Menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya dengan teriak sekencang-kencangnya. Berusaha mengeluarkan seseorang yang telah terpenjara dalam perutnya selama sembilan bulan sepuluh hari.
Lebih kurang 30 menit ia telah mengejan, saat yang ditunggupun tiba. Seorang bayi laki-laki, menangis dengan lentingnya dalam pelukan bidan. Terengah-engah kondisi ibu berbaring pada tempatnya.
Berisiknya pintu terbanting keras ke dinding membuat lecet segores pada catnya. Terlihat seorang yang penuh keringat pada tampan wajahnya, berselimut ekspresi tegang dan terlihat letih seolah harimau yang tak diberi makan berbulan-bulan telah mengejarnya.
"Maaf, Aku telat. Jadi bagaimana kondisi kamu sayang?" Ayahku, dengan gugupnya ia bertanya. "Aku Alhamdulillah,bayinya juga lahir dengan selamat", Ibuku,menjawab dengan nada letih. Rasa lega terpancar dari ekspresi Ayah bersama gerakan syukur yang terpantau dengan kedua telapak tanag yang membasuh ke wajahnya.
Tak lama telah berbincang Ayah dan Ibu, bidan tadi hendak memberi bayi itu,namun berbeda caranya. Ia melempar keatas bayi itu lalu ikut melompat dan melakukan jump service seakan dirinya adalah pemain volli professional , lalu memukul bayi itu sekencangnya ketika telah tepat berada pada posisi telapak tangannya. Terkejut pasti pada ekspresi Ayah dan Ibu, namun Ayah dengan cepat tanggapnya, ia melompat dari tempatnya dan memposisikan diri dengan blocking tuk menahan bayi agar tak masuk dalam daerahnya.
Hhahaha,maaf yah,itu tadi aku bercanda ceritanya. Jadi, cerita sebenarnya itu bergini...
Tak lama telah berbincang Ayah dan Ibu, bidan tadi menyodorkan dengan penuh hati-hati ke genggaman Ayah. Terimakasih diucapkan pastinya oleh sang Ayah sedangkan Ibu hanya tersenyum untuk tidak menyusahkan kondisinya.Tak lama, bidan berpamit untuk meninggalkan ruangan karena masih ada kerjaan lain yang harus ia selesaikan.
"Ihh, imutnya anak ini, gantengnya seperti Ayahnya. Anak siapa sih ini? Anak siapa?" gurau ayah sambil memain-mainkan pipi bayinya.
"Ayaaah, itukan anak kita! Kok ditanya sih" Tantang Ibu.
"yah, Ayah kan bercanda."
"Kamu nanti kalo udah besar,kamu harus berterimakasih ke ayah kamu ini",lanjut Ayahku ke bayinya.
"kok begitu?", ibuku bertanya dengan penuh keheranan.
"Iya dong, ia harus berterimakasih ke aku karena ketampananku terwarisi kepada anak ini. Ia harus benar-benar bersyukur karenaku..hahahaha", tertawa dengan nada soalah ayah adalah iblis paling kejam,Ibu hanya menggelengkan kepalanya dan memasangang ekspresi aneh seolah berkata 'apasih',sedang bayi melentingkan tangisannya.
Ohiya,mungkin ada dari kalian yang masih bingung, sebenarnya ini yang bercerita siapa? Nah, sosok aku pada cerita ini ialah bayi yang baru dilahirkan tadi,hehe.
#Alkata :
'membalas baik dengan apapun untuk sang pemilik surga di bawah telapak kaki,
setara pun adalah jawaban yang mustahil'
eyd-nb : Hey hoy. this is my first story. jadi mon maap jika banyak kekurangan. jika ingin mengkritik,memberi saran,bertanya dan lain sebagainya. silahkan saja. jika hati dan pikiran yang dititipkan oleh Tuhan kepadaku dapat menerima itu,pasti akan kuterapkan dengan usaha.
cerita ini bergenre drama diselipkan dengan komedi yang super garing.
if u wanna ask something, just dm me on instagram muhammadeka_wahyudhi
Or if u wanna watch my youtube, just search ' Muhammad Eka Wahyudhi'Thanks banyak :)
YOU ARE READING
Cerita dalam Derita
Novela JuvenilYanto Alexander harus putus sekolah dan membantu ayah ibunya untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya. Namun bagaimana ia bisa melakukan itu didalam dekapan dunia barunya yang mentari saja tak dapat ia lihat lagi?