
"Dasar gila,lihat saja,akan aku bakar dagingmu Dinda." Gumam Fabiola.
Di belakang rumah yang ramai akan kegaduhan itu membuat Dinda jengah dan menghampiri Veren yang sedang bermesraan dengan Roky,alias anjing kesayangannya.
"Ck,cari pacar sana!lama lama kau bisa menikahi Roky kalau terus bermesraan dengan Roky." Ujar Dinda.
"Anak ku akan seperti apa ya jika aku menikah dengan Roky?" Balas Veren sambil membayangkan.
"Dasar bodoh!" Sinis Dinda dan menampar lengan Veren.
"Baby take my hand..
I want you to be my husband.."Dinda dan Veren menoleh saat mendengar Diny bermain gitar sambil menyanyi,jujur,suara Diny sangatlah bagus,namun sayang,karena kebodohannya yang tak bisa di bendung lagi,jadilah tidak ada yang memuji suara Diny.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Life
Teen FictionI made this just to entertain u guys Let's read! Happy reading