Kicauan burung mengusik tidurku, aku membuka mata, hal yang pertama kali aku lihat adalah ruangan yang sangat asing bagiku, entah dimana aku saat ini, tapi yang ku ingat terakhir kali adalah wajah seorang pria yang membantuku.
Pintu putih itu terbuka menampangkan sosok pria yang mengenakan pakaian santai dan membawa sepiring makanan dan juga air putih.
Dia melihat ke arahku dan mendekat.
Walaupun aku tau dia yang telah menolongku tapi tetap saja aku merasa sangat takut, aku fikir kejadian semalam membuatku trauma.Aku mundur ketika pria itu telah sampai didekatku, tanganku bergetar, pelipisku banyak mengeluarkan keringat, sungguh aku takut saat ini.
"Kamu sudah baikan?"
Bukannya menjawab, aku hanya diam dan menundukan kepala.
"Hey, jangan takut. Aku ga bakalan jahatin kamu, percay deh"
Mendengar dia berbicara seperti itu, aku memberanikan diri melihat dia.
"Kamu beneran takut ya? Tenang aku orang baik kok, maafin aku kalau buat kamu ketakutan, kamu keringetan banget."
Dia mengelap keringatku dengan lembut, walaupun ya aku masih waspada.
Setelah menyuapiku makanan dia beranjak keluar kamar, beberapa menit kemudian dia kembali membawa pakaian untukku.
"Kamu mending mandi terus ganti baju. Selesai itu aku anter kamu pulang."
Aku menganggukan kepalaku, setelah dia keluar kamar, aku baru pergi ke toilet untuk membersihkan diriku.
🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮
Selesai mandi pria itu menepati janjinya untuk mengantarkanku pulang.
Aku memintanya menurunkanku di persimpangan jalan dekat rumahku, aku tidak bodoh untuk memberitahu rumahku kepada orang asing.
"Kamu serius kamu ingin turun disini?" ucapnya setelah aku turun dari mobilnya.
"Ya, lagian aku mau ke minimarket sebentar sebelum pulang"alasanku agar dia tak mengetahui tentangku.
"Aku bisa mengantarkanmu kesana, lalu setelahnya kita pulang."
"Tidak perlu, saya jadi tidak enak" detik ini aku rasanya ingin cepat-cepat pergi dari hadapannya.
"Sungguh, aku tidak merasa keberatan"
Ternyata pria ini sangat keras kepala, sepertinya dia ingin mengetahui rumahku. Sungguh mencurrigakan
"Ahhh sepertinya semakin siang, aku pergi dulu yaa, terimakasih, byee..."
Aku kemudian berlari meninggalkan mobil pria itu, sungguh melegakan.
🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮
Sesampainya dirumah aku segera mencari adikku, aku merasa bersalah sudah meninggalkannya kemarin malam.
"Jinu-ya, nunna pulang!!"
Tak lama adikku menghampiriku dia memelukku dengan erat.
"Nunna, semalam kau tak pulang, aku khawatir"
" mian~ jinu-ya. Nunna lupa menghubungimu"
"Jangan pernah seperti itu lagi nunna, jinu takut"
Aku hanya mengangguk, menyesal membuat adikku khawatir.
" apa kamu sudah sarapan?"
Adikku hanya menggelengkan kepalanya, padahal sudah mulai siang, tapi jinu belum memakan apapun. astaga, aku menyesal sekali meninggalkannya.
🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮🔮

KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Trauma
Randomkarna trauma, dia tak pernah percaya adanya cinta. "aku bakalan buat kamu percaya dan cinta sama aku." - daniel "sulit buatku untuk mempercayai lelaki, karna masa laluku" -sejeong "maaf aku terlambat datang, pasti sulit melewati ini semua.Sungguh, m...