#7 Menjemput Mimpi

12 0 0
                                    

Sekitar 3 bulan semenjak tinggal di rumah baruku. Yah,aku hidup seperti tahanan lainnya. makan,minum, BAB, tidur, dan juga kita dipekerjakan, seperti diajar untuk menciptakan sesuatu agar nantinya setelah lepas dari masa tahanan kita bisa mendapatkan suatu skill.

Ohiya, aku juga membuat sebuah cerita, yah anggaplah untuk menghampiri novel. Aku membuat itu dengan memanfaatkan buku dan pulpen yang telah diberikan oleh Bela kepadaku.

Yah ceritanya memang belum selesai tapi 1 buku sudah penuh, dan bulan kemarin Bela ke sini untuk melihatku dan aku meminta tolong untuk diberi buku lagi dan pulpen sebagai cadangan.

Seseorang tahanan baru masuk ke dalam ruangan, ia menjadi teman sel ku sekarang.

"Hai, Aku Yanto" kataku sambil menjulurkan tangan

"Aku Bami" menjemput tanganku dan bersalaman.

"apa yang sedang kau kerjakan itu?",lanjutnya.

"yah, setiap pagi aku selalu mendahukukan aktifitasku dengan menulis sebuah cerita. Ini hanya sekedar hobi,sebab ini hanya cerita biasa"

" ohya? Boleh aku baca?"

"tetapi ceritanya belum selesai. Apakah itu tidak apa-apa? Awal cerita ada dibuku ku yang lain. Tunggu aku akan mengambilkannya untukmu", akupun menuju ke tempat dimana aku menyimpan buku yang kumaksud itu. Dan aku mengizinkannya untuk membacanya.

"Setelah dibaca, di kritik yah. Agar ku tau apa saja yang kurang dan harus dibenahi", kataku disaat ia sedang sibuk membaca tulisanku.

"Waw, amazing bro. ini sudah masuk kriteria untuk dipublikasikan di media cetak. Walaupun ceritanya belum selesai. Yah selesaikan sajalah" Katanya. Yah, dia sudah selesai membaca karyaku, dia membaca habis sekaligus tanpa jeda.

"Oh ya? Bagaimana bisa aku mempublikasikan karyaku ini sedang aku dalam keadaan seperti ini? Aku rasa ini membutuhkan waktu sangat lama"

"Aku adalah salah satu editor di suatu media cetak buku. Jika kau berkenan, ketika teman kerjaku datang kesini, aku akan meminta tolong kepadanya untuk membaca terlebih dahulu tulisanmu ini, dan akan kusarankan ke dia untuk di cetak dan di perjualbelikan. Bagaimana?"

"oh ya? Sure, I want. Aku akan menyelesaikan ceritaku ini secepatnya. Terimakasih bro. senang bertemu denganmu", aku amatlah senang mendengaar kabar yang ku harap dapat mewujudkan mimpi dan membahagiakan banyak orang, terutama pasti orang tuaku.

Cerita dalam DeritaWhere stories live. Discover now